KULINER

Sambut HUT Jakarta ke-496, Yuk Coba Kuliner Bersejarah Ini!

Medcom
Kamis 22 Juni 2023 / 16:57
Jakarta: Bosan dengan kuliner Jakarta yang begitu-gitu saja? Coba makanan bersejarah yang sudah hadir sejak lama di Jakarta, deh! Kira-kira makanan apa saja yang dianggap bersejarah, ya?

Kuliner sejarah memang membawa nostalgia bagi orang-orang yang sudah tak lagi muda. Kehadiran kuliner ini yang hadir hingga sekarang membuat pandangan bahwa tak seluruhnya berubah, termasuk kuliner.

Jika bosan dengan makanan yang modern dan cepat saji, mungkin kamu perlu mencoba makanan bersejarah ini. Makanan ini tentu mudah untuk didapatkan, lho. Berikut enam kuliner bersejarah yang bisa kamu temukan di Jakarta.
 

1. Bakmi Gang Kelinci



(Bakmi Gang Kelinci. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Seperti lirik lagu Lilik Suryani "Rumahku di salah satu gang, namanya Gang Kelinci", terdapat kuliner berumur setengah abad. Bakmi Gang Kelinci sudah ada sejak tahun 1957, lho. Bakmi legendaris tersebut beralamat di Jalan Kelinci Raya Nomor 1-3. 

Bakmi ini berawal dari berjualan dengan menggunakan gerobak. Lambat laun berkembang, hingga saat ini telah hadir dengan menggunakan gedung berkapasitas luas. Pengunjung pun selalu ramai yang berkunjung.

Hidangan andalan dari Bakmi Kelinci adalah bakmi ayam yang terdiri dari bakmi, ayam kecap, ayam putih, sawi rebus, dan jamur kecap. Harga yang dibanderol pun mulai dari Rp27 ribuan saja. Pun, Bakmi Kelinci juga suka menggelar promo, lho!
 

2. Cakue Ko Atek



(Cakue Ko Atek. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Cakue Ko Atek diketahui berdiri sejak tahun 1971. Toko legendaris ini bernuansa warna hijau terang dan sejak lama tidak pernah pindah tempat di Gang Kelinci, Pasar Baru. Cakue Ko Atek dikenal dengan rasa gurih dan renyahnya.

Cakue ini biasanya dibuka sejak pukul 10 pagi, lalu tutup pada pukul 3 sore. Namun, bisa saja lebih cepat karena pada hari Sabtu dan Minggu, pembeli biasanya lebih banyak dibandingkan hari biasa.

Ko Atek pun mengatakan bahwa penggunaan minyak kelapa sawit dalam proses penggorengan menjadi kunci dari rasa yang disukai banyak orang. Maka dari itu, Ko Atek memilih minyak yang berkualitas tinggi. Pun, harga yang dibanderol pun hanya Rp6 ribu saja.
 

3. Bakmi Aboen 



(Bakmi Aboen. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Bakmi lainnya yang bisa kamu temukan di Gang Kelinci, Pasar Baru adalah Bakmi Aboen. Bakmi ini juga dikatakan legendaris, karena telah berdiri sejak lebih dari 50 tahun atau setengah abad.

Nama Aboen diambil dari nama pemilik yang masih eksis hingga sekarang. Meski tempatnya di ujung gang, tetapi sudah banyak yang berkunjung setiap harinya untuk memesan, terutama di pagi hari dan jam makan siang.

Menu utama yang ditawarkan ada bakmi non halal, seperti bakmi campur babi char siu dan babi goreng, dengan daging ayam cincang, bakso sapi, hingga pangsit goreng sebagai pelengkapnya.

Namun, mereka juga menawarkan pesan bakmi tanpa daging dan minyak babi. Bagi kamu yang memang tidak bisa memakan ini karena persoalan Halal, dianjurkan untuk tidak pergi ke sini, ya!
 

