FITNESS & HEALTH

Meski Berfungsi Sebagai Pengganti Gula, Berikut 4 Efek Samping Stevia

Mia Vale
Selasa 24 September 2024 / 18:08
Jakarta: Daun stevia bisa 200-300 kali lebih manis dibandingkan gula putih tradisional. Dengan mengonsumsi stevia, seseorang dapat menurunkan asupan gula hariannya tanpa harus mengurangi makanan manis.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) saat ini hanya menganggap steviol glikosida dengan kemurnian tinggi aman untuk dikonsumsi manusia. 

Stevia juga dipercaya dapat menghambat penyerapan glukosa di usus dan merangsang pelepasan insulin. Dengan begitu, pemanis ini bisa bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah pada penderita diabetes, menurunkan berat badan, atau menjaga berat badan ideal.

Namun, ketika digunakan sebagai pemanis atau penyedap makanan, para ahli tidak menganggap stevia yang sangat murni menyebabkan efek samping yang merugikan. Namun, bagi beberapa orang, pemanis buatan ini dapat meninggalkan rasa yang agak pahit di mulut. Inilah potensi efek samping yang terkait dengan konsumsi stevia.
 

1. Kerusakan ginjal


Stevia dianggap diuretik, artinya meningkatkan kecepatan tubuh mengeluarkan air dan elektrolit dari tubuh melalui urine. Karena ginjal bertanggung jawab untuk menyaring dan menghasilkan urine, para peneliti awalnya mengira bahwa konsumsi stevia dalam jangka panjang dapat merusak organ. 

Namun penelitian terbaru yang dinukil dari Medical News today, menyimpulkan bahwa stevia dapat membantu mencegah kerusakan ginjal. Uji klinis tahun 2018 terhadap peserta dengan penyakit ginjal kronis menemukan bahwa suplemen stevia mengurangi kreatinin, asam urat, gula darah, dan mikroalbumin.
 

2. Tekanan darah rendah



(Dalam Alodokter, dr. Meva Nareza T menjabarkan, jangan mengonsumsi stevia jika kamu  alergi terhadap tanaman ini atau tanaman golongan asteraceae, seperti krisantemum, marigold, maupun aster. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Stevia diketahui bertindak sebagai vasodilator, menyebabkan pembuluh darah melebar dan menurunkan tekanan darah secara keseluruhan. Saat ini, para peneliti hanya mengeksplorasi potensi aspek positif dari penggunaan ini. 

Tidak ada bukti bahwa stevia menurunkan tekanan darah ke tingkat yang berbahaya. Orang dengan tekanan darah rendah kronis dan mereka yang mengonsumsi obat penurun tekanan darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan stevia ke dalam makanan mereka.
 

3. Mengganggu pencernaan


Amy Richter, RD, Nutrition dalam Medical News Today menulis eberapa produk stevia mengandung tambahan gula alkohol yang dapat menyebabkan gejala tidak menyenangkan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Gejala hipersensitivitas terhadap gula alkohol dapat meliputi: mual, muntah, gangguan pencernaan, kram, kembung. 

Saat ini, penelitian pada manusia masih kurang, tetapi penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa stevia dapat meningkatkan keragaman bakteri dan mengurangi peradangan di usus besar. Penggunaan Stevia telah terbukti membantu membatasi dan mengurangi diare.
 

4. Mengganggu produksi hormon


Glikosida steviol memiliki struktur molekul yang mirip dengan steroid, sehingga diduga dapat mengganggu produksi hormon. Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa sel sperma manusia yang terpapar steviol mengalami peningkatan produksi progesteron. Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk menarik kesimpulan yang kuat.
 

Yang tidak boleh menggunakan stevia


Beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena efek samping dari penggunaan stevia secara teratur. Ini karena stevia dapat menurunkan gula darah dan tekanan darah, serta bertindak sebagai diuretik. Stevia juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, jadi penting untuk mendiskusikan stevia dengan dokter sebelum mengonsumsi atau membeli produk tersebut.
 

Stevia dan kehamilan


Jika dikonsumsi dalam dosis rendah, stevia yang dimurnikan umumnya tidak dianggap menimbulkan risiko kesehatan bagi bumil. Namun, bila sakarin terkadung di dalamnya, penggunaan stevia tidak dianjurkan untuk bumil. Yang harus diingat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan asupan harian yang dapat diterima (ADI) untuk steviol sebesar 4 miligram (mg) per kilogram berat badan, atau 12 mg ekstrak stevia per kg berat badan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH