FITNESS & HEALTH
Cara Menjaga Sistem Imun Tubuh saat Berpuasa
Raka Lestari
Selasa 13 April 2021 / 11:23
Jakarta: Menjaga sistem imunitas tubuh tidak boleh terlupakan ketika sedang berpuasa. Dengan begitu, kita bisa berpuasa dengan nyaman dan tidak terganggu dengan berbagai penyakit yang mungkin bisa terjadi jika sistem imunitas tubuh menurun.
"Dalam menjaga sistem imun pastikan menjaga asupan protein yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sumber protein dapat berasal dari hewani ataupun nabati. Untuk mendapat manfaat maksimal dari protein, maka pengolahannya harus diperhatikan," ujar dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik di RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Makanan yang diproses/processed food seperti kornet atau sosis sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Makanan dengan sumber alami tetap jauh lebih baik.
"Pilihlah protein hewani dengan kandungan lemak sedikit atau sedang untuk menjaga asupan lemak jenuh dan kolesterol tetap dalam batasan aman," tambah dr. Tirta.
Selain itu, pilihlah metode pengolahan yang simpel dan tidak menggunakan banyak minyak, butter, atau santan. Semakin alami pengolahan suatu makanan (real food), semakin banyak nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh.
"Hati-hati dengan penggunaan garam, produk protein hewani mengandung cukup banyak natrium, zat yang perlu dibatasi asupannya, terutama pada penderita hipertensi," jelas dr. Tirta.
Ikan, selain mengandung protein dengan asam amino yang lengkap, menurut dr. Tirta, juga mengandung asam lemak esensial yang penting bagi tubuh. Pilihlah ikan laut untuk mendapatkan manfaat optimal ini. Selain itu, lemak tak jenuh tunggal dan ganda juga penting untuk tubuh.
Lemak tak jenuh banyak terdapat dalam alpukat, minyak zaitun extra virgin, lemak ikan, ataupun kacang-kacangan. Khusus untuk berbuka, usahakan beri jeda 15 menit setelah mengonsumsi makanan manis sampai mulai mengonsumsi makanan besar.
"Hal ini dilakukan agar tubuh dapat memproses/mencerna makanan secara bertahap," tambah dr. Tirta.
Dan yang tidak boleh terlupakan juga adalah memastikan asupan cairan tubuh. "Saat puasa kita dapat saja mengalami dehidrasi ringan sampai sedang. Karenanya, kurangi aktivitas berat yang dilakukan secara outdoor atau di ruang terbuka dan terkena panas matahari. Pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur," ujar dr. Tirta.
"Mayoritas kebutuhan cairan sebaiknya dipenuhi saat berbuka hingga menjelang tidur. Saat sahur, kamu dapat penuhi cairan sekitar 750 mililiter cairan dan sisanya dapat dipenuhi saat berbuka hingga menjelang tidur. Jangan minum langsung dalam jumlah banyak sekaligus ya. Minumlah secara bertahap, sering berwudu, dan basahi wajah dan kulit lainnya agar kulit tidak kering," tutup dr. Tirta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
"Dalam menjaga sistem imun pastikan menjaga asupan protein yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sumber protein dapat berasal dari hewani ataupun nabati. Untuk mendapat manfaat maksimal dari protein, maka pengolahannya harus diperhatikan," ujar dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik di RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Makanan yang diproses/processed food seperti kornet atau sosis sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Makanan dengan sumber alami tetap jauh lebih baik.
"Pilihlah protein hewani dengan kandungan lemak sedikit atau sedang untuk menjaga asupan lemak jenuh dan kolesterol tetap dalam batasan aman," tambah dr. Tirta.
Selain itu, pilihlah metode pengolahan yang simpel dan tidak menggunakan banyak minyak, butter, atau santan. Semakin alami pengolahan suatu makanan (real food), semakin banyak nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh.
"Hati-hati dengan penggunaan garam, produk protein hewani mengandung cukup banyak natrium, zat yang perlu dibatasi asupannya, terutama pada penderita hipertensi," jelas dr. Tirta.
Ikan, selain mengandung protein dengan asam amino yang lengkap, menurut dr. Tirta, juga mengandung asam lemak esensial yang penting bagi tubuh. Pilihlah ikan laut untuk mendapatkan manfaat optimal ini. Selain itu, lemak tak jenuh tunggal dan ganda juga penting untuk tubuh.
Lemak tak jenuh banyak terdapat dalam alpukat, minyak zaitun extra virgin, lemak ikan, ataupun kacang-kacangan. Khusus untuk berbuka, usahakan beri jeda 15 menit setelah mengonsumsi makanan manis sampai mulai mengonsumsi makanan besar.
"Hal ini dilakukan agar tubuh dapat memproses/mencerna makanan secara bertahap," tambah dr. Tirta.
Dan yang tidak boleh terlupakan juga adalah memastikan asupan cairan tubuh. "Saat puasa kita dapat saja mengalami dehidrasi ringan sampai sedang. Karenanya, kurangi aktivitas berat yang dilakukan secara outdoor atau di ruang terbuka dan terkena panas matahari. Pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur," ujar dr. Tirta.
"Mayoritas kebutuhan cairan sebaiknya dipenuhi saat berbuka hingga menjelang tidur. Saat sahur, kamu dapat penuhi cairan sekitar 750 mililiter cairan dan sisanya dapat dipenuhi saat berbuka hingga menjelang tidur. Jangan minum langsung dalam jumlah banyak sekaligus ya. Minumlah secara bertahap, sering berwudu, dan basahi wajah dan kulit lainnya agar kulit tidak kering," tutup dr. Tirta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)