KULINER
Bagaimana Cara Mengolah Daging Sapi agar Tetap Juicy dan Empuk?
Yatin Suleha
Selasa 09 Januari 2024 / 20:40
Jakarta: Bicara soal aneka hidangan, tak lengkap rasanya jika tidak membahas makanan yang berbahan dasar daging sapi. Makanan seperti satai, rendang, hingga steak tentu sudah pernah kita konsumsi.
Semua hidangan ini rasanya lezat, dan jika diolah dengan benar, daging sapi yang diolah menjadi hidangan tersebut akan terasa empuk dan juicy.
Agar hasil masakan berbahan sapi bisa maksimal, kita perlu memerhatikan cara mengolah daging sapi. Tujuannya, agar daging sapi tetap juicy, empuk, dan tidak amis. Berikut Titipku bagikan beberapa tips mengolah daging sapi yang dapat membantu kamu mencapai hasil yang diinginkan.
Pilihlah daging sapi berkualitas tinggi. Daging yang baik memiliki warna merah segar dan lemak yang terdistribusi dengan baik. Pastikan juga untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa dan lakukanlah penyimpanan yang baik jika daging tidak langsung diolah setelah dibeli.
Beberapa potongan daging lebih cocok untuk dimasak dengan metode tertentu. Misalnya, potongan daging yang banyak mengandung kolagen (seperti bagian di sekitar tulang) lebih baik dimasak dengan metode memasak lambat untuk mendapatkan hasil yang empuk.
Ada beberapa teknik atau metode memasak daging yang dapat diterapkan. Masing-masing teknik ini menghasilkan rasa dan tekstur daging yang berbeda, serta waktu memasak yang berbeda-beda, antara lain:
.jpg)
(Tambahkan bahan asam seperti jeruk, cuka, atau anggur pada marinasi. Asam dapat membantu melembutkan serat daging, sehingga dapat membantu mengempukkan daging. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Rendam daging dalam bumbu atau marinasi selama beberapa jam sebelum dimasak. Tahap ini tidak hanya memberikan rasa yang lebih baik tetapi juga membantu melembutkan serat daging.
Keluarkan daging dari lemari es dan biarkan mencapai suhu ruangan sebelum dimasak. Tahap ini sering juga disebut sebagai tahap thawing. Penyesuaian suhu daging dapat membantu menghasilkan masakan yang matangnya lebih merata.
Untuk proses thawing, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan, di antaranya: merendam daging yang terbungkus rapat dalam air dingin, memindahkan daging dari freezer ke kulkas pendingin, hingga menggunakan microwave yang memiliki opsi thawing.
Setelah dimasak, biarkan daging beristirahat sebentar sebelum dipotong. Tahap ini sering disebut tahap resting. Proses ini memungkinkan jus dalam daging tersebar merata, membuatnya tetap juicy.
Tahap resting biasanya memakan waktu sekitar 10 menit setiap 500 gram daging, atau selama 5 menit untuk daging setebal 1 inci/2.3 cm. Jika kamu langsung memotong daging tanpa melalui tahap resting, jus daging akan bocor ke piring sehingga daging terasa kering dan lebih alot.
Hindari kebiasaan menekan daging saat dimasak. Ini dapat membuat jus daging keluar, sehingga mengurangi kelembapan dan keempukan dari daging itu sendiri.
Pahami waktu memasak yang diperlukan untuk setiap jenis potongan daging. Memasak terlalu lama dapat membuat daging kering, alot, dan keras.
Tambahkan bahan asam seperti jeruk, cuka, atau anggur pada marinasi. Asam dapat membantu melembutkan serat daging, sehingga dapat membantu mengempukkan daging.
Garam dapat membantu mempertahankan kelembapan daging. Kamu bisa menggunakan teknik pemberian garam ini, tetapi penggunaannya perlu bijaksana agar tidak terlalu asin ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Semua hidangan ini rasanya lezat, dan jika diolah dengan benar, daging sapi yang diolah menjadi hidangan tersebut akan terasa empuk dan juicy.
Agar hasil masakan berbahan sapi bisa maksimal, kita perlu memerhatikan cara mengolah daging sapi. Tujuannya, agar daging sapi tetap juicy, empuk, dan tidak amis. Berikut Titipku bagikan beberapa tips mengolah daging sapi yang dapat membantu kamu mencapai hasil yang diinginkan.
1. Pilih yang berkualitas tinggi
Pilihlah daging sapi berkualitas tinggi. Daging yang baik memiliki warna merah segar dan lemak yang terdistribusi dengan baik. Pastikan juga untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa dan lakukanlah penyimpanan yang baik jika daging tidak langsung diolah setelah dibeli.
2. Lihat jenis potongan daging
Beberapa potongan daging lebih cocok untuk dimasak dengan metode tertentu. Misalnya, potongan daging yang banyak mengandung kolagen (seperti bagian di sekitar tulang) lebih baik dimasak dengan metode memasak lambat untuk mendapatkan hasil yang empuk.
3. Metode masak yang tepat
Ada beberapa teknik atau metode memasak daging yang dapat diterapkan. Masing-masing teknik ini menghasilkan rasa dan tekstur daging yang berbeda, serta waktu memasak yang berbeda-beda, antara lain:
.jpg)
(Tambahkan bahan asam seperti jeruk, cuka, atau anggur pada marinasi. Asam dapat membantu melembutkan serat daging, sehingga dapat membantu mengempukkan daging. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
- - Panggang (Roast): Metode ini cocok untuk potongan daging besar. Pastikan oven sudah panas sebelum memasak, dan gunakan termometer daging untuk memastikan tingkat kematangan yang tepat. Jika kamu menginginkan tekstur tambahan, kamu bisa memanggangnya lebih lanjut di atas pan dengan sedikit minyak.
- - Rebus (Boil): Metode ini cocok untuk potongan daging yang memerlukan waktu memasak yang lama. Tambahkan bumbu dan rempah saat proses perebusan untuk meningkatkan rasa. Daging hasil rebusan ini bisa diolah lanjut menjadi gulai, sup, atau makanan berkuah lainnya.
- - Panggang Cepat (Sear): Sear daging pada suhu tinggi biasanya dilakukan untuk jenis daging sapi yang kaya lemak, misalnya wagyu. Metode ini boleh diterapkan untuk kamu yang suka daging dengan tingkat kematangan yang rendah.
Marinasi yang tepat
Rendam daging dalam bumbu atau marinasi selama beberapa jam sebelum dimasak. Tahap ini tidak hanya memberikan rasa yang lebih baik tetapi juga membantu melembutkan serat daging.
Pemanasan daging sebelum memasak
Keluarkan daging dari lemari es dan biarkan mencapai suhu ruangan sebelum dimasak. Tahap ini sering juga disebut sebagai tahap thawing. Penyesuaian suhu daging dapat membantu menghasilkan masakan yang matangnya lebih merata.
Untuk proses thawing, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan, di antaranya: merendam daging yang terbungkus rapat dalam air dingin, memindahkan daging dari freezer ke kulkas pendingin, hingga menggunakan microwave yang memiliki opsi thawing.
Istirahatkan daging setelah memasak
Setelah dimasak, biarkan daging beristirahat sebentar sebelum dipotong. Tahap ini sering disebut tahap resting. Proses ini memungkinkan jus dalam daging tersebar merata, membuatnya tetap juicy.
Tahap resting biasanya memakan waktu sekitar 10 menit setiap 500 gram daging, atau selama 5 menit untuk daging setebal 1 inci/2.3 cm. Jika kamu langsung memotong daging tanpa melalui tahap resting, jus daging akan bocor ke piring sehingga daging terasa kering dan lebih alot.
Hindari menekan daging saat dimasak
Hindari kebiasaan menekan daging saat dimasak. Ini dapat membuat jus daging keluar, sehingga mengurangi kelembapan dan keempukan dari daging itu sendiri.
Perhatikan waktu memasak
Pahami waktu memasak yang diperlukan untuk setiap jenis potongan daging. Memasak terlalu lama dapat membuat daging kering, alot, dan keras.
Tambahkan asam pada marinasi
Tambahkan bahan asam seperti jeruk, cuka, atau anggur pada marinasi. Asam dapat membantu melembutkan serat daging, sehingga dapat membantu mengempukkan daging.
Gunakan garam dengan bijak
Garam dapat membantu mempertahankan kelembapan daging. Kamu bisa menggunakan teknik pemberian garam ini, tetapi penggunaannya perlu bijaksana agar tidak terlalu asin ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)