FITNESS & HEALTH

5 Jenis Alergi Kulit yang Sering Terjadi

A. Firdaus
Selasa 15 Juli 2025 / 21:45
Jakarta: Alergi kulit adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu yang dianggap berbahaya, yang dapat menyebabkan berbagai gejala pada kulit. Beberapa jenis alergi kulit yang umum terjadi antara lain dermatitis atopik (eksim), dermatitis kontak (alergi dan iritan), urtikaria (biduran), dan angioedema. 

Alergi pada kulit ternyata memiliki jenis yang berbeda-beda. Dengan mengetahui perbedaan jenis-jenis alergi kulit, kamu dapat memudahkan dalam penanganan dan pengobatan. Jenis alergi kulit biasanya dibedakan berdasarkan lokasi alergi, tingkat keparahan, dan bentuk alergi.

Akan tetapi, alergi kulit memiliki satu penyebab yang sama yaitu ketika zat bernama alergen dalam tubuh yang membuat sistem imun bereaksi. Oleh karena itu, memperhatikan beberapa hal pemicu alergen adalah cara umum mencegah alergi.

Baca juga: Dokter Kecantikan Ini Nyatakan 6 Manfaat Kunyit bagi Kulit, Salah Satunya Mencerahkan

Jenis alergi kulit yang biasa terjadi


Melansir Alodokter, berikut ini adalah macam-macam alergi kulit yang umum ditemukan pada penderita alergi:
 

1. Dermatitis atopik (eksim)


Eksim merupakan alergi yang kerap dialami pada anak-anak. Namun, bukan berarti tak dialami oleh orang dewasa. Gejala umum eksim biasanya kulit kering, merah, gatal dan iritasi. Jika kulit sudah terinfeksi, umumnya akan timbul benjolan kecil berisi cairan bening atau kekuningan.

Kebanyakan kasus eksim disebabkan oleh faktor genetik atau adanya riwayat penyakit eksim di dalam keluarga. Selain itu, eksim juga sering dikaitkan dengan asma, rhinitis alergi, dan alergi makanan.
 

2. Dermatitis kontak alergi


Jika kamu pernah mengalami ruam setelah memakai cincin baru atau menggunakan sabun yang berbeda, kamu mungkin pernah mengalami kondisi ini. Kulit dapat menyentuh alergen, seperti nikel atau bahan kimia dalam sabun, losion, atau tabir surya.

Partikel di udara, seperti serbuk sari, juga bisa memicu dermatitis saat mendarat di kulit. Dokter menyebutnya “dermatitis kontak udara”. Dalam beberapa kasus, seseorang dapat bereaksi setelah berada di bawah sinar matahari. 
 

3. Dermatitis dishidrotik


Penyakit yang bernama lain pompholyx ini adalah sejenis dermatitis yang terjadi pada tangan dan kaki. Gejalanya adalah kulit kering dan gatal, kadang-kadang seperti melepuh. Kulit yang melepuh akan terasa sangat gatal dan nyeri.

Penyebab dermatitis dishidrotik belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki jenis alergi kulit lain, bertangan lembap, atau mudah berkeringat.
 

4. Urtikaria atau biduran


Biduran atau urtikaria adalah benjolan bilur merah yang muncul di tubuh. Kondisi ini akan menjadi akut jika berlangsung lebih dari enam minggu.

Biduran akut paling sering terjadi karena paparan alergen atau infeksi. Penyebab biduran akut sebagian besar masih belum diketahui.

Biduran dapat dikenali dengan munculnya benjolan merah pada kulit yang terasa gatal. Benjolan ini dapat muncul di satu atau beberapa bagian tubuh. 

Ukuran dan bentuk benjolan juga bisa berbeda-beda, dari yang kecil hingga yang besar dan lebar. Tak hanya sebagai reaksi alergi kulit, biduran juga bisa disebabkan oleh infeksi virus.

Ada dua jenis urtikaria, yakni urtikaria akut dan kronis. Urtikaria yang umum terjadi adalah urtikari akut. Biasanya, jenis urtikaria ini terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan atau menyentuh benda yang bersifat sebagai alergen. Kendati demikian, urtikaria akut juga dapat dipicu oleh suhu panas, obat-obatan, atau gigitan serangga.

Urtikaria kronis cukup jarang ditemukan. Sebagian besar urtikaria kronis belum diketahui penyebabnya. Urtikaria kronis bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, sedangkan urtikaria akut biasanya hanya berlangsung tidak lebih dari 6 minggu.
 

5. Angioedema


Angioedema adalah salah satu reaksi alergi yang terjadi pada kulit. Pada kondisi ini, terjadi penumpukan cairan pada kulit sehingga menyebabkan pembengkakan. Bedanya dengan biduran adalah pembengkakan pada angioedema terjadi di bagian bawah kulit.

Angiodema sering terjadi pada jaringan lunak, seperti kelopak mata, bibir, tenggorokan, atau bahkan alat kelamin. Biasanya angioedema muncul bersamaan dengan urtikaria.

Angioedema disebut "akut" jika kondisinya berlangsung dalam waktu singkat, seperti dalam hitungan menit atau jam. Angioedema akut biasanya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat atau makanan, sedangkan angioedema kronis bersifat kambuhan dan biasanya tidak memiliki penyebab pasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH