FITNESS & HEALTH

Olahraga Berlebihan, 6 Risiko Ini Bisa Terjadi pada Tubuh

Mia Vale
Senin 06 Januari 2025 / 10:17
Jakarta: Olahraga sangat penting dan baik bagi tubuh, tidak diragukan lagi. Dan seperti kita ketahui, rutinitas olahraga yang teratur dapat membantu mengontrol berat badan, menjaga kesehatan, meningkatkan mood, meningkatkan energi, membantu kamu tidur pulas, bahkan meningkatkan kehidupan cinta kamu. 

Memang tidak mudah untuk melacak seberapa banyak kita berolahraga dalam waktu seminggu, tapi targetkan waktu sekitar 30 menit sehari, 5 hari seminggu untuk mencatatnya.

Tapi faktanya, kadang kamu melakukan olahraga secara berlebihan. Padahal kamu harus ingat, jika melakukan latihan intensitas tinggi, batasi diri untuk tidak lebih dari tiga kali seminggu. 

Banyaknya olahraga yang kamu perlukan berbeda untuk setiap orang. Dan menurut pelatih serta profesional medis, ada beberapa risiko yang bisa terjadi pada tubuh bila kamu melakukan olahraga berlebihan. Apa saja itu?
 

1. Cedera fisik 



(Sendi, tulang, dan beberapa anggota tubuh akan terasa nyeri, bahkan cedera jika ada otot-otot yang digunakan secara berlebihan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Hal ini bisa terjadi bila melakukan olahraga berlebihan. Pasalnya, otot memiliki kapasitas terbatas untuk bekerja serta membutuhkan waktu untuk pulih setelah digunakan terus-menerus. Untuk itulah, beri waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Istirahat menjadi bagian penting dari program latihan yang sehat serta mengurangi risiko cedera.
 

2. Lelah berlebihan


Terlalu banyak berolahraga tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan kelelahan berlebihan atau overtraining syndrome, penurunan kinerja, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan masalah tidur. 

Ketika kamu berolahraga, terjadi berbagai perubahan dalam tubuh, termasuk peningkatan denyut jantung dan suhu tubuh, pelepasan hormon stres seperti kortisol, dan penggunaan energi yang signifikan oleh otot-otot. 

Jika reaksi tersebut terus menerus berlangsung, tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk pemulihan sehingga kamu merasakan kelelahan ekstrem.
 

3. Kerusakan ginjal 


Tidak hanya otot, olahraga terlalu sering juga bisa berdampak pada ginjal yang dikenal sebagai rhabdomyolysis. Ini merupakan kondisi yang jarang diketahui dan jarang dibahas di mana pasokan energi dalam tubuh habis dan kemudian, melalui serangkaian proses seluler, terjadi kerusakan otot dan berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal,” jelas Phillip J. Adler, Manager Program Kedokteran Ortopedi & Olahraga Kesehatan Spektrum kepada The List. 

Rhabdomyolysis bisa menimbulkan masalah seperti kelelahan, nyeri otot, dan urine berwarna gelap kecoklatan. Pada kasus parah, kondisi ini juga berisiko menimbulkan gagal ginjal akibat struktur penyaringan ginjal yang terhalangi oleh zat dari kerusakan otot.
 

4. Ketegangan jantung 


Kita telah berulang kali diberitahu bahwa salah satu cara terbaik untuk memiliki jantung yang sehat adalah dengan berolahraga secara teratur. Jadi cukup menyedihkan jika berolahraga terlalu banyak justru bisa berdampak sebaliknya, menurut pelatih selebriti Jay Cardiello. 

Ya, dampak itu cukup berbahaya bagi tubuh karena meningkatkan risiko kardiotoksisitas. Menukil laman Hello Sehat, kondisi ini merupakan kondisi timbulnya kerusakan pada otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia yang menyebabkan jantung tidak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh. 

Selain itu, efek olahraga berlebihan juga menimbulkan aritmia atau gangguan irama jantung. Diingatkan agar orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan irama jantung tidak melakukan aktivitas fisik yang membakar lemak secara berlebihan. 

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Radang Sendi Bisa Jadi Gejala Autoimun, Lho!
 

5. Pola tidur yang terganggu 


Kamu mungkin berpikir bahwa setelah beberapa hari melakukan latihan keras di gym, kita akan langsung tertidur begitu kepala menyentuh bantal di malam hari. Hal ini tidak selalu terjadi, menurut pelatih pribadi bersertifikat Ainslie MacEachran, pola tidur menjadi terganggu karena pengaruh negatif pada tingkat hormonal. 
 

6. Nafsu makan menurun

 
Mungkin terdengar bagus, namun sebenarnya tidak demikian, terutama jika tubuh membutuhkan energi untuk membantu pemulihan setelah berolahraga.

Saat berolahraga dalam waktu singkat, pelepasan hormon dan adrenalin yang mencegah rasa lapar tidak menjadi masalah, namun jika memaksakan rutinitas olahraga, hilangnya rasa lapar tersebut mungkin akan bertahan lebih lama. Hal ini juga dikaitkan dengan kerusakan otot dan jaringan akibat latihan intensif dan reaksi tubuh terhadap energi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH