FITNESS & HEALTH
7 Hal yang Dapat Memperparah Rheumatoid Arthritis
Mia Vale
Minggu 04 Desember 2022 / 08:05
Jakarta: Rheumatoid arthritis merupakan peradangan jangka panjang pada sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang tubuh. Jika dibiarkan, radang sendi bisa memburuk di mana menyebabkan gangguan fungsi sendi dan perubahan pada bentuk sendi tersebut.
Rheumatoid arthritis umumnya terjadi pada wanita berusia 30-50 tahun, dengan gejala bengkak, nyeri, dan kaku pada sendi. Penyakit ini juga bisa menyerang organ lain, seperti kulit, pembuluh darah, paru-paru, mata, dan jantung.
Selain pengobatan, kita juga perlu tahu apa yang seharusnya tidak dilakakukan. Di bawah ini beberapa hal yang bisa menyebabkan gejala RA kambuh atau menyebabkan penyakit ini berkembang.
Saat mengalami gejala pertama RA, umumnya seseorang akan berharap hal itu akan hilang dengan sendirinya. Atau kamu akan mengobati diri sendiri dengan produk pereda nyeri yang dijual bebas. Namun, kapan RA akan sembuh tidak bisa ditentukan berapa lama. Menunggu terlalu lama dapat memperburuk RA.
Gejala baru atau yang memburuk yang sebelumnya dikelola dengan baik bisa menjadi tanda RA sedang berkembang. Pastikan menghubungi dokter untuk membicarakan langkah selanjutnya, yang mungkin melibatkan perubahan dalam pengobatan.
Makanan dan zat aditif tertentu diyakini dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, seperti gula, lemak jenuh, lemak trans, asam lemak Omega-6, karbohidrat olahan, gluten, aspartam, dan alkohol. Diet untuk RA harus mencakup makanan anti-inflamasi, dan makanan pro-inflamasi harus dikurangi atau dihindari.
.jpg)
(Paparan asap rokok meningkatkan stres oksidatif yang dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Sebuah studi yang diterbitkan pada April 2019 di The Journal of Rheumatology menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan tingkat aktivitas penyakit yang lebih tinggi pada RA, termasuk persendian yang lebih bengkak.
Selain itu, merokok dapat mengurangi massa tulang sehingga membuat lebih rentan terkena osteoporosis, menurut Arthritis Foundation. Berhenti adalah cara jitu untuk meningkatkan RA, kesehatan paru-paru, kesehatan tulang, dan kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun pentingnya aktivitas fisik secara teratur, tetap ada batasnya. Sangat penting untuk 'menghormati' sinyal rasa sakit dan mengenali batas fisik dan berhenti tepat sebelum kamu mencapainya. Jika melakukannya secara berlebihan, kamu berisiko terkena gejala.
Jika menderita RA, kamu tidak perlu diberi tahu bahwa stres memperburuknya. Menariknya, banyak orang dengan RA mampu menunjukkan peristiwa stres atau traumatis yang terjadi tepat sebelum timbulnya gejala.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Februari 2021 di jurnal Rheumatology (Oxford) menemukan bahwa wanita yang baru saja didiagnosis dengan RA melaporkan peristiwa kehidupan yang lebih menegangkan pada tahun sebelum timbulnya gejala dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita RA.
Kita sering diingatkan untuk minum air dan tetap terhidrasi dengan baik tetapi karena alasan tertentu tidak selalu mengikuti. Dehidrasi dikaitkan dengan kelelahan, metabolisme yang lebih lambat, fungsi kognitif yang lebih buruk, dan pembentukan batu ginjal. Kamu mungkin terkejut mengetahui bahwa kekurangan hidrasi juga terkait dengan peningkatan nyeri sendi.
Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan gigi dapat memprediksi RA dan tingkat keparahannya. Para peneliti yang telah memelajari hubungan antara RA dan penyakit periodontal menemukan kesamaan pada jaringan sendi dan mulut, serta proses peradangan yang mempengaruhinya.
Jenis sel yang menyusup ke kedua jaringan sendi pada RA dan mulut pada periodontitis - bentuk penyakit gusi yang progresif - serupa. Juga, kadar protein pro-inflamasi, seperti tumor necrosis factor (TNF), interleukin-1, dan interleukin-6, juga serupa pada RA dan periodontitis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Rheumatoid arthritis umumnya terjadi pada wanita berusia 30-50 tahun, dengan gejala bengkak, nyeri, dan kaku pada sendi. Penyakit ini juga bisa menyerang organ lain, seperti kulit, pembuluh darah, paru-paru, mata, dan jantung.
Selain pengobatan, kita juga perlu tahu apa yang seharusnya tidak dilakakukan. Di bawah ini beberapa hal yang bisa menyebabkan gejala RA kambuh atau menyebabkan penyakit ini berkembang.
1. Mengabaikan gejala RA
Saat mengalami gejala pertama RA, umumnya seseorang akan berharap hal itu akan hilang dengan sendirinya. Atau kamu akan mengobati diri sendiri dengan produk pereda nyeri yang dijual bebas. Namun, kapan RA akan sembuh tidak bisa ditentukan berapa lama. Menunggu terlalu lama dapat memperburuk RA.
Gejala baru atau yang memburuk yang sebelumnya dikelola dengan baik bisa menjadi tanda RA sedang berkembang. Pastikan menghubungi dokter untuk membicarakan langkah selanjutnya, yang mungkin melibatkan perubahan dalam pengobatan.
2. Makan diet pro-inflamasi
Makanan dan zat aditif tertentu diyakini dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, seperti gula, lemak jenuh, lemak trans, asam lemak Omega-6, karbohidrat olahan, gluten, aspartam, dan alkohol. Diet untuk RA harus mencakup makanan anti-inflamasi, dan makanan pro-inflamasi harus dikurangi atau dihindari.
.jpg)
(Paparan asap rokok meningkatkan stres oksidatif yang dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
3. Merokok
Sebuah studi yang diterbitkan pada April 2019 di The Journal of Rheumatology menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan tingkat aktivitas penyakit yang lebih tinggi pada RA, termasuk persendian yang lebih bengkak.
Selain itu, merokok dapat mengurangi massa tulang sehingga membuat lebih rentan terkena osteoporosis, menurut Arthritis Foundation. Berhenti adalah cara jitu untuk meningkatkan RA, kesehatan paru-paru, kesehatan tulang, dan kesehatan secara keseluruhan.
4. Aktivitas yang berlebihan
Meskipun pentingnya aktivitas fisik secara teratur, tetap ada batasnya. Sangat penting untuk 'menghormati' sinyal rasa sakit dan mengenali batas fisik dan berhenti tepat sebelum kamu mencapainya. Jika melakukannya secara berlebihan, kamu berisiko terkena gejala.
5. Stres
Jika menderita RA, kamu tidak perlu diberi tahu bahwa stres memperburuknya. Menariknya, banyak orang dengan RA mampu menunjukkan peristiwa stres atau traumatis yang terjadi tepat sebelum timbulnya gejala.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Februari 2021 di jurnal Rheumatology (Oxford) menemukan bahwa wanita yang baru saja didiagnosis dengan RA melaporkan peristiwa kehidupan yang lebih menegangkan pada tahun sebelum timbulnya gejala dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita RA.
6. Mengalami dehidrasi
Kita sering diingatkan untuk minum air dan tetap terhidrasi dengan baik tetapi karena alasan tertentu tidak selalu mengikuti. Dehidrasi dikaitkan dengan kelelahan, metabolisme yang lebih lambat, fungsi kognitif yang lebih buruk, dan pembentukan batu ginjal. Kamu mungkin terkejut mengetahui bahwa kekurangan hidrasi juga terkait dengan peningkatan nyeri sendi.
7. Mengabaikan kesehatan mulut
Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan gigi dapat memprediksi RA dan tingkat keparahannya. Para peneliti yang telah memelajari hubungan antara RA dan penyakit periodontal menemukan kesamaan pada jaringan sendi dan mulut, serta proses peradangan yang mempengaruhinya.
Jenis sel yang menyusup ke kedua jaringan sendi pada RA dan mulut pada periodontitis - bentuk penyakit gusi yang progresif - serupa. Juga, kadar protein pro-inflamasi, seperti tumor necrosis factor (TNF), interleukin-1, dan interleukin-6, juga serupa pada RA dan periodontitis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)