FITNESS & HEALTH

Kolaborasi Ciptakan Lingkungan Bebas dari Ancaman Demam Berdarah

Medcom
Jumat 21 Maret 2025 / 18:00
Jakarta: Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2024 mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus maupun jumlah kematian.

Karena itu, tindakan pencegahan DBD menjadi penting untuk dilakukan. Upaya pencegahan terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopicus harus dilakukan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

Pentingnya pencegahan DBD membuat Enesis Group melakukan program "Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD" di Bali. Peluncuran program ini dibuka oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta dan jajarannya. Turut hadir CHRO Enesis Group, Bambang Cahyono yang didampingi oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta menyebutkan jika tahun 2024 kasus DBD di Bali memang meningkat. Sehingga dia mengajak masyarakat untuk menciptakan rasa aman nyaman melalui gerakan jumantik ini.

"Kita berikhtiar dan berdoa, kolaborasi dengan Dinas Keshatan Provinsi Bali, Kabupaten dan Kota, didukung stakeholder semua menjadikan kasus kematian DBD di Bali bisa 0%. Kami yakin dan percaya dengan adanya gerakan ini dapat meminimize kasus DBD di Provinsi Bali. Semoga masyarakat kita sehat, karena kesehatan itu utama," kata Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta.
 
baca juga: Kemenkes Minta Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat untuk Cegah DBD


Sementara itu, RM Ardiantara selaku Head of Public Relations Enesis Group menjelaskan bahwa pihaknya melalui Soffell meyakini bahwa kunci dalam menurunkan kasus DBD adalah dengan mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan.

"Kami terus berupaya secara berkelanjutan untuk memberikan edukasi tentang PSN 3M Plus. Menutup, Menguras, Mendaur ulang serta menggunakan lotion anti nyamuk. Kami berharap bahwa edukasi ini bukan hanya sekadar upaya sementara, tetapi merupakan investasi jangka panjang sehingga kesadaran akan pencegahan DBD akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan dapat mengurangi jumlah kasus DBD secara signifikan," kata Ardiantara.

"Enesis Group mendorong masyarakat untuk secara rutin melakukan tindakan pencegahan, seperti menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah-wadah air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, serta melindungi diri dengan penggunaan lotion anti nyamuk," lanjutnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2024 tercatat 257.271 kasus DBD di Indonesia, dengan 1.461 kematian. Kasus tahun 2024 merupakan kasus tertinggi dibanding kasus 3 tahun terakhir. Dengan penyebaran kasus tertinggi di provinsi Jawa Barat dengan 61.423 kasus, Jawa Timur dengan 32.086 kasus, Jawa Tengah dengan 17.083 kasus, Bali dengan 15.617 kasus, dan Banten dengan 13.537 kasus.

Program ini pun bertujuan untuk memberikan edukasi tentang upaya pencegahan DBD secara langsung kepada masyarakat di tingkat terendah, yaitu desa atau kelurahan dan keluarga. Program ini akan berlangsung mulai tanggal 2 April hingga 7 Juni 2025 di Kota Denpasar, wilayah Kecamatan Denpasar Barat dan Selatan, Kabupaten Badung, wilayah kecamatan Kuta Selatan dan Kabupaten Gianyar, wilayah Kecamatan Ubud.

"Kami percaya, dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, upaya ini akan memberikan dampak positif yang signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari ancaman demam berdarah," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH