Jakarta: Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryanugroho, memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 akan terjadi pada 5, 6, dan 7 April 2025. Untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik, Polri telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk penerapan sistem contraflow dan one way.
Menurut Agus, arus balik tahun ini berjalan lancar meskipun terdapat perbedaan psikologis antara arus mudik dan arus balik yang mempengaruhi kondisi pengemudi di jalan. “Untuk arus balik, para pemudik biasanya sudah dalam kondisi lelah, sehingga kami perlu menyiapkan skema yang lebih hati-hati dan fleksibel,” ujar Agus dikutip dari situs Korlantas Polri.
Rekayasa Lalu Lintas untuk Arus Balik
Polri telah menyiapkan berbagai opsi pengaturan lalu lintas guna menghindari kepadatan yang berlebihan. Sejak 2 April, sistem contraflow sudah diberlakukan dari KM 70 hingga KM 55. Jika volume kendaraan meningkat pada 3 April, skema one way lokal akan diterapkan dari KM 188 hingga KM 70, dan dapat diperpanjang hingga KM 246 Pejagan jika diperlukan.
“Jika terjadi lonjakan arus balik pada 5 dan 6 April, kami akan memberlakukan one way nasional, dengan titik awal di KM 414 Kalikangkung, untuk memudahkan pemudik yang kembali ke kota,” tambah Agus.
Polri akan terus memantau situasi lalu lintas secara real-time, melakukan evaluasi berkala, dan menyesuaikan strategi rekayasa lalu lintas demi kelancaran perjalanan para pemudik selama arus balik Lebaran.
Kelancaran Arus Balik Mudik 2025 Juga Tergantung Pemudik
Agus juga mengungkapkan kelancaran arus mudik dan balik lebaran itu tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah melainkan juga peran aktif dari para pengendara.
Berbagai strategi telah diterapkan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas mulai dari rekayasa lalu lintas contraflow hingga one way. Namun, efektivitas strategi ini tetap bergantung pada kepatuhan dan kesadaran pengemudi dalam mematuhi aturan untuk menjaga keselamatan di jalan.
“Negara sudah hadir untuk menjamin dan menggerakkan semua stakeholder, baik dalam penerapan contraflow, one way, dan sebagainya. Tetapi kembali lagi kepada para pengemudi sebagai duta keselamatan berlalu lintas. Kesadaran mereka dalam memahami aturan dan menjaga keselamatan sangatlah penting,” ujar Agus.
Jakarta: Kepala Korps
Lalu Lintas (
Kakorlantas)
Polri, Irjen Pol Agus Suryanugroho, memprediksi puncak
arus balik Lebaran 2025 akan terjadi pada 5, 6, dan 7 April 2025. Untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik, Polri telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk penerapan sistem contraflow dan one way.
Menurut Agus, arus balik tahun ini berjalan lancar meskipun terdapat perbedaan psikologis antara arus mudik dan arus balik yang mempengaruhi kondisi pengemudi di jalan. “Untuk arus balik, para pemudik biasanya sudah dalam kondisi lelah, sehingga kami perlu menyiapkan skema yang lebih hati-hati dan fleksibel,” ujar Agus dikutip dari situs Korlantas Polri.
Rekayasa Lalu Lintas untuk Arus Balik
Polri telah menyiapkan berbagai opsi pengaturan lalu lintas guna menghindari kepadatan yang berlebihan. Sejak 2 April, sistem contraflow sudah diberlakukan dari KM 70 hingga KM 55. Jika volume kendaraan meningkat pada 3 April, skema one way lokal akan diterapkan dari KM 188 hingga KM 70, dan dapat diperpanjang hingga KM 246 Pejagan jika diperlukan.
“Jika terjadi lonjakan arus balik pada 5 dan 6 April, kami akan memberlakukan one way nasional, dengan titik awal di KM 414 Kalikangkung, untuk memudahkan pemudik yang kembali ke kota,” tambah Agus.
Polri akan terus memantau situasi lalu lintas secara real-time, melakukan evaluasi berkala, dan menyesuaikan strategi rekayasa lalu lintas demi kelancaran perjalanan para pemudik selama arus balik Lebaran.
Kelancaran Arus Balik Mudik 2025 Juga Tergantung Pemudik
Agus juga mengungkapkan kelancaran arus mudik dan balik lebaran itu tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah melainkan juga peran aktif dari para pengendara.
Berbagai strategi telah diterapkan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas mulai dari rekayasa lalu lintas contraflow hingga one way. Namun, efektivitas strategi ini tetap bergantung pada kepatuhan dan kesadaran pengemudi dalam mematuhi aturan untuk menjaga keselamatan di jalan.
“Negara sudah hadir untuk menjamin dan menggerakkan semua stakeholder, baik dalam penerapan contraflow, one way, dan sebagainya. Tetapi kembali lagi kepada para pengemudi sebagai duta keselamatan berlalu lintas. Kesadaran mereka dalam memahami aturan dan menjaga keselamatan sangatlah penting,” ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)