KULINER
Tren Makanan Berlapis Emas, Adakah Manfaatnya bagi Tubuh?
Raka Lestari
Rabu 12 Januari 2022 / 15:15
Jakarta: Saat ini, tren mengonsumsi emas sebagai topping makanan bukanlah hal yang baru. Berbeda dengan emas untuk perhiasan, emas yang digunakan pada makanan biasanya berbentuk lembaran seperti kertas sehingga lebih mudah dibentuk. Tidak hanya untuk keindahan tampilan, ternyata emas tersebut juga memiliki banyak manfaat.
"Sejak zaman kuno, emas telah digunakan dalam pengobatan, kedokteran gigi, dan sebagai elemen dekorasi makanan," kata Ellie Marks, pendiri dan pemimpin redaksi Simply Mumma.
Saat ini, emas yang dapat dimakan diakui sebagai bahan tambahan makanan yang diperbolehkan di Eropa dan Amerika Serikat selama itu murni (berarti 22-24 karat) dan dimanipulasi menjadi bentuk yang sangat tipis dan dapat dimakan, menurut Food Republic.
Lalu, apa saja manfaat emas jika dikonsumsi?
Werner-Gray juga mencatat bahwa emas dapat membantu mereka yang mengalami kecemasan karena kemampuannya untuk menghilangkan stres, memperbaiki otak, dan meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap stres oksidatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
"Sejak zaman kuno, emas telah digunakan dalam pengobatan, kedokteran gigi, dan sebagai elemen dekorasi makanan," kata Ellie Marks, pendiri dan pemimpin redaksi Simply Mumma.
Saat ini, emas yang dapat dimakan diakui sebagai bahan tambahan makanan yang diperbolehkan di Eropa dan Amerika Serikat selama itu murni (berarti 22-24 karat) dan dimanipulasi menjadi bentuk yang sangat tipis dan dapat dimakan, menurut Food Republic.
Lalu, apa saja manfaat emas jika dikonsumsi?
Meringankan gejala rheumatoid arthritis
Menurut studi pada tahun 2015 yang diterbitkan dalam Rheumatology, ketika digunakan pada rheumatoid arthritis kronis lanjut, garam emas dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi yang terkena. Para peneliti percaya bahwa akumulasi emas oleh makrofag dapat menghambat fagositosis dan aktivitas enzim lisosom, yang dapat menekan tahap aktif penyakit rheumatoid.Baik untuk otak
Liana Werner-Gray, ahli gizi bersertifikat mengatakan beberapa peneliti kontemporer telah menyimpulkan bahwa emas yang dapat dimakan memiliki efek yang sangat positif pada struktur saraf dan otak.Werner-Gray juga mencatat bahwa emas dapat membantu mereka yang mengalami kecemasan karena kemampuannya untuk menghilangkan stres, memperbaiki otak, dan meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap stres oksidatif.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
"Studi juga melihat adanya interaksi antara sel-sel sistem kekebalan dan nanopartikel emas," ujar Werner-Gray. Faktanya, sebuah studi tahun 2016 melihat adanya sifat imunologis nanopartikel emas serta penetrasi selektif nanopartikel emas ke dalam sel kekebalan tubuh. Dan menemukan bahwa emas mampu membantu sistem kekebalan tubuh.Meningkatkan kesuburan
Sebuah laporan tahun 2017 di Scientific Reports mencatat bahwa selama ribuan tahun, pengobatan Ayurveda menggunakan abu emas yang dibakar, dengan berbagai ekstrak tumbuhan dan mineral untuk pengobatan. Abu emas ini dikenal sebagai Swarna Bhasma, dan diduga bermanfaat bagi mereka yang ingin hamil. "Swarna Bhasma membantu dalam pengobatan infertilitas pria," klaim Dr. Tabitha Cranie, MD, dari NWPH.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)