FITNESS & HEALTH

3 Jenis Antraks Ini Bisa Merugikan Tubuh, Apa Saja Ya?

Medcom
Rabu 05 Juli 2023 / 13:27
Jakarta: Anthrax atau antraks adalah penyakit infeksi yang menular dari hewan ternak. Seseorang dapat terkena penyakit antraks jika menyentuh atau memakan daging hewan yang terkena antraks.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dijelaskan oleh dr. Pittara dalam Alodokter, ada sekitar 2.000–20.000 kasus antraks pada manusia terjadi setiap tahun. Penyakit ini umumnya terjadi di negara berkembang dan yang kurang berkembang.

Menurut dr. Rizal Fadli dalam Halodoc, penyakit antraks ini disebabkan bakteri Bacillus anthracis yang normalnya hidup di tanah. Jenis bakteri ini bisa dengan mudah menyerang dan menginfeksi hewan pemakan rumput.

Bakteri tersebut nantinya akan menyebar dan menular dari hewan ke manusia. Cara penularannya pun melalui menyentuh bulu atau kulit hewan dan juga mengonsumsi dagingnya.

Lebih lanjut, dr. Pittara juga menjelaskan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi antraks, yaitu:

- Beraktivitas di kawasan yang banyak terjadi antraks.
- Bekerja di tempat pengolahan kulit, bulu, atau daging dari hewan ternak.
- Berprofesi sebagai peternak atau pengurus hewan.
- Bekerja sebagai peneliti antraks di laboratorium.
- Berprofesi sebagai dokter hewan, khususnya yang menangani hewan ternak.

Antraks sendiri terdiri atas tiga jenis. Jenisnya ini berdasarkan cara penularannya. Pun, gejala yang dibawa juga beda-beda. Adapun jenis antraks, yakni:
 

1. Antraks kulit


Antraks kulit adalah jenis yang paling sering terjadi, tetapi tidak berbahaya. Antraks ini biasanya baru berkembang 1–7 hari setelah paparan terjadi. Penularannya pada orang yang memiliki luka terbuka di kulit. Penularan terjadi ketika seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi.

Antraks kulit ditandai dengan munculnya banyak benjolan di kulit yang dapat disertai gatal. Benjolan ini paling sering muncul di daerah wajah, leher, dan lengan. Lalu, benjolan itu berubah menjadi borok hitam tanpa rasa nyeri.
 

2. Antraks pencernaan


Antraks jenis ini terjadi ketika seseorang memakan daging hewan yang sudah terinfeksi, sehingga bakteri antraks masuk ke saluran pencernaan. Kondisi ini umumnya baru terjadi 1–7 hari setelah seseorang terpapar bakteri.

Gejala antraks pencernaan atau antraks gastrointestinal antara lain:
- Mual dan muntah.
- Sakit tenggorokan.
- Sulit menelan.
- Sakit perut.
- Hilang nafsu makan.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Benjolan di leher.
- Diare.
- BAB berdarah.
 

3. Antraks pernapasan


Antraks pernapasan adalah antraks yang paling berbahaya. Seseorang dapat terinfeksi antraks pernapasan jika menghirup serbuk (spora) dari bakteri antraks, misalnya ketika memproses bulu atau kulit dari hewan ternak.

Gejala antraks pernapasan meliputi:

- Demam
- Nyeri saat menelan
- Nyeri otot
- Mudah lelah
- Sesak napas
- Syok
- Radang selaput otak (meningitis)

Itulah ketiga jenis antraks yang tentunya dapat merugikan tubuh. Antraks termasuk penyakit yang jarang terjadi. Namun, jika kamu bekerja di lingkungan yang berisiko terjadi paparan antraks, maka perlu menjalani vaksinasi.

Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala antraks seperti yang telah dijelaskan di atas. Karena pertolongan yang cepat tentunya akan membantu kamu lebih cepat tertangani, khususnya antraks pernapasan.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan pencegahan faktor risiko. Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah:
- Memastikan bahwa daging telah dimasak hingga matang sebelum dimakan.
- Menjalani vaksinasi anthrax, terutama jika memiliki faktor risiko penyakit ini.
- Menghindari interaksi dengan hewan yang terinfeksi antraks.


Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH