FITNESS & HEALTH
Diabetes Dapat Menyebabkan Disabilitas Netra, Begini Penjelasannya
Aulia Putriningtias
Rabu 15 November 2023 / 07:08
Jakarta: Komplikasi diabetes memang mengerikan. Namun, tak banyak orang-orang mengetahui bahwa penyakit ini juga dapat memengaruhi penglihatan. Apa sebabnya?
Menurut dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. EMD, FINASIM yang merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Endokrinologi Metabolik dan Diabetes, RS Pondok Indah, komplikasi pada diabetes menjadi dua kelompok besar.
Komplikasi pembuluh darah besar, biasa disebut dengan makroangipati. Pada komplikasi ini, menyambung kepada pembuluh darah jantung, pembuluh darah kepala yang bisa sebabkan stroke, dan juga pembuluh darah kaki.
Sedangkan, pada komplikasi mikroangiopati atau menyerang pembuluh darah kecil, dapat terjadi juga. Seperti pada bagian retina yang bisa sebabkan masalah, pembuluh darah di ginjal yang sebabkan gangguan gnjal, dan kaki pada saraf-saraf di kakinya.
"Di mata bisa menyebabkan retina bermasalah, di ginjal menyebabkan gangguan ginjal, dan yang di kaki di saraf-saraf tepinya kadang pasien diabetes suka kesemutan dan sebagainya," paparnya dalam wawancara media eksklusif.
Retina sendiri merupakan layar penangkap ketika kita melihat. Ternyata, pada retina sendiri terdapat banyak sekali pembuluh darah. Hal ini masih belum banyak diketahui, termasuk pengidap diabetes.
Jika perubahan pembuluh darah ini mencapai pada tempat jatuhnya bayangan di retina, maka dapat terjadi hilangnya penglihatan. Namun, masih banyak yang abai terkait hubungannya antara diabetes dengan penglihatan.
"Demikian pula di mata, banyak pasien yang tak menyadari bahwa gangguan matanya adalah akibat dari diabetes,” ungkapnya.
Menurut dr. Ikhsan, sebenarnya kuncinya adalah seperti penanganan komplikasi diabetes pada umumnya. Seseorang harus menyadari bahwa komplikasi diabetes itu bisa ke bagian mana saja dan tentu penanganannya tidak mudah.
Maka dari itu, skrining menjadi cara yang perlu dilakukan bagi orang-orang banyak. Bahkan, sekadar skrining mengenai apakah kita mengalami diabetes atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan, mengingat masyarakat Indonesia yang gemar mengonsumsi makanan yang membuat diabetes.
"Menangani diabetes retinopati ini kata kuncinya skrining sejak awal, jadi mengetahui sejak awal apakah seorang penyandang diabetes tipe 2 sudah memiliki komplikasi yang ada di mata? Tidak menunggu sampai ada gejala," jelasnya.
Ketika diketahui mengalami diabetes, segeralah untuk mengecek mata kepada dokter mata. Hal ini untuk berjaga-jaga agar komplikasi mengalami diabetes retinopati ini tidak muncul. Selain itu, pentingnya untuk tetap mengendalikan diabetes dengan kontrol rutin.
"Di samping tentunya tetap mengendalikan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kadar hipertensi secara bersamaan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. EMD, FINASIM yang merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Endokrinologi Metabolik dan Diabetes, RS Pondok Indah, komplikasi pada diabetes menjadi dua kelompok besar.
Komplikasi pembuluh darah besar, biasa disebut dengan makroangipati. Pada komplikasi ini, menyambung kepada pembuluh darah jantung, pembuluh darah kepala yang bisa sebabkan stroke, dan juga pembuluh darah kaki.
Sedangkan, pada komplikasi mikroangiopati atau menyerang pembuluh darah kecil, dapat terjadi juga. Seperti pada bagian retina yang bisa sebabkan masalah, pembuluh darah di ginjal yang sebabkan gangguan gnjal, dan kaki pada saraf-saraf di kakinya.
"Di mata bisa menyebabