FITNESS & HEALTH
Apa Itu Cabin Fever dan Tips Mengatasinya dengan Terapi Warna
Rosa Anggreati
Rabu 23 Maret 2022 / 14:13
Jakarta: Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung dua tahun terakhir ini memengaruhi banyak lini kehidupan. Salah satunya, isu kesehatan mental.
Tak sedikit orang yang mengalami rasa mudah gelisah, kesepian, sulit berkonsentrasi, cepat bosan, mudah marah, bahkan mengidap depresi. Semua itu merupakan ciri-ciri seseorang mengalami kondisi psikologis yang disebut cabin fever.
Psikolog Ratih Ibrahim menjelaskan cabin fever adalah kondisi psikologis berupa perasaan negatif yang dialami seseorang akibat terisolasi terlalu lama berada di dalam ruangan atau rumah.
Istilah "cabin fever" awalnya muncul di negara empat musim. Orang-orang di negara tersebut harus tinggal jauh dari keramaian dan terjebak di dalam rumah akibat musim dingin dan salju yang menumpuk menghambat akses jalan.
Cara mengatasi cabin fever, disebutkan Ratih, dengan menumbuhkan sikap realistis, menanam sifat ikhlas, membangun rutinitas yang baik, makan teratur karena asupan nutrisi berpengaruh terhadap kesehatan mental, memperbaiki pola tidur, rutin berolahraga, dan melakukan hobi yang disukai misalnya membaca.
"Cara lainnya dengan terapi warna. Terapi warna efektif untuk mengubah suasana hati (mood) seseorang karena warna berpengaruh terhadap mood. Setiap warna memiliki arti dan pengaruh yang berbeda-beda terhadap suasana hati, emosi, perasaan, dan perilaku manusia," ucap Ratih Ibrahim pada program acara 15 Minutes Metro TV.

Lebih jauh mengupas tentang terapi warna, teori ini dikemukakan oleh Johann Wolfgang Van Goethe melalui Theory of Colours pada tahun 1810. Teori tersebut menyebutkan bahwa warna bisa memberikan kesan positif maupun negatif pada emosi seseorang.
Ditinjau dari sisi fisiologis, kemampuan seseorang dalam menangkap warna sangat dipengaruhi otak. Warna memengaruhi keseimbangan sistem saraf otonom karena panjang gelombang warna tertentu akan menciptakan impuls listrik yang sangat besar. Impuls inilah yang mengaktifkan fotoreseptor sel di mata yang berfungsi mendeteksi cahaya dan mengirimkan ke otak.
Ketika warna telah tervisualisasi, fotoreseptor akan menyampaikan pesan ke hipotalamus otak. Kemudian hipotalamus mengirimkan impuls ke sumsum tulang belakang, dan memicu kerja saraf simpatik. Lalu, akan muncul efek penurunan atau peningkatan denyut jantung bergantung pada warna yang dilihat. Respons fisiologis ini akan menjadi reaksi psikologis ketika melihat warna tertentu.
Beberapa efek yang timbul setelah melihat warna, yakni perubahan mood, penurunan atau peningkatan denyut jantung, dan perubahan suhu tubuh.
Warna merah, misalnya. Merah diartikan sebagai simbol tanda bahaya. Hal ini dikemukakan dalam Jurnal Emotion karya Profesor Psikologi Andrew Elliot. Selain itu warna merah merangsang reaksi mencuri perhatian, semangat, simbol cinta, membangkitkan energi, percaya diri, serta kehangatan.
Beda lagi dengan warna biru. Biru memberikan efek tenang, kedamaian, kepercayaan, harmoni, keamanan, mengontrol denyut nadi dan suhu tubuh sehingga berdampak baik terhadap kinerja jantung dan aliran darah. Hal ini sejalan dengan penelitian University of Sussex, Inggris, yang memilih biru sebagai warna paling menenangkan, diikuti warna toska, dan pink pastel.
Sementara, hijau merupakan simbol alam yang bisa memberikan efek menenangkan, meredakan stres, dan menciptakan perasaan gembira. Hijau memberikan efek ketenangan, kegembiraan, kesehatan, serta kesuburan.
Walau demikian, pengaruh warna terhadap psikologis setiap orang berbeda. Bergantung pada usia, jenis kelamin, latar belakang budaya, dan sosial.
Jika Anda tengah didera cabin fever, tak ada salahnya mencoba menjalani terapi warna. Terapi warna bisa dimulai dengan mengganti warna cat tembok rumah untuk mendapatkan suasana rumah yang berbeda.
"Mengganti cat tembok rumah berbiaya paling murah dengan dampak yang besar dibandingkan dengan mengganti furnitur, atau bahkan merenovasi rumah," kata General Manager Home Care Avian Brands Ivan Teguh Kurnia.
Ivan menyarankan dalam memilih warna cat sebaiknya mengikuti karakter pemilik rumah. Selain itu, pemilihan cat dinding untuk interior dianjurkan memakai cat berwarna terang agar ruangan terkesan lebih luas.
"Jangan membeli cat hanya fokus pada harga murah karena akan cepat memudar, terutama menghadapi pergantian cuaca. Pakai No Drop Cat Pelapis Anti Bocor, dijamin tembok lebih berwarna dan No Bochor Bochor," ucap Ivan.
Selama ini pada umumnya masyarakat mengenal produk No Drop Cat Pelapis Anti Bocor hanya sebagai cat proteksi dari risiko bocor atau pelapis anti bocor. Namun ternyata No Drop Cat Pelapis Anti Bocor memiliki fungsi sebagai cat tembok dekoratif juga, lho.
Jadi dengan memakai No Drop Cat Pelapis Anti Bocor, konsumen akan mendapatkan dua manfaat, yaitu fungsi proteksi terhadap bocor, dan fungsi dekoratif dengan ragam warna untuk cat eksterior maupun interior," tuturnya.

No Drop dari Avian Brands merupakan cat pelapis anti bocor no.1 di Indonesia yang memiliki sifat elastis, kedap air, dan tahan cuaca, sehingga dapat melindungi Anda dari bahaya kebocoran di dalam rumah.
Keunggulan No Drop Cat Pelapis Anti Bocor lainnya yaitu anti jamur dan lumut, warna tidak mudah pudar, daya tutup terbaik, tahan alkali dan efflorescence, dan mampu memperbaiki retak. Hebatnya lagi, No Drop Cat Pelapis Anti Bocor berani mampu memberikan perlindungan terhadap kebocoran hingga 7 tahun.
Untuk pembelian produk No Drop Cat Pelapis Anti Bocor bisa ke toko bangunan terdekat atau melalui Tokopedia Official Store Avian Brands Jakarta dan Surabaya.
(ROS)
Tak sedikit orang yang mengalami rasa mudah gelisah, kesepian, sulit berkonsentrasi, cepat bosan, mudah marah, bahkan mengidap depresi. Semua itu merupakan ciri-ciri seseorang mengalami kondisi psikologis yang disebut cabin fever.
Psikolog Ratih Ibrahim menjelaskan cabin fever adalah kondisi psikologis berupa perasaan negatif yang dialami seseorang akibat terisolasi terlalu lama berada di dalam ruangan atau rumah.
Istilah "cabin fever" awalnya muncul di negara empat musim. Orang-orang di negara tersebut harus tinggal jauh dari keramaian dan terjebak di dalam rumah akibat musim dingin dan salju yang menumpuk menghambat akses jalan.
Cara mengatasi cabin fever, disebutkan Ratih, dengan menumbuhkan sikap realistis, menanam sifat ikhlas, membangun rutinitas yang baik, makan teratur karena asupan nutrisi berpengaruh terhadap kesehatan mental, memperbaiki pola tidur, rutin berolahraga, dan melakukan hobi yang disukai misalnya membaca.
"Cara lainnya dengan terapi warna. Terapi warna efektif untuk mengubah suasana hati (mood) seseorang karena warna berpengaruh terhadap mood. Setiap warna memiliki arti dan pengaruh yang berbeda-beda terhadap suasana hati, emosi, perasaan, dan perilaku manusia," ucap Ratih Ibrahim pada program acara 15 Minutes Metro TV.

Lebih jauh mengupas tentang terapi warna, teori ini dikemukakan oleh Johann Wolfgang Van Goethe melalui Theory of Colours pada tahun 1810. Teori tersebut menyebutkan bahwa warna bisa memberikan kesan positif maupun negatif pada emosi seseorang.
Ditinjau dari sisi fisiologis, kemampuan seseorang dalam menangkap warna sangat dipengaruhi otak. Warna memengaruhi keseimbangan sistem saraf otonom karena panjang gelombang warna tertentu akan menciptakan impuls listrik yang sangat besar. Impuls inilah yang mengaktifkan fotoreseptor sel di mata yang berfungsi mendeteksi cahaya dan mengirimkan ke otak.
Ketika warna telah tervisualisasi, fotoreseptor akan menyampaikan pesan ke hipotalamus otak. Kemudian hipotalamus mengirimkan impuls ke sumsum tulang belakang, dan memicu kerja saraf simpatik. Lalu, akan muncul efek penurunan atau peningkatan denyut jantung bergantung pada warna yang dilihat. Respons fisiologis ini akan menjadi reaksi psikologis ketika melihat warna tertentu.
Beberapa efek yang timbul setelah melihat warna, yakni perubahan mood, penurunan atau peningkatan denyut jantung, dan perubahan suhu tubuh.
Warna merah, misalnya. Merah diartikan sebagai simbol tanda bahaya. Hal ini dikemukakan dalam Jurnal Emotion karya Profesor Psikologi Andrew Elliot. Selain itu warna merah merangsang reaksi mencuri perhatian, semangat, simbol cinta, membangkitkan energi, percaya diri, serta kehangatan.
Beda lagi dengan warna biru. Biru memberikan efek tenang, kedamaian, kepercayaan, harmoni, keamanan, mengontrol denyut nadi dan suhu tubuh sehingga berdampak baik terhadap kinerja jantung dan aliran darah. Hal ini sejalan dengan penelitian University of Sussex, Inggris, yang memilih biru sebagai warna paling menenangkan, diikuti warna toska, dan pink pastel.
Sementara, hijau merupakan simbol alam yang bisa memberikan efek menenangkan, meredakan stres, dan menciptakan perasaan gembira. Hijau memberikan efek ketenangan, kegembiraan, kesehatan, serta kesuburan.
Walau demikian, pengaruh warna terhadap psikologis setiap orang berbeda. Bergantung pada usia, jenis kelamin, latar belakang budaya, dan sosial.
Mengganti Warna Cat Rumah
Jika Anda tengah didera cabin fever, tak ada salahnya mencoba menjalani terapi warna. Terapi warna bisa dimulai dengan mengganti warna cat tembok rumah untuk mendapatkan suasana rumah yang berbeda.
"Mengganti cat tembok rumah berbiaya paling murah dengan dampak yang besar dibandingkan dengan mengganti furnitur, atau bahkan merenovasi rumah," kata General Manager Home Care Avian Brands Ivan Teguh Kurnia.
Ivan menyarankan dalam memilih warna cat sebaiknya mengikuti karakter pemilik rumah. Selain itu, pemilihan cat dinding untuk interior dianjurkan memakai cat berwarna terang agar ruangan terkesan lebih luas.
"Jangan membeli cat hanya fokus pada harga murah karena akan cepat memudar, terutama menghadapi pergantian cuaca. Pakai No Drop Cat Pelapis Anti Bocor, dijamin tembok lebih berwarna dan No Bochor Bochor," ucap Ivan.
Selama ini pada umumnya masyarakat mengenal produk No Drop Cat Pelapis Anti Bocor hanya sebagai cat proteksi dari risiko bocor atau pelapis anti bocor. Namun ternyata No Drop Cat Pelapis Anti Bocor memiliki fungsi sebagai cat tembok dekoratif juga, lho.
Jadi dengan memakai No Drop Cat Pelapis Anti Bocor, konsumen akan mendapatkan dua manfaat, yaitu fungsi proteksi terhadap bocor, dan fungsi dekoratif dengan ragam warna untuk cat eksterior maupun interior," tuturnya.

No Drop dari Avian Brands merupakan cat pelapis anti bocor no.1 di Indonesia yang memiliki sifat elastis, kedap air, dan tahan cuaca, sehingga dapat melindungi Anda dari bahaya kebocoran di dalam rumah.
Keunggulan No Drop Cat Pelapis Anti Bocor lainnya yaitu anti jamur dan lumut, warna tidak mudah pudar, daya tutup terbaik, tahan alkali dan efflorescence, dan mampu memperbaiki retak. Hebatnya lagi, No Drop Cat Pelapis Anti Bocor berani mampu memberikan perlindungan terhadap kebocoran hingga 7 tahun.
Untuk pembelian produk No Drop Cat Pelapis Anti Bocor bisa ke toko bangunan terdekat atau melalui Tokopedia Official Store Avian Brands Jakarta dan Surabaya.
(ROS)