FITNESS & HEALTH

Pentingnya Vaksin HPV untuk Hindari IMS

Medcom
Kamis 23 Februari 2023 / 08:09
Jakarta: Sebagian besar Infeksi Menular Seksual (IMS) berhubungan dengan human papillomavirus (HPV). Imunisasi luas dengan vaksin HPV dapat mengurangi dampak kanker serviks dan kanker lain yang disebabkan oleh HPV di seluruh dunia.  

Untuk mencegah penularan virus ini dalam kontak seksual, Food and Drug Administration AS menyetujui Gardasil 9 atau biasa disebut dengan vaksin HPV yang dapat digunakan untuk anak laki-laki dan (terutama) perempuan. 

Vaksin ini dapat mencegah sebagian besar kasus kanker serviks jika vaksin diberikan sebelum anak perempuan atau wanita terpapar virus. 

Vaksin ini juga dapat mencegah kanker vagina dan vulva. Selain itu, vaksin ini dapat mencegah kutil kelamin, kanker dubur, serta kanker mulut, tenggorokan, kepala dan leher pada wanita dan pria.

Secara teori, memvaksinasi anak laki-laki terhadap jenis HPV yang terkait dengan kanker serviks juga dapat membantu melindungi anak perempuan dari virus dengan kemungkinan mengurangi penularan.


(Pada laki-laki, vaksinasi HPV juga direkomendasikan untuk mencegah kutil kelamin dan kanker anus. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Lantas, apakah orang yang belum aktif berhubungan seksual tidak perlu vaksin HPV?


Vaksin HPV sangat dianjurkan untuk orang yang sudah aktif dan belum sama sekali berhungan seksual. Bahkan jika kamu sudah memiliki satu jenis HPV, kamu masih bisa memperoleh manfaat dari vaksin tersebut karena dapat melindungi dari jenis lain yang belum kamu miliki.  

Namun, tidak ada vaksin yang dapat mengobati infeksi HPV yang ada. Vaksin hanya melindungi kamu dari jenis HPV tertentu yang belum pernah kamu alami.
 

Apakah vaksin HPV membawa risiko kesehatan?


Vaksin HPV telah ditemukan aman dalam banyak penelitian. Secara keseluruhan, efeknya biasanya ringan. Efek yang paling umum dari vaksin HPV termasuk nyeri, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan. Yang terparah adalah pusing atau pingsan terjadi setelah injeksi, namun hal itu tak perlu dikhawatirkan.

Tetap duduk selama 15 menit setelah penyuntikan dapat mengurangi risiko pingsan. Sakit kepala, mual, muntah, kelelahan atau kelemahan juga dapat terjadi. CDC dan FDA terus memantau vaksin untuk masalah yang tidak biasa atau parah. Hubungi layanan kesehatan untuk informasi selengkapnya.



Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH