FAMILY

Karana, Koleksi Furnitur Ramah Lingkungan yang Padukan Material Global dan Filosofi Lokal

Medcom
Jumat 19 September 2025 / 20:10
Tangerang: Dalam rangkaian pameran internasional IFFINA+ 2025, sesi Design Talks kembali menjadi panggung penting bagi pelaku industri furnitur dan desain global. Tahun ini, sorotan utama jatuh pada kolaborasi perdana American Hardwood Export Council (AHEC) dengan desainer Indonesia Hendro Hadinata, Founder Studio Hendro Hadinata, melalui proyek eksperimental bertajuk Karana.

Proyek Karana menjadi tonggak baru dalam praktik desain furnitur berkelanjutan di Indonesia. Untuk pertama kalinya, Hendro mengeksplorasi potensi American Hardwood, terutama spesies red oak, maple, dan cherry, yang selama ini jarang dimanfaatkan di Asia Tenggara.

Desainer yang dikenal dengan pendekatan berbasis narasi budaya ini, menghadirkan desain yang memadukan material internasional berkelanjutan dengan filosofi lokal, menciptakan karya yang estetis, sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Koleksi Karana terdiri dari tiga karya utama: Kuta Bench, Sanur Lounge Chair, dan Ubud Light. Ketiganya terinspirasi oleh filosofi Bali Tri Hita Karana, harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas, serta karya pematung Ida Bagus Nyana pada era 1930-an.

Hendro memadukan bentuk mengalir dan fungsi kontemporer, menghasilkan desain yang berakar pada budaya lokal namun tetap relevan di panggung global.

Karakter koleksi ini diperkuat oleh penggunaan American red oak, terkenal akan kekuatan dan pola serat terbuka berona merah muda hangat, serta American cherry yang memiliki tekstur halus dan warna cokelat kemerahan yang semakin dalam seiring waktu.

Bersama manufaktur lokal Omega Mas, Hendro mampu mewujudkan lengkung skulptural dan detail presisi, membuktikan bahwa material berkelanjutan dapat dipadukan dengan keahlian pengrajin untuk menciptakan furnitur fungsional dan bernilai budaya tinggi.
 

Keunggulan American Hardwood


Sebagai organisasi global yang telah lebih dari 25 tahun mempromosikan kayu Amerika, AHEC menekankan bahwa keunggulan American Hardwood bukan hanya pada estetika, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Kayu ini secara alami menyerap dan menyimpan karbon selama pertumbuhannya.

Data Life Cycle Assessment (LCA) menunjukkan bahwa volume American Hardwood yang dipanen dapat tergantikan hanya dalam hitungan detik oleh pertumbuhan hutan di Amerika Serikat, menjadikannya material terbarukan dengan jejak karbon sangat rendah.

“Ini adalah pengalaman pertama saya menggunakan American Hardwood dan sangat membuka wawasan baru. Material ini tidak hanya kuat dan mudah difinishing, tapi juga menawarkan variasi serat dan warna yang kaya. Karana menjadi bukti bahwa kolaborasi global dapat memperkaya narasi lokal, sekaligus memperkuat posisi desain Indonesia di kancah internasional,” ungkap Hendro Hadinata.
 

Perspektif industri furnitur berkelanjutan


Selain menampilkan kolaborasi dengan Hendro, sesi Design Talks juga menghadirkan Dennis Pluemer, Founder Santai Furniture, yang menyoroti pentingnya pemilihan material ramah lingkungan sebagai strategi keberlanjutan jangka panjang.

“Konsumen kini semakin peduli pada dampak lingkungan. Material seperti American Hardwood, yang berasal dari hutan dikelola berkelanjutan dan tumbuh lebih cepat daripada ditebang, menjadi opsi penting untuk menjawab permintaan furnitur ramah lingkungan di pasar lokal maupun global,” jelas Dennis.
 

Mendorong ekosistem desain masa depan


Partisipasi AHEC dalam IFFINA+ 2025 menegaskan komitmen mendukung desainer Indonesia untuk menghadapi tantangan industri furnitur masa depan. Dengan mengedepankan keberlanjutan, fleksibilitas material, dan kolaborasi lintas budaya, AHEC mendorong terciptanya ekosistem desain yang relevan secara global namun tetap berakar pada identitas lokal.

Kehadiran Karana menjadi simbol arah baru industri furnitur Indonesia: bahwa kreativitas, keberlanjutan, dan narasi budaya dapat berjalan beriringan. Melalui proyek semacam ini, generasi desainer muda diharapkan semakin berani mengeksplorasi material global tanpa kehilangan jati diri lokal, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain penting di panggung furnitur internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH