FITNESS & HEALTH
4 Cara Penanganan Saat Pemudik Sakit di Perjalanan
Yatin Suleha
Selasa 08 April 2025 / 15:07
Jakarta: Saat melakukan perjalanan jauh untuk bertemu dengan keluarga (mudik), kemungkinan kondisi tubuh akan merasa sangat kelelahan.
Apalagi bagi para pemudik yang berkendara lewat jalur darat, pemudik cenderung memiliki perubahan pola makan dan terkena kondisi cuaca yang berbeda-beda. Faktor-faktor ini dapat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Dr. Tubagus Argie Sunartadirdja (Argie) Head of Claim Cashless, Credentialing, Payment, and Data Analytics mengonfirmasi hal tersebut.
"Sebelum melakukan perjalanan mudik, kondisi kesehatan menjadi faktor penting yang tidak boleh terlupakan. Beberapa penyakit yang dianggap sederhana, apabila dibiarkan dan tidak ditangani bisa menganggu kesehatan dan kenyamanan saat mudik," katanya.
Allianz Indonesia memberikan beberapa tips bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh, antara lain:
.jpg)
(Hidrasi yang cukup sangat penting saat melakukan perjalanan jauh karena dapat mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ketika kondisi tubuh kelelahan dan mengalami dehidrasi, tubuh menjadi lemas dan daya tahan tubuh menurun. Tips pertolongan pertama yang bisa dilakukan yaitu mengonsumsi cairan yang cukup. Apalagi kalau mengalami diare, biasanya cairan yang keluar akan lebih banyak.
Penting untuk rehidrasi dengan larutan oralit untuk membantu mengatasi kondisi ini. Dengan mengonsumsi cairan yang cukup, kita bisa mengembalikan keseimbangan elektrolit akibat dehidrasi.
Ketika kondisi tubuh sedang terasa kurang fit, pemudik harus menjaga pola makan yang teratur. Perlu diingat bahwa perubahan pola makan yang mendadak saat perjalanan jauh dapat memicu masalah pencernaan, seperti mag. Selain memerhatikan pola makan yang teratur, penting juga untuk memilih makanan yang kebersihannya terjaga agar tidak terkena diare.
Saat sakit, istirahat yang cukup dapat memulihkan kembali energi dalam tubuh yang terkuras selama perjalanan panjang. Jangan paksakan untuk meneruskan perjalanan dan pastikan untuk berhenti secara berkala agar tubuh dapat beristirahat sejenak.
Kelelahan yang berlebih khususnya saat sakit tentunya akan memperburuk kesehatan bagi tubuh dan berbahaya bagi pemudik yang mengendarai kendaraan.
Baca juga: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi 5-7 April, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan
Ketika kondisi seperti mual, demam, flu, sakit kepala, hingga gangguan pencernaan muncul, pastikan juga untuk meminum obat yang tepat, aman dan sesuai dengan keluhan, seperti parasetamol, antasida, atau obat OTC (over the counter) yang dapat meredakan gejala awal sakit.
Bagi mereka yang mengonsumsi obat secara rutin, sebaiknya obat-obatan ini dapat dipersiapkan sebelum mudik untuk menghindari kesulitan menemukan obat-obat yang diperlukan pada saat dibutuhkan.
Selain itu, saat mengonsumsi obat, pastikan untuk mengikuti anjuran dosis yang tepat dan jika diperlukan, ikuti arahan dokter agar pengobatan yang dilakukan efektif bagi tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Apalagi bagi para pemudik yang berkendara lewat jalur darat, pemudik cenderung memiliki perubahan pola makan dan terkena kondisi cuaca yang berbeda-beda. Faktor-faktor ini dapat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Dr. Tubagus Argie Sunartadirdja (Argie) Head of Claim Cashless, Credentialing, Payment, and Data Analytics mengonfirmasi hal tersebut.
"Sebelum melakukan perjalanan mudik, kondisi kesehatan menjadi faktor penting yang tidak boleh terlupakan. Beberapa penyakit yang dianggap sederhana, apabila dibiarkan dan tidak ditangani bisa menganggu kesehatan dan kenyamanan saat mudik," katanya.
Allianz Indonesia memberikan beberapa tips bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh, antara lain:
1. Perbanyak konsumsi cairan
.jpg)
(Hidrasi yang cukup sangat penting saat melakukan perjalanan jauh karena dapat mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ketika kondisi tubuh kelelahan dan mengalami dehidrasi, tubuh menjadi lemas dan daya tahan tubuh menurun. Tips pertolongan pertama yang bisa dilakukan yaitu mengonsumsi cairan yang cukup. Apalagi kalau mengalami diare, biasanya cairan yang keluar akan lebih banyak.
Penting untuk rehidrasi dengan larutan oralit untuk membantu mengatasi kondisi ini. Dengan mengonsumsi cairan yang cukup, kita bisa mengembalikan keseimbangan elektrolit akibat dehidrasi.
2. Makan secara teratur
Ketika kondisi tubuh sedang terasa kurang fit, pemudik harus menjaga pola makan yang teratur. Perlu diingat bahwa perubahan pola makan yang mendadak saat perjalanan jauh dapat memicu masalah pencernaan, seperti mag. Selain memerhatikan pola makan yang teratur, penting juga untuk memilih makanan yang kebersihannya terjaga agar tidak terkena diare.
3. Jangan lupa istirahat
Saat sakit, istirahat yang cukup dapat memulihkan kembali energi dalam tubuh yang terkuras selama perjalanan panjang. Jangan paksakan untuk meneruskan perjalanan dan pastikan untuk berhenti secara berkala agar tubuh dapat beristirahat sejenak.
Kelelahan yang berlebih khususnya saat sakit tentunya akan memperburuk kesehatan bagi tubuh dan berbahaya bagi pemudik yang mengendarai kendaraan.
Baca juga: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi 5-7 April, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan
4. Meminum obat yang tepat dan sesuai keluhan
Ketika kondisi seperti mual, demam, flu, sakit kepala, hingga gangguan pencernaan muncul, pastikan juga untuk meminum obat yang tepat, aman dan sesuai dengan keluhan, seperti parasetamol, antasida, atau obat OTC (over the counter) yang dapat meredakan gejala awal sakit.
Bagi mereka yang mengonsumsi obat secara rutin, sebaiknya obat-obatan ini dapat dipersiapkan sebelum mudik untuk menghindari kesulitan menemukan obat-obat yang diperlukan pada saat dibutuhkan.
Selain itu, saat mengonsumsi obat, pastikan untuk mengikuti anjuran dosis yang tepat dan jika diperlukan, ikuti arahan dokter agar pengobatan yang dilakukan efektif bagi tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)