FITNESS & HEALTH
Ketahui 8 Tanda-tandanya, Dia Memang Bukan Orang yang Tepat
Mia Vale
Minggu 04 Februari 2024 / 12:05
Jakarta: Tidak semua hubungan romantis bertahan selamanya. Beberapa pengalaman adalah pelajaran tentang apa yang kamu inginkan atau tidak inginkan dalam diri pasangan hidup. Sering kali, ketidakpastian dalam suatu hubungan bisa menimbulkan kecemasan.
Orang mungkin khawatir tentang kompatibilitas, komitmen, dan keberhasilan kemitraan dalam jangka panjang. Di lain waktu, orang-orang akhirnya berada dalam hubungan yang salah. Itu karena tidak selalu mudah menemukan pasangan yang tepat.
Demi kesehatan mental, mungkin yang terbaik adalah menjauh dari orang-orang yang tidak cocok untuk kamu. Ya, menjalin hubungan dengan seseorang di mana bukan pasangan yang tepat bisa berdampak besar pada kesehatan mental.
Hal ini diungkapkan oleh pakar kesehatan mental dan ilmu perilaku Dr Chandrima Misra Mukherjee. Dan bila pasangan yang sekarang itu bukanlah "seseorang itu", kamu harus move on. Dan inilah beberapa tanda yang menunjukkan kalau dia bukan 'seseorang' untuk kamu.
Pada hubungan yang sehat, komunikasi menjadi kunci yang utama. Bila komunikasi terus-menerus terputu, ini menandakan kurangnya hubungan emosional pada pasutri tersebut.
.jpg)
(Sudahi jika memang kamu sudah tak nyaman dan ia tidak mampu memegang komitnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Dituturkan dalam Health Shots, pasangan yang tidak tertarik berdiskusi atau merencanakan masa depan bersama bisa menunjukkan kurangnya komitmen. Jika komitmen merupakan masalah bagi pasangan, maka jelas dia bukan orang yang tepat untuk kamu.
Hubungan yang sehat melibatkan kompromi. Jika pasangan terus-menerus tidak mau berkompromi, ini mungkin menandakan adanya ketidakseimbangan.
Romantis atau tidak, rasa hormat adalah hal mendasar dalam setiap hubungan. Jika ada pola tidak menghormati atau mengabaikan batas-batas, ini merupakan tanda bahaya yang signifikan.
Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan apa pun. Ketidakjujuran yang berulang kali mengikis fondasi ini, membuat hubungan yang langgeng menjadi sulit.
Hubungan yang sehat melibatkan mengakui kesalahan, meminta maaf, dan memaafkan. Ketidakmampuan untuk melakukan hal ini dapat menimbulkan toksisitas, kata sang ahli.
Jika pasangan menunjukkan perilaku mengendalikan, hal itu dapat merugikan pertumbuhan individu. Hal ini pada gilirannya akan mempengaruhi hubungan kalian sebagai pasutri. Hubungan juga membutuhkan usaha dari kedua belah pihak. Kurangnya usaha yang konsisten mungkin menunjukkan ketidaktertarikan
Baik secara fisik maupun emosional, segala bentuk pelecehan jelas menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak sehat. Hal itu harus segera diatasi meski kamu mencintai pasanganmu.
Sekali lagi, penting untuk mewaspadai tanda-tanda hubungan yang salah dan memrioritaskan kesehatan mental kamu. Jika kamu bersama seseorang yang tidak cocok, dan hal itu lebih banyak menimbulkan kerugian daripada kebaikan, buatlah pilihan yang lebih sehat untuk diri kamu sendiri.
Cari bantuan dari teman, keluarga, atau ahli kesehatan mental untuk menghadapi tantangan dalam mengakhiri hubungan dengan orang yang salah dan membangun kembali kesejahteraan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Orang mungkin khawatir tentang kompatibilitas, komitmen, dan keberhasilan kemitraan dalam jangka panjang. Di lain waktu, orang-orang akhirnya berada dalam hubungan yang salah. Itu karena tidak selalu mudah menemukan pasangan yang tepat.
Demi kesehatan mental, mungkin yang terbaik adalah menjauh dari orang-orang yang tidak cocok untuk kamu. Ya, menjalin hubungan dengan seseorang di mana bukan pasangan yang tepat bisa berdampak besar pada kesehatan mental.
Hal ini diungkapkan oleh pakar kesehatan mental dan ilmu perilaku Dr Chandrima Misra Mukherjee. Dan bila pasangan yang sekarang itu bukanlah "seseorang itu", kamu harus move on. Dan inilah beberapa tanda yang menunjukkan kalau dia bukan 'seseorang' untuk kamu.
1. Minim komunikasi
Pada hubungan yang sehat, komunikasi menjadi kunci yang utama. Bila komunikasi terus-menerus terputu, ini menandakan kurangnya hubungan emosional pada pasutri tersebut.
2. Tidak tertarik pada masa depan
.jpg)
(Sudahi jika memang kamu sudah tak nyaman dan ia tidak mampu memegang komitnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Dituturkan dalam Health Shots, pasangan yang tidak tertarik berdiskusi atau merencanakan masa depan bersama bisa menunjukkan kurangnya komitmen. Jika komitmen merupakan masalah bagi pasangan, maka jelas dia bukan orang yang tepat untuk kamu.
3. Enggan berkompromi
Hubungan yang sehat melibatkan kompromi. Jika pasangan terus-menerus tidak mau berkompromi, ini mungkin menandakan adanya ketidakseimbangan.
4. Kurangnya rasa hormat
Romantis atau tidak, rasa hormat adalah hal mendasar dalam setiap hubungan. Jika ada pola tidak menghormati atau mengabaikan batas-batas, ini merupakan tanda bahaya yang signifikan.
5. Tidak jujur
Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan apa pun. Ketidakjujuran yang berulang kali mengikis fondasi ini, membuat hubungan yang langgeng menjadi sulit.
6. Tidak mampu minta maaf atau memaafkan
Hubungan yang sehat melibatkan mengakui kesalahan, meminta maaf, dan memaafkan. Ketidakmampuan untuk melakukan hal ini dapat menimbulkan toksisitas, kata sang ahli.
7. Masalah pengendalian
Jika pasangan menunjukkan perilaku mengendalikan, hal itu dapat merugikan pertumbuhan individu. Hal ini pada gilirannya akan mempengaruhi hubungan kalian sebagai pasutri. Hubungan juga membutuhkan usaha dari kedua belah pihak. Kurangnya usaha yang konsisten mungkin menunjukkan ketidaktertarikan
8. Pelecehan fisik atau emosional
Baik secara fisik maupun emosional, segala bentuk pelecehan jelas menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak sehat. Hal itu harus segera diatasi meski kamu mencintai pasanganmu.
Sekali lagi, penting untuk mewaspadai tanda-tanda hubungan yang salah dan memrioritaskan kesehatan mental kamu. Jika kamu bersama seseorang yang tidak cocok, dan hal itu lebih banyak menimbulkan kerugian daripada kebaikan, buatlah pilihan yang lebih sehat untuk diri kamu sendiri.
Cari bantuan dari teman, keluarga, atau ahli kesehatan mental untuk menghadapi tantangan dalam mengakhiri hubungan dengan orang yang salah dan membangun kembali kesejahteraan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)