4. Cempedak Goreng Cik Lina



(Cempedak Goreng Cik Lina. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Berlokasi di Petak Enam, Glodok, makanan bersejarah Cempedak Goreng Cik Lina ini sudah banyak yang merekomendasikan. Uniknya dari penjualan ini adalah hanya digoreng saat ada yang membeli. Sehingga, rasa hangat tetap terasa ketika kita menyantap cempedak goreng ini. Sebaiknya, kamu bersabar menunggu, ya!

Kunci kelezatan Cempedak Goreng Cik Lina terletak pada penggunaan buah cempedak pilihan yang matang, empuk, manis dan berwarna oranye. Selain itu, teknik menggoreng seperti minyak dan adonan tepung pun memaksimalkan kualitas terbaik. Harga yang dibanderol pun dimulai dari harga Rp15 ribuan saja. 
 

5. Kuo-tie Shantung Ling



(Kuo-tie Shantung Ling. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Kuotie merupakan salah satu camilan khas China yang tampilannya mirip dengan gyoza khas Jepang. Makanan ini berisi aneka daging dan sayuran dengan bumbu yang kuat.

Usaha ini telah berdiri sejak tahun 2008. Pemilik pun tak berinisiatif untuk menggunakan babi sebagai salah satu menu mereka. Hal ini ditujukan agar kuo-tie bisa dinikmati oleh umat Muslim juga.

Daging yang digunakan adalah daging ayam dan udang. Selain itu, diiisi dengan aneka sayuran. Kuo-tie ini diketahui per hari bisa menjual hingga ratusan. Kamu bisa menemukan makanan ini di Petak Enam, Glodok.
 

6. Pantjoran Tea House



(Pantjoran Tea House. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Jika kamu berjalan ke arah Chinatown Glodok, bangunan pertama yang akan kamu temukan adalah Pantjoran Tea House. Kedai ini merupakan tempat di mana menyediakan makanan khas Tionghoa dan juga teh yang sejak lama telah hadir.

Kedai teh ini dahulunya adalah sebuah apotek bernama Apotheek Chung Hwa. Obat-obatan tradisional mereka kerap membantu masyarakat sekitar. Lalu berubah menjadi kedai teh yang berdiri hingga saat ini.

Jika kamu ke sana, akan melihat teko berjajar. Bernama Patekoan, artinya menyajikan teh gratis untuk masyarakat. Tradisi tersebut sudah dipegang orang Tionghoa Glodok sejak tahun 1600an. Tradisi ini diperkenalkan oleh sosok murah hati di Glodok bernama Kapitan Cina bernama Gan Djie dan istrinya.
 

7. Soto Padang H St Mangkuto



(Soto Padang H St Mangkuto. Foto: Dok. Instagram Soto Padang H. Sutan Mangkuto/@soto_padang_mangkuto)

Bagi penggemar soto, sajian di restoran Soto Padang Legendaris H. St Mangkuto memang tidak pernah membuat bosan. Diketahui restoran ini sudah berdiri sejak lama, yakni tahun 1943.

Menu soto yang disediakan pun hanya ada satu, yakni soto Padang. Disajikan dengan irisan daging sapi dan kuah soto dari lemak sapi. Resep ini diketahui telah turun temurun dari keluarga Mangkuto.

Aroma kaldu sotonya pun emerbak wangi kapulaga dan kayumania serta lada tak mencolok berlebihan. Ini yang menjadi salah satu alasan mengapa soto Padang ini digemari oleh banyak orang. 

Kamu bisa mengunjunginya di Jl. Pintu Air Raya No.26, RT.6/RW.1. Harga yang dibanderol pun mulai dari Rp38 ribu untuk soto. Biasanya restoran ini sangat ramai pada siang hari karena lokasinya berdekatan dengan daerah perkantoran. Jadi, siapkan catatan dan let's go makan makanan legendaris tersebut!



Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH