FITNESS & HEALTH
Kamu Jarang Mandi? 4 Akibat Ini Bisa Terjadi Pada Tubuh
Mia Vale
Selasa 28 Mei 2024 / 17:26
Jakarta: Tak hanya menyegarkan, mandi juga bisa membersihkan tubuh dari debu. Ya, kebersihan badan memang penting untuk dijaga, dan salah satunya dengan mandi.
Tak hanya itu, mandi, khususnya mandi air hangat juga bisa membuat tubuh merasa tenang setelah seharian beraktivitas. Dengan mandi pun tubuh akan mengeluarkan aroma khas sabun yang kita gunakan.
Tapi sayangnya, masih saja ada orang yang malas mandi, tentu dengan beragam alasan. Mungkin kita pernah tidak mandi dalam sehari. Tapi, bila tidak mandi itu sering dilakukan, bahkan sampai berhari-hari, sudah pasti akan berdampak sesuatu pada tubuh.
Jangankan badan yang menimbulkan bau tak sedap, rambut pun akan berminyak bila kita jarang mandi. Kali ini, kita akan membahas apa saja yang bisa ditimbulkan bila seseorang malas untuk mandi.
.jpg)
(Jamur bisa hidup di kulit, di dalam mulut, dan di alat kelamin kamu. Dan, salah satu faktor yang juga berperan besar dalam menyebabkan infeksi tersebut adalah jarang mandi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Hingga 1.000 spesies bakteri hidup di kulit, namun sebagian besar dari kuman ini sebenarnya baik bagi kita. Mereka bekerja untuk mengusir bakteri “jahat” atau memecah sekresi kulit untuk menghasilkan pelembap alami.
Sementara mandi adalah pertahanan kedua kita melawan beberapa bakteri jahat. Jadi, jika tidak mandi secara teratur lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata, kamu bisa terpapar kuman berbahaya yang dapat membuat sakit.
Jika tidak mandi, kuman penyebab infeksi kulit akan lebih mudah berkembang. Akibatnya bisa menjadi lebih serius, lebih sulit ditangani, dan lebih sulit diperbaiki.
Dermatitis lalai- merupakan kelainan kulit yang terjadi ketika seseorang kurang membersihkan kulit. merupakan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan bercak tebal berwarna coklat yang terjadi saat kamu tidak mandi dalam waktu lama, menurut National Institute of Health (NIH).
Dermatitis secara harfiah menggambarkan iritasi kulit yang umum. Penyakit ini mempunyai banyak penyebab dan bentuk. Mengutip laman Simply the Basics, biasanya disertai rasa gatal, kulit kering atau ruam. Bisa juga menyebabkan kulit melepuh, mengeluarkan cairan, berkerak, dan mengelupas.
Jika kamu belum mandi dan mengalami lecet, bakteri yang menumpuk di kulit berarti lebih mungkin menderita infeksi jaringan lunak.
Dokter secara khusus memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai area selangkangan, yang mungkin mengalami ruam atau sesuatu yang disebut intertrigo, kombinasi jamur dan peradangan yang berubah dari gatal dan merah menjadi terbakar dan nyeri.
Kita kehilangan jutaan sel kulit setiap jam. Dan tanpa pembersihan rutin, sebagian kulit mati bisa menumpuk di permukaan kulit. Akibatnya, iritasi kulit. “Kulit mati dan minyak secara alami berkumpul di lapisan atas kulit. Jika tidak dicuci, penumpukan ini dapat membuat kulit terasa gatal dan kering," ujar Dr Aishah Muhammad, M.D.
Iritasi kulit lainnya, seperti kekeringan atau kemerahan, bercak peradangan yang biasanya tidak kamu alami, bisa terjadi. Hal ini juga bisa disebabkan oleh kotoran atau sel kulit mati yang menumpuk di kulit seiring berjalannya waktu.
Awalnya, kata dokter kulit Dr Lauren Ploch, kulit akan menjadi berminyak atau kering dan terinfeksi jamur atau ragi dan kemudian bakteri.
Meskipun keringat tidak berbau, namun jika bercampur dengan bakteri alami di kulit, saat itulah kita mengalami bau badan. Ada dua jenis kelenjar keringat yang dapat menghasilkan berbagai aroma.
Pertama, kelenjar ekrin ditemukan di seluruh tubuh dan terbuka langsung ke permukaan kulit. Kedua, kelenjar apokrin ditemukan di area dekat folikel rambut, seperti ketiak dan selangkangan.
Memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh tidak mandi tidak hanya membutuhkan pembersihan selama berminggu-minggu, tetapi juga memerlukan intervensi pengobatan seperti krim topikal, antibiotik, atau salep. Dan, solusinya sederhana kok, mandi secara teratur ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Tak hanya itu, mandi, khususnya mandi air hangat juga bisa membuat tubuh merasa tenang setelah seharian beraktivitas. Dengan mandi pun tubuh akan mengeluarkan aroma khas sabun yang kita gunakan.
Tapi sayangnya, masih saja ada orang yang malas mandi, tentu dengan beragam alasan. Mungkin kita pernah tidak mandi dalam sehari. Tapi, bila tidak mandi itu sering dilakukan, bahkan sampai berhari-hari, sudah pasti akan berdampak sesuatu pada tubuh.
Jangankan badan yang menimbulkan bau tak sedap, rambut pun akan berminyak bila kita jarang mandi. Kali ini, kita akan membahas apa saja yang bisa ditimbulkan bila seseorang malas untuk mandi.
1. Penumpukan bakteri
.jpg)
(Jamur bisa hidup di kulit, di dalam mulut, dan di alat kelamin kamu. Dan, salah satu faktor yang juga berperan besar dalam menyebabkan infeksi tersebut adalah jarang mandi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Hingga 1.000 spesies bakteri hidup di kulit, namun sebagian besar dari kuman ini sebenarnya baik bagi kita. Mereka bekerja untuk mengusir bakteri “jahat” atau memecah sekresi kulit untuk menghasilkan pelembap alami.
Sementara mandi adalah pertahanan kedua kita melawan beberapa bakteri jahat. Jadi, jika tidak mandi secara teratur lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata, kamu bisa terpapar kuman berbahaya yang dapat membuat sakit.
Jika tidak mandi, kuman penyebab infeksi kulit akan lebih mudah berkembang. Akibatnya bisa menjadi lebih serius, lebih sulit ditangani, dan lebih sulit diperbaiki.
2. Infeksi kulit
Dermatitis lalai- merupakan kelainan kulit yang terjadi ketika seseorang kurang membersihkan kulit. merupakan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan bercak tebal berwarna coklat yang terjadi saat kamu tidak mandi dalam waktu lama, menurut National Institute of Health (NIH).
Dermatitis secara harfiah menggambarkan iritasi kulit yang umum. Penyakit ini mempunyai banyak penyebab dan bentuk. Mengutip laman Simply the Basics, biasanya disertai rasa gatal, kulit kering atau ruam. Bisa juga menyebabkan kulit melepuh, mengeluarkan cairan, berkerak, dan mengelupas.
Jika kamu belum mandi dan mengalami lecet, bakteri yang menumpuk di kulit berarti lebih mungkin menderita infeksi jaringan lunak.
Dokter secara khusus memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai area selangkangan, yang mungkin mengalami ruam atau sesuatu yang disebut intertrigo, kombinasi jamur dan peradangan yang berubah dari gatal dan merah menjadi terbakar dan nyeri.
3. Penumpukan kulit mati
Kita kehilangan jutaan sel kulit setiap jam. Dan tanpa pembersihan rutin, sebagian kulit mati bisa menumpuk di permukaan kulit. Akibatnya, iritasi kulit. “Kulit mati dan minyak secara alami berkumpul di lapisan atas kulit. Jika tidak dicuci, penumpukan ini dapat membuat kulit terasa gatal dan kering," ujar Dr Aishah Muhammad, M.D.
Iritasi kulit lainnya, seperti kekeringan atau kemerahan, bercak peradangan yang biasanya tidak kamu alami, bisa terjadi. Hal ini juga bisa disebabkan oleh kotoran atau sel kulit mati yang menumpuk di kulit seiring berjalannya waktu.
Awalnya, kata dokter kulit Dr Lauren Ploch, kulit akan menjadi berminyak atau kering dan terinfeksi jamur atau ragi dan kemudian bakteri.
4. Bau badan
Meskipun keringat tidak berbau, namun jika bercampur dengan bakteri alami di kulit, saat itulah kita mengalami bau badan. Ada dua jenis kelenjar keringat yang dapat menghasilkan berbagai aroma.
Pertama, kelenjar ekrin ditemukan di seluruh tubuh dan terbuka langsung ke permukaan kulit. Kedua, kelenjar apokrin ditemukan di area dekat folikel rambut, seperti ketiak dan selangkangan.
Memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh tidak mandi tidak hanya membutuhkan pembersihan selama berminggu-minggu, tetapi juga memerlukan intervensi pengobatan seperti krim topikal, antibiotik, atau salep. Dan, solusinya sederhana kok, mandi secara teratur ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)