FITNESS & HEALTH

Rentan Dialami Kaum Muda, Ini Alasan Mengapa Kecemasan Bisa Memperparah GERD

Mia Vale
Selasa 12 September 2023 / 13:05
Jakarta: Rasa cemas kerap dialami oleh kalangan anak muda. Jadi, sepertinya istilah ini sudah tidak asing lagi didengar. Cemas di sini bukan hanya masalah perasaan saja, tapi bisa juga memengaruhi kesehatan tubuh. Salah satunya bisa meningkatkan risiko timbulnya GERD. 

Nah, perlu kamu ketahui, penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD) merupakan kondisi kronis di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Dan refluks asam yang terjadi setidaknya dua kali seminggu dianggap GERD.

Sedangkan kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap stres. Rasa cemas yang berlangsung selama beberapa bulan dan mengganggu hidup kamu mungkin mengindikasikan adanya gangguan kecemasan. Kedua kondisi ini sedang meningkat. 

Keduanya mungkin tampak tidak berhubungan sama sekali. Namun para peneliti yakin mungkin ada hubungan antara GERD dan kecemasan, meski sifat hubungan tersebut belum sepenuhnya jelas.
 

Kaitan GERD dengan kecemasan


Seperti yang telah dinukil dari Healthline, sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa kecemasan dan depresi meningkatkan risiko GERD. Penelitian lain juga menemukan bahwa efek negatif GERD pada kualitas hidup meningkatkan kecemasan dan depresi, sehingga menciptakan lingkaran setan.

Tak hanya itu, beberapa penelitian, termasuk penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal medis Gastroenterology, menunjukkan bahwa banyak orang dengan gejala kecemasan dan GERD memiliki kadar asam esofagus yang normal. 


(Gerakan yoga mampu meningkatkan tekanan darah dan menekan produksi asam di lambung. Gerakan ini dapat membantu menenangkan gangguan di perut. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa kecemasan tampaknya meningkatkan gejala yang berhubungan dengan GERD, seperti mulas dan nyeri perut bagian atas. Kecemasan diyakini dapat membuat kamu lebih sensitif terhadap rasa sakit dan gejala GERD lainnya.

Kecemasan dan tekanan psikologis lainnya juga dapat memengaruhi motilitas esofagus dan fungsi sfingter esofagus bagian bawah. Motilitas esofagus mengacu pada kontraksi yang terjadi di esofagus untuk memindahkan makanan menuju perut kamu. 

Sfingter esofagus bagian bawah adalah cincin otot di sekitar esofagus bagian bawah yang mengendur untuk memungkinkan makanan dan cairan masuk ke perut dan menutup untuk mencegah isi perut mengalir kembali.
 

Gejala GERD anxiety


GERD dan anxiety menimbulkan sejumlah gejala yang berbeda, meskipun ada juga beberapa gejala yang sama yang bisa disebabkan oleh kedua kondisi tersebut. Untuk masalah pencernaan, seperti heartburn, mual, dan sakit perut merupakan gejala umum yang bisa ditimbulkan baik oleh GERD maupun kecemasan.

Gejala lainnya yang juga bisa disebabkan oleh kedua kondisi tersebut adalah sensasi globus, yaitu perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan atau sensasi sesak atau tercekik, namun tidak menimbulkan rasa sakit. 

Akibatnya, suara menjadi serak, batuk kronis, atau kebutuhan terus-menerus untuk membersihkan tenggorokan, yang juga merupakan gejala umum dari GERD.

Mengutip laman Halodoc pengidap GERD anxiety juga menjadi sulit tidur. Pasalnya refluks asam bisa bertambah buruk saat berbaring, yang membuat pengidap sering terbangun. Sementara anxiety juga bisa memengaruhi pola tidur seseorang.
 

Pengobatan GERD anxiety


Untuk mengobati kedua masalah ini diperlukan kombinasi obat untuk keduanya. Meskipun obat penekan asam yang biasa digunakan untuk mengobati GERD ternyata kurang efektif pada orang yang gejalanya berhubungan dengan kecemasan.

Pengobatan rumahan untuk GERD dan kecemasan juga dapat membantu mengurangi gejalanya. Biasanya dokter menyarankan melakukan pengobatan di rumah meliputi, makan makanan yang sehat, hindari makanan yang memicu naiknya asam lambung atau mulas berolahraga secara teratur, seperti jalan-jalan, cobalah teknik relaksasi, seperti yoga, tai chi, atau meditasi, hindari kafein dan alkohol.

Sekali lagi, walau sepenuhnya belum diketahui secara pasti hubungan GERD anxiety, namun yang pasti, kecemasan dan stres dapat memicu atau memperburuk gejala terkait GERD. Tersedia perawatan yang dapat membantu kamu mengelola atau mencegah kedua kondisi tersebut.

Ingat, GERD dan kecemasan sama-sama bisa menyebabkan nyeri dada, yang juga merupakan gejala serangan jantung. Dapatkan perawatan medis darurat jika ada nyeri dada yang baru terjadi, terutama jika kamu juga mengalami sesak napas, atau nyeri lengan atau rahang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH