FITNESS & HEALTH

Punya Teman Kerja Toxic? Ikuti 5 Trik Mudah untuk Menghadapinya

Mia Vale
Minggu 18 Februari 2024 / 10:05
Jakarta: Setiap lingkungan pasti ada saja orang yang dianggap toksik. Begitu pun di tempat kerja kamu. Bahkan mungkin tidak satu orang yang dianggap toksik. Bisa jadi banyak orang. 

Namun, kamu tidak boleh menghindari 'penyakit' itu. Dengan menghadapi teman kerja yang toksik, seharusnya kamu justru bisa meningkatkan produktivitas dan merasakan lebih banyak kegembiraan saat tiba di tempat kerja setiap hari.

Hanya saja, kamu perlu mempelajari strategi yang berguna untuk menangani rekan kerja yang beracun. Sebenarnya, rekan kerja yang beracun merupakan rekan kerja yang mengganggu anggota tim lain dan umumnya mengganggu pekerjaan mereka.

Mereka menunjukkan perilaku kasar, seperti meremehkan orang, menyebabkan orang lain mempunyai lebih banyak pekerjaan atau dengan sengaja membatasi kemajuan seluruh tim selama proyek kelompok. 

Yang pasti, perilaku mereka lebih pada hal positif tapi palsu. Nah, di bawah ini ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menghadapi rekan kerja yang 'beracun'.


(Cara jitu untuk menghindari teman kerja yang toxic adalah batasi pergaulan dengan mereka dan minimalkan interaksi dengannya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

1. Menilai situasi secara objektif


Saat kamu mulai memperhatikan bahwa salah satu kolega di kantor menunjukkan toksisitas di tempat kerja, luangkan waktu untuk menilai situasinya. Perhatikan dan analisa yang dia katakan dan lakukan selama rapat atau kala interaksi dengan anggota tim lainnya. Dengan begitu kamu bisa menentukan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
 

2. Kumpulkan bukti


Di sini, kamu bisa menyimpan kiriman email atau chatt dari rekan kerja yang toksik, di mana berisi pesan yang merendahkan seseorang atau bertindak seperti manajer, memberikan perintah kepada kamu atau rekan satu tim. Jika hal itu berdampak langsung pada kamu, buat catatan setiap kali dia melakukan interaksi negatif dengan kamu.
 

3. Bicaralah dengan rekan kerja


Ajak bicara dengan rekan kerja yang toksik tersebut, di mana menurut laman Indeed, kamu dapat mengomunikasikan batasan kepada mereka. Sertakan pula bukti-bukti yang sudah kamu kumpulkan. 

Karena sebagian orang tidak menyadari bahwa mereka menyebarkan racun. Bisa jadi itu cara mereka melepaskan stres secara tidak sadar. Lakukan perbincangan itu dengan sopan. 
 

4. Belajar mengatur diri sendiri


Kalau 'malas' berbicara dengan si toksik, kamu bisa mempelajari teknik pengaturan diri. Metode relaksasi dan perhatian ini mengatasi sistem saraf. Mereka memungkinkan kamu menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang lebih sehat dan memastikan kamu tidak mengalami stres terkait pekerjaan saat berada di rumah.
 

5. Diskusikan dengan atasan 


Jika solusi yang kamu lakukan tidak berhasil dan rekan tersebut terus menyebarkan racun, saatnya minta tolong dengan atasan. Kamu bisa  melakukannya dalam pertemuan empat mata. Setelah menjelaskan sudut pandang, berikan bukti yang kamu kumpulkan kepada mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH