FITNESS & HEALTH

Olahraga dengan Perut Kosong? Begini Kata Pakar Kebugaran

Mia Vale
Minggu 05 Mei 2024 / 08:05
Jakarta: Olahraga dengan perut kosong umumnya dianggap membantu membakar lemak. Cara seperti ini biasa disebut dengan fasted cardio, di mana diyakini lebih cepat membantu penurunan berat badan. Oleh karena itulah, banyak orang menerapkan teknik ini guna mendapatkan berat badan ideal.

Namun faktanya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah kalori yang terbuang dan lemak yang terbakar saat seseorang berlari selama 60 menit dalam keadaan perut kosong atau tidak. 

Boleh dibilang, tergantung pada tujuan kebugaran kamu. “Jawabannya adalah ya dan tidak, tergantung pada tujuan dan kemampuan kamu,” tegas Alexander Rothstein, koordinator dan instruktur program ilmu olahraga di New York Institute of Technology.
 

Olahraga saat perut kosong 


Berolahraga saat perut kosong tidak sepenuhnya salah, tapi manfaatnya masih belum jelas dan ada risikonya jika tidak dilakukan dengan berhati-hati. Inilah yang bisa terjadi menurut Alodokter, bila kamu olahraga saat perut kosong, seperti:


(Faktanya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah kalori yang terbuang dan lemak yang terbakar saat seseorang berlari selama 60 menit dalam keadaan perut kosong atau tidak. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 
  • - Berisiko terjadi hipoglekimia atau rendahnya kadar gula darah, di mana dikenali dengan munculnya keluhan, seperti pusing, mual, gemetar, bahkan pingsan
  • - Menurunkan stamina, sehingga menyebabkan mudah lelah dan tidak kuat berolahraga lama

Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga saat perut kosong bisa meningkatkan nafsu makan setelahnya. Tentu ini justru bisa membuatmu makan lebih banyak daripada biasanya, sehingga berisiko menyebabkan berat badan naik.
 

Berolahraga untuk membentuk otot 


Jika ingin menjadi lebih kuat, pakar kebugaran menyarankan agar kamu tidak melakukan olahraga dengan perut kosong. Christina King, ahli diet olahraga di Memorial Hermann and Rockets Sports Medicine Institute, mengatakan kepada Popular Science, akan lebih bermanfaat jika mengonsumsi makanan berbasis karbohidrat sebelum berolahraga.

Makan sebelum berolahraga memberikan bahan bakar pada otot untuk beradaptasi dengan intensitas latihan, dan pada akhirnya akan mengubah tubuh untuk mendukung daya tahan dan kekuatan yang lebih besar selama latihan intensitas tinggi. 

Yang harus diingat, jika berolahraga di pagi hari, jangan sarapan dalam porsi besar. Cobalah makan sedikit karbohidrat—pisang berukuran besar, secangkir oatmeal, atau dua potong roti panggang—sebelum berolahraga. Pasalnya, akan lebih sulit untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi dalam keadaan perut kosong.
 

Berolahraga untuk kesehatan umum 


Bagi orang yang ingin tetap sehat, Rothstein mengatakan tidak makan sebelum berolahraga tidak akan terlalu merugikan jika aktivitas tersebut dilakukan dalam waktu singkat dan berdampak rendah seperti berjalan kaki. 

Namun, jika kamu ingin mendapatkan manfaat lain selain membuat tubuh bergerak, King mengatakan kamu memerlukan makanan di perut. Terlepas dari apakah kamu memutuskan untuk makan atau tidak. Pastikan untuk makan setelahnya demi membantu tubuh pulih sepenuhnya dari stres akibat latihan.
 

Perlukah dihindari olahraga saat perut kosong?


Walaupun ada efek negatif yang dapat timbul, olahraga dengan perut kosong sebenarnya juga tidak sepenuhnya berbahaya. Hal ini sangat tergantung dengan jenis olahraga yang akan dilakukan. Jika hanya ingin berjalan santai atau berlari-lari kecil dalam waktu singkat, olahraga saat perut kosong masih tergolong aman.

Namun, jika akan melakukan olahraga berat dengan durasi yang lama, sebaiknya makan terlebih dulu untuk mencegah munculnya efek negatif yang sebelumnya telah dijelaskan. Oleh karena itu, jika kamu ragu atau memiliki kondisi medis tertentu, cobalah berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH