FITNESS & HEALTH
Obesitas Menjadi Faktor Pendorong Kematian akibat Covid-19
Raka Lestari
Jumat 05 Maret 2021 / 18:05
Jakarta: Berdasarkan sebuah studi global, mayoritas kematian akibat covid-19 di negara-negara yang tinggi kasus obesitas 10 kali lebih tinggi. Pada negara-negara dengan kasus obesitas yang tinggi, setidaknya 50 persen dari masyarakat dewasa memiliki berat badan berlebih.
Dikutip dari Reuters, laporan tersebut menggambarkan korelasi 'dramatis' antara kematian akibat covid-19 dengan tingkat obesitas di negara-negara tersebut. Setidaknya 90 persen atau 2,2 juta dari 2,5 juta kematian akibat penyakit pandemi sejauh ini terjadi di negara-negara dengan tingkat obesitas yang tinggi.
Studi tersebut menganalisa jumlah kematian akibat covid-19 dari John Hopkins University di Amerika Serkat dan data dari Observatorium Kesehatan Global WHO.
"Cobalah lihat negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, di mana mereka memiliki tingkat kematian covid-19 yang rendah serta tingkat obesitas yang rendah pada orang dewasa," ujar Tim Lobstein, peasihat ahli di World Obesity Federation.
"Negara-negara tersebut melakukan prioritas terhadap kesehatan publik pada seluruh sektor, termasuk populasi masyarakat yang mengalami obesitas. Dan hal itu terlihat manfaatnya pada masa pandemi ini," tambah Lobstein.
Sebaliknya, laporan tersebut menemukan bahwa di Amerika Serikat dan Inggris, misalnya, tingkat kematian dan obesitas karena covid-19 termasuk yang tertinggi.
Inggris memiliki tingkat kematian akibat covid-19 tertinggi ketiga di dunia dan tingkat obesitas tertinggi keempat. Di mana menurut data WHO, ada 184 kematian akibat covid-19 per 100.000 dan 63,7 persen orang dewasa kelebihan berat badan.
Diikuti oleh Amerika Serikat, dengan jumlah 152,49 persen kematian akibat covid-19 per 100.000 dan 67,9 persen orang dewasa kelebihan berat badan. John Wilding, seorang profesor kedokteran di Universitas Liverpool Inggris dan presiden World Obesity Federation, mengatakan obesitas harus diakui sebagai risiko kesehatan utama dalam covid-19.
"Sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko covid-19," katanya.
“Oleh karena itu, layaknya penyakit lain seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular, orang dengan obesitas harus dipertimbangkan sebagai prioritas awal dalam program vaksinasi di seluruh dunia,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dikutip dari Reuters, laporan tersebut menggambarkan korelasi 'dramatis' antara kematian akibat covid-19 dengan tingkat obesitas di negara-negara tersebut. Setidaknya 90 persen atau 2,2 juta dari 2,5 juta kematian akibat penyakit pandemi sejauh ini terjadi di negara-negara dengan tingkat obesitas yang tinggi.
Studi tersebut menganalisa jumlah kematian akibat covid-19 dari John Hopkins University di Amerika Serkat dan data dari Observatorium Kesehatan Global WHO.
"Cobalah lihat negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, di mana mereka memiliki tingkat kematian covid-19 yang rendah serta tingkat obesitas yang rendah pada orang dewasa," ujar Tim Lobstein, peasihat ahli di World Obesity Federation.
"Negara-negara tersebut melakukan prioritas terhadap kesehatan publik pada seluruh sektor, termasuk populasi masyarakat yang mengalami obesitas. Dan hal itu terlihat manfaatnya pada masa pandemi ini," tambah Lobstein.
Sebaliknya, laporan tersebut menemukan bahwa di Amerika Serikat dan Inggris, misalnya, tingkat kematian dan obesitas karena covid-19 termasuk yang tertinggi.
Inggris memiliki tingkat kematian akibat covid-19 tertinggi ketiga di dunia dan tingkat obesitas tertinggi keempat. Di mana menurut data WHO, ada 184 kematian akibat covid-19 per 100.000 dan 63,7 persen orang dewasa kelebihan berat badan.
Diikuti oleh Amerika Serikat, dengan jumlah 152,49 persen kematian akibat covid-19 per 100.000 dan 67,9 persen orang dewasa kelebihan berat badan. John Wilding, seorang profesor kedokteran di Universitas Liverpool Inggris dan presiden World Obesity Federation, mengatakan obesitas harus diakui sebagai risiko kesehatan utama dalam covid-19.
"Sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko covid-19," katanya.
“Oleh karena itu, layaknya penyakit lain seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular, orang dengan obesitas harus dipertimbangkan sebagai prioritas awal dalam program vaksinasi di seluruh dunia,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)