INTERIOR
Hati-hati Memilih Arsitektur, 5 Konsep Ini Paling Aman di Iklim Indonesia
Medcom
Jumat 11 November 2022 / 15:09
Jakarta: Baru-baru ini beredar tentang kritikan terhadap salah satu arsitek di Indonesia karena perancangan bangunannya yang dinilai sangat buruk oleh banyak arsitek lain. Karya yang dibuat arsitek, tersebut dianggap tidak sesuai dengan IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
Konsep yang diusung dalam penerapan pembangunan itu adalah urban heat island. Sebagai arsitek @elisa_jkt memberikan cuitan komentar di Twitter pada thread yang ia buat, "Berlindung dari teriknya matahari dan di tengah panasnya produk Urban Heat Island, di bawah pohon yang industrinya menyebabkan krisis iklim."
Lalu, konsep seperti apa yang cocok diterapkan dalam pembangunan termasuk hunian yang pas dalam kondisi dan iklim Indonesia? Simak artikel ini selengkapnya:
Gaya bangunan mediterania ini mengacu pada konsep bangunan kerajaan Eropa pada 80’an. Ciri-ciri bangunannya bisa dilihat dari adanya pilar-pilar besar dan adanya lengkungan serta ornamen-ornamen hiasan pada dinding.
Semangat konsep mediterania adalah berusaha dekat dengan nuansa alam sehingga bahan bangunannya pun banyak menggunakan bahan alami, seperti tanah liat dan batuan alam. Konsep ini juga banyak diterapkan pada hunian mewah serta hotel-hotel bintang 5.
Konsep ini sedang naik di kalangan pebisnis food and beverages. Gaya arsitektur kontemporer mengedepankan aspek keunikan yang di luar mainstream pada umumnya.
Istilah kontemporer lebih dikenal mirip dengan istilah modern, namun dalam dunia desain keduanya dibedakan termasuk dalam penggunaan istilah dunia arsitektur. Oleh karena itu, gaya kontemporer banyak bermain dalam pengaturan warna dan tekstur materialnya.
Bahan yang sering digunakan antara lain seperti kayu, batu bata, dinding batu, dan semen. Gaya kontemporer sangat mengandalkan kreativitas arsitektur.
Mirip dengan konsep mediterania, konsep klasik ini juga menonjolkan pilar-pilar uniknya. Yang membedakan adalah pilar, ornamen, list dan bingkai jendela disajikan dalam seni Romawi atau Yunani kuno. Di Indonesia, gaya arsitektur klasik mulai banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal pada awal tahun 80-an.
Konsep ini menekankan pada pertimbangan fungsional. Namun, bukan berarti gaya minimalis tidak mempertimbangkan keindahan dan kesan kemewahan. Gaya minimalis masih menekankan pertimbangan estetika dan kemewahan dalam bentuk keteraturan susunan struktur bangunan, bukan dari kerumitan atau keunikan struktur bangunannya.
Gaya arsitektur ini menyesuaikan perkembangan zaman dan gaya hidup modern, dengan konsep modern ini memiliki karakter yang simple, fungsional, bersih, stylish. Jika diamati, esensi modern terletak pada penggunaan teknologi yang semakin berkembang.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Konsep yang diusung dalam penerapan pembangunan itu adalah urban heat island. Sebagai arsitek @elisa_jkt memberikan cuitan komentar di Twitter pada thread yang ia buat, "Berlindung dari teriknya matahari dan di tengah panasnya produk Urban Heat Island, di bawah pohon yang industrinya menyebabkan krisis iklim."
Lalu, konsep seperti apa yang cocok diterapkan dalam pembangunan termasuk hunian yang pas dalam kondisi dan iklim Indonesia? Simak artikel ini selengkapnya:
1. Konsep mediterania
Gaya bangunan mediterania ini mengacu pada konsep bangunan kerajaan Eropa pada 80’an. Ciri-ciri bangunannya bisa dilihat dari adanya pilar-pilar besar dan adanya lengkungan serta ornamen-ornamen hiasan pada dinding.
Semangat konsep mediterania adalah berusaha dekat dengan nuansa alam sehingga bahan bangunannya pun banyak menggunakan bahan alami, seperti tanah liat dan batuan alam. Konsep ini juga banyak diterapkan pada hunian mewah serta hotel-hotel bintang 5.
2. Konsep kontemporer
Konsep ini sedang naik di kalangan pebisnis food and beverages. Gaya arsitektur kontemporer mengedepankan aspek keunikan yang di luar mainstream pada umumnya.
Istilah kontemporer lebih dikenal mirip dengan istilah modern, namun dalam dunia desain keduanya dibedakan termasuk dalam penggunaan istilah dunia arsitektur. Oleh karena itu, gaya kontemporer banyak bermain dalam pengaturan warna dan tekstur materialnya.
Bahan yang sering digunakan antara lain seperti kayu, batu bata, dinding batu, dan semen. Gaya kontemporer sangat mengandalkan kreativitas arsitektur.
3. Konsep klasik
Mirip dengan konsep mediterania, konsep klasik ini juga menonjolkan pilar-pilar uniknya. Yang membedakan adalah pilar, ornamen, list dan bingkai jendela disajikan dalam seni Romawi atau Yunani kuno. Di Indonesia, gaya arsitektur klasik mulai banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal pada awal tahun 80-an.
4. Konsep minimalis
Konsep ini menekankan pada pertimbangan fungsional. Namun, bukan berarti gaya minimalis tidak mempertimbangkan keindahan dan kesan kemewahan. Gaya minimalis masih menekankan pertimbangan estetika dan kemewahan dalam bentuk keteraturan susunan struktur bangunan, bukan dari kerumitan atau keunikan struktur bangunannya.
5. Konsep modern
Gaya arsitektur ini menyesuaikan perkembangan zaman dan gaya hidup modern, dengan konsep modern ini memiliki karakter yang simple, fungsional, bersih, stylish. Jika diamati, esensi modern terletak pada penggunaan teknologi yang semakin berkembang.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)