FITNESS & HEALTH
Kenalkan, Saya si Otrovert! Berikut Penjelasan para Peneliti
Mia Vale
Senin 22 September 2025 / 10:12
Jakarta: Selama bertahun-tahun, kita telah membahas dua tipe kepribadian utama: introvert (pendiam, reflektif) dan ekstrovert (sosial, supel). Dan versi tengahnya — ambivert — yang memiliki sifat keduanya. Namun di tahun 2025, tipe baru menarik perhatian, otrovert.
Dicetuskan oleh psikiater Amerika Dr. Rami Kaminski, kata "otrovert" berasal dari awalan bahasa Spanyol "otro", yang berarti "yang lain".
Baca juga: Atasi Kehilangan Anak dengan Kembali ke Rutinitas
Sesuai namanya, otrovert mewakili tipe kepribadian "yang lain", di mana orang-orang yang menolak klasifikasi sederhana menjadi introvert atau ekstrovert. Jadi sebenarnya, bagaimana kepribadian otrovert itu?
Tidak seperti introvert, otrovert tidak selalu lebih suka menyendiri. Dan tidak seperti ekstrovert, mereka juga tidak selalu senang dengan stimulasi sosial yang tak ada habisnya.
Jadi seperti yabg dijelaskan melalui Times of India, otrovert adalah orang-orang yang merasa senang menghadiri pesta, tetapi setelah dua jam, diam-diam menyelinap keluar dari pintu belakang karena kebisingan menjadi berlebihan.
Otrovert mendambakan koneksi, tetapi dengan cara mereka sendiri. Mereka senang berada di ruang yang lebih kecil dan lebih autentik dan sering kali tidak menyukai aspek performatif dari bersosialisasi.
.jpg)
(Otrovert orang yang selektif dalam bersosialisasi, artinya, mereka tidak menghadiri setiap acara, tapi saat hadir, mereka menjadi orang yang memulai percakapan mendalam. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Saat memelajari tipe kepribadian ini, para peneliti menemukan semakin banyak individu dalam studi kepribadian yang secara konsisten gagal memenuhi kategori tradisional.
Para partisipan ini menggambarkan diri mereka sebagai "orang luar sosial". Artinya, mereka menikmati percakapan tetapi merasa terkuras oleh basa-basi yang dipaksakan.
Mereka menginginkan koneksi yang bermakna tetapi sering menghindari ritual sosial arus utama.
Lebih tepatnya, mereka merasa "di antara"; tidak malu, tidak berisik, hanya, berbeda. Para psikolog menyadari bahwa ini bukan sekadar keseimbangan antara sifat introvert dan ekstrovert, tapi sesuatu yang sama sekali berbeda. Ini kepribadian yang dibentuk oleh keinginan untuk memiliki sekaligus menolak konformitas.
Salah satu ciri otrovert yaitu memilih untuk menjadi pendiam, tapi juga bisa menjadi kupu-kupu sosial atau lebih menyukai koneksi daripada keramaian.
Artinya, mereka tidak nyaman dalam kelompok, tapi lebih suka menjalin ikatan dengan 3 orang melalui cerita bersama daripada berjejaring dengan 30 orang asing.
Sekilas, otrovert mungkin terdengar seperti ambivert, yakni kategori "di antara". Namun, para peneliti menunjukkan adanya perbedaan yang halus.
Ambivert dengan nyaman beralih antara mode introvert dan ekstrovert tergantung konteksnya. Di sisi lain, otrovert tidak pernah merasa sepenuhnya nyaman dalam kedua mode tersebut.
Baca juga: Orang yang Membicarakanmu di Belakang, Selalu Melakukan 3 Hal Ini di Depanmu
Otrovert cenderung menganggap diri mereka sebagai orang luar di mana pun mereka berada, karena mereka sendiri menolak konvensi sosial. Umumnya, tipe kepribadian ini bisa membuat seseorang menjadi pemikir bebas, lebih mandiri, dan imajinatif dibandingkan introvert dan ekstrovert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dicetuskan oleh psikiater Amerika Dr. Rami Kaminski, kata "otrovert" berasal dari awalan bahasa Spanyol "otro", yang berarti "yang lain".
Baca juga: Atasi Kehilangan Anak dengan Kembali ke Rutinitas
Sesuai namanya, otrovert mewakili tipe kepribadian "yang lain", di mana orang-orang yang menolak klasifikasi sederhana menjadi introvert atau ekstrovert. Jadi sebenarnya, bagaimana kepribadian otrovert itu?
Apa itu Otrovert?
Tidak seperti introvert, otrovert tidak selalu lebih suka menyendiri. Dan tidak seperti ekstrovert, mereka juga tidak selalu senang dengan stimulasi sosial yang tak ada habisnya.
Jadi seperti yabg dijelaskan melalui Times of India, otrovert adalah orang-orang yang merasa senang menghadiri pesta, tetapi setelah dua jam, diam-diam menyelinap keluar dari pintu belakang karena kebisingan menjadi berlebihan.
Otrovert mendambakan koneksi, tetapi dengan cara mereka sendiri. Mereka senang berada di ruang yang lebih kecil dan lebih autentik dan sering kali tidak menyukai aspek performatif dari bersosialisasi.
Cara mengidentifikasi otrovert
.jpg)
(Otrovert orang yang selektif dalam bersosialisasi, artinya, mereka tidak menghadiri setiap acara, tapi saat hadir, mereka menjadi orang yang memulai percakapan mendalam. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Saat memelajari tipe kepribadian ini, para peneliti menemukan semakin banyak individu dalam studi kepribadian yang secara konsisten gagal memenuhi kategori tradisional.
Para partisipan ini menggambarkan diri mereka sebagai "orang luar sosial". Artinya, mereka menikmati percakapan tetapi merasa terkuras oleh basa-basi yang dipaksakan.
Mereka menginginkan koneksi yang bermakna tetapi sering menghindari ritual sosial arus utama.
Lebih tepatnya, mereka merasa "di antara"; tidak malu, tidak berisik, hanya, berbeda. Para psikolog menyadari bahwa ini bukan sekadar keseimbangan antara sifat introvert dan ekstrovert, tapi sesuatu yang sama sekali berbeda. Ini kepribadian yang dibentuk oleh keinginan untuk memiliki sekaligus menolak konformitas.
Salah satu ciri otrovert yaitu memilih untuk menjadi pendiam, tapi juga bisa menjadi kupu-kupu sosial atau lebih menyukai koneksi daripada keramaian.
Artinya, mereka tidak nyaman dalam kelompok, tapi lebih suka menjalin ikatan dengan 3 orang melalui cerita bersama daripada berjejaring dengan 30 orang asing.
Perbedaannya dengan ambivert
Sekilas, otrovert mungkin terdengar seperti ambivert, yakni kategori "di antara". Namun, para peneliti menunjukkan adanya perbedaan yang halus.
Ambivert dengan nyaman beralih antara mode introvert dan ekstrovert tergantung konteksnya. Di sisi lain, otrovert tidak pernah merasa sepenuhnya nyaman dalam kedua mode tersebut.
Baca juga: Orang yang Membicarakanmu di Belakang, Selalu Melakukan 3 Hal Ini di Depanmu
Otrovert cenderung menganggap diri mereka sebagai orang luar di mana pun mereka berada, karena mereka sendiri menolak konvensi sosial. Umumnya, tipe kepribadian ini bisa membuat seseorang menjadi pemikir bebas, lebih mandiri, dan imajinatif dibandingkan introvert dan ekstrovert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)