FITNESS & HEALTH

Kerap Bikin tak Nyaman, Ini Penyebab Nyeri pada Pengidap Kanker

Medcom
Jumat 27 September 2024 / 16:10
Jakarta: Nyeri merupakan keluhan yang paling banyak dialami pasien. Nyeri dapat mengganggu fisiologis dan psikologis, bahkan penurunan kualitas hidup. Manajemen nyeri yang tepat sangat dibutuhkan oleh pasien, tak hanya untuk meredakan rasa nyeri tetapi juga untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

Nyeri adalah bentuk ketidaknyamanan, baik sensori maupun emosional, yang berhubungan dengan risiko atau adanya kerusakan jaringan tubuh. Klasifikasi nyeri berdasarkan lama waktunya dibagi dua: yakni nyeri akut dan nyeri kronis.
 

Penyebab nyeri pada pengidap kanker


Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang. Sedangkan nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama.

Nyeri yang dialami pengidap kanker Nyeri banyak dialami oleh pengidap kanker. Lebih dari 50% pengidap kanker stadium awal hingga stadium menengah mengalami nyeri selama perjalanan penyakit kanker mereka. Sedangkan 90% pengidap kanker mengalami nyeri selama perjalanan penyakitnya.

Berikut ini dr. I Gusti Ngurah Akwila Dwiyundha, Sp. An-TI, yang merupakan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Pain Clinic RS Pondok Indah – Pondok Indah mencoba menjelaskan, bahwa nyeri pada pengidap kanker dapat berasal dari:
 

1. Sel kanker


Sel-sel abnormal tumbuh dan merusak jaringan di sekitarnya. Sel ganas yang terus membesar juga dapat menyebabkan tekanan pada saraf, tulang, atau organ sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Kanker yang sudah menyebar ke organ lain seperti tulang, juga dapat menimbulkan rasa nyeri luar biasa.


dr. I Gusti Ngurah Akwila Dwiyundha, Sp. An-TI. Dok. Ist
 

2. Efek samping pengobatan


Nyeri dapat muncul akibat efek samping pengobatan kanker seperti kemoterapi, radiasi, pembedahan, dan konsumsi obat-obatan. Meski dapat membunuh sel kanker, terapi kanker juga dapat menimbulkan efek samping berupa munculnya nyeri kanker.

"Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada saraf di sekitar lokasi tumbuhnya sel kanker," ujar dr. Gusti.


3. Kondisi medis lainnya yang tidak terkait langsung dengan kanker


Nyeri yang dirasakan pengidap kanker berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi kanker dan penyebab kankernya. Selain itu, pada pengidap kanker, lokasi nyeri bisa jadi berbeda dengan sumber nyerinya.

"Misalnya, pada kasus kanker payudara yang menyebar ke tulang. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri tulang meskipun sel keganasan aslinya berada di payudara," terang dr Gusti.

Tingkat keparahan nyeri yang dialami pun dapat berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, ada yang merasakan nyeri ringan, sedang, maupun nyeri yang sangat hebat. Jika nyeri akibat kanker sangat parah, penderitanya dapat mengalami kecemasan maupun depresi.

Oleh karena itu, manajemen nyeri kanker yang tepat sangat dibutuhkan. Memahami dan mengidentifikasi sumber nyeri yang tepat, penting dalam perawatan dan manajemen nyeri.

Meski banyak metode yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri kanker, dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif akan memberikan penanganan sesuai dengan kondisi pasien. Terkadang dokter bisa saja melakukan manajemen nyeri kanker dengan menggabungkan beberapa metode sekaligus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH