FITNESS & HEALTH
Darah Tinggi yang Tak Terkontrol Bisa Sebabkan Aneurisma
Yatin Suleha
Kamis 27 Februari 2025 / 13:00
Jakarta: Hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada pada angka 130/80 mmHg atau lebih. Dalam laman Antara, dr. Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N, Dokter Spesialis Saraf lulusan Universitas Sam Ratulangi mengatakan hipertensi bisa menjadi salah satu risiko munculnya aneurisma.
Menurut dr. Jeffry, seseorang yang memiliki hipertensi dalam waktu yang lama dan tidak terkontrol bisa memengaruhi dinding pembuluh darah melemah, hal ini biasanya dialami salah satunya oleh yang sudah berusia lanjut.
"Padahal dia tidak punya aneurisma, tapi karena dia sudah hipertensi lama tak terkontrol, usianya makin tua kondisi dalam tubuh menurun, dinding pembuluh darahnya sudah mulai lemah. Ketika dia tekanan darahnya tidak terkontrol bisa tuh muncul aneurisma," kata dr. Jeffry seperti dikutip dalam Antara.
Aneurisma adalah penggelembungan yang terjadi karena dinding pembuluh darah melemah. Dikutip dalam laman resmi RS Pondok Indah, aneurisma merupakan salah satu gangguan bentuk pada pembuluh darah yang bisa menyebabkan peredaran darah terganggu.
Tidak hanya mengganggu aliran darah, aneurisma bahkan bisa menyebabkan komplikasi berupa perdarahan yang bisa menyebabkan kecacatan, bahkan kematian.
Aneurisma adalah penggelembungan (ballooning) yang terjadi karena dinding pembuluh darah melemah. Penggelembungan yang terjadi biasa sekitar separuh diameter pembuluh darah normal.
Aneurisma bisa terjadi pada pembuluh darah apa pun, tidak hanya pada pembuluh darah di otak. Meskipun begitu, aneurisma memang lebih sering ditemukan pada pembuluh darah arteri, yang banyak terjadi pada otak, perut, lipat lutut, usus, dan limpa.
Baca juga: Pria Lebih Banyak Mengalami Penyakit Masalah Aorta, Kenapa Ya?

(Aneurisma dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah, yang dapat menyumbat aliran darah atau pecah dan menyebar ke bagian tubuh lain. Foto: Ilustrasi/Dok. Istimewa)
Gelembung ini bisa pecah (ruptur), menyebabkan perdarahan internal yang berbahaya dan bahkan kematian. Beberapa bahaya utama aneurisma, antara lain:
Ini adalah komplikasi paling berbahaya dari aneurisma. Pecahnya aneurisma menyebabkan perdarahan hebat, yang dapat mengancam jiwa. Lokasi pecahnya aneurisma menentukan tingkat keparahan dan gejala.
Aneurisma otak yang pecah dapat menyebabkan stroke hemoragik. Aneurisma aorta yang pecah dapat menyebabkan perdarahan internal yang masif.
Aneurisma otak: Dapat menyebabkan stroke, kerusakan otak permanen, koma, atau kematian. Gejala dapat meliputi sakit kepala parah, penglihatan kabur, kebingungan, dan kejang.
Aneurisma aorta: Dapat menyebabkan nyeri dada atau punggung yang parah, sesak napas, dan pusing. Jika pecah, dapat menyebabkan kematian mendadak.
Aneurisma perifer (di pembuluh darah kaki atau lengan): Dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan gumpalan darah. Jika pecah, dapat menyebabkan perdarahan yang signifikan.
Gumpalan darah: Aneurisma dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah, yang dapat menyumbat aliran darah atau pecah dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Tekanan pada jaringan sekitar: Aneurisma yang membesar dapat menekan jaringan dan organ di sekitarnya, menyebabkan nyeri, mati rasa, atau gangguan fungsi.
Banyak aneurisma tidak menunjukkan gejala sampai pecah. Faktor risiko aneurisma meliputi tekanan darah tinggi, merokok, riwayat keluarga, dan usia lanjut. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi risiko komplikasi serius.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut dr. Jeffry, seseorang yang memiliki hipertensi dalam waktu yang lama dan tidak terkontrol bisa memengaruhi dinding pembuluh darah melemah, hal ini biasanya dialami salah satunya oleh yang sudah berusia lanjut.
"Padahal dia tidak punya aneurisma, tapi karena dia sudah hipertensi lama tak terkontrol, usianya makin tua kondisi dalam tubuh menurun, dinding pembuluh darahnya sudah mulai lemah. Ketika dia tekanan darahnya tidak terkontrol bisa tuh muncul aneurisma," kata dr. Jeffry seperti dikutip dalam Antara.
Apa itu aneurisma?
Aneurisma adalah penggelembungan yang terjadi karena dinding pembuluh darah melemah. Dikutip dalam laman resmi RS Pondok Indah, aneurisma merupakan salah satu gangguan bentuk pada pembuluh darah yang bisa menyebabkan peredaran darah terganggu.
Tidak hanya mengganggu aliran darah, aneurisma bahkan bisa menyebabkan komplikasi berupa perdarahan yang bisa menyebabkan kecacatan, bahkan kematian.
Aneurisma adalah penggelembungan (ballooning) yang terjadi karena dinding pembuluh darah melemah. Penggelembungan yang terjadi biasa sekitar separuh diameter pembuluh darah normal.
Aneurisma bisa terjadi pada pembuluh darah apa pun, tidak hanya pada pembuluh darah di otak. Meskipun begitu, aneurisma memang lebih sering ditemukan pada pembuluh darah arteri, yang banyak terjadi pada otak, perut, lipat lutut, usus, dan limpa.
Baca juga: Pria Lebih Banyak Mengalami Penyakit Masalah Aorta, Kenapa Ya?
Bahaya aneurisma

(Aneurisma dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah, yang dapat menyumbat aliran darah atau pecah dan menyebar ke bagian tubuh lain. Foto: Ilustrasi/Dok. Istimewa)
Gelembung ini bisa pecah (ruptur), menyebabkan perdarahan internal yang berbahaya dan bahkan kematian. Beberapa bahaya utama aneurisma, antara lain:
1. Pecahnya aneurisma (Ruptur)
Ini adalah komplikasi paling berbahaya dari aneurisma. Pecahnya aneurisma menyebabkan perdarahan hebat, yang dapat mengancam jiwa. Lokasi pecahnya aneurisma menentukan tingkat keparahan dan gejala.
Aneurisma otak yang pecah dapat menyebabkan stroke hemoragik. Aneurisma aorta yang pecah dapat menyebabkan perdarahan internal yang masif.
2. Komplikasi akibat lokasi aneurisma
Aneurisma otak: Dapat menyebabkan stroke, kerusakan otak permanen, koma, atau kematian. Gejala dapat meliputi sakit kepala parah, penglihatan kabur, kebingungan, dan kejang.
Aneurisma aorta: Dapat menyebabkan nyeri dada atau punggung yang parah, sesak napas, dan pusing. Jika pecah, dapat menyebabkan kematian mendadak.
Aneurisma perifer (di pembuluh darah kaki atau lengan): Dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan gumpalan darah. Jika pecah, dapat menyebabkan perdarahan yang signifikan.
3. Komplikasi lainnya
Gumpalan darah: Aneurisma dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah, yang dapat menyumbat aliran darah atau pecah dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Tekanan pada jaringan sekitar: Aneurisma yang membesar dapat menekan jaringan dan organ di sekitarnya, menyebabkan nyeri, mati rasa, atau gangguan fungsi.
Banyak aneurisma tidak menunjukkan gejala sampai pecah. Faktor risiko aneurisma meliputi tekanan darah tinggi, merokok, riwayat keluarga, dan usia lanjut. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi risiko komplikasi serius.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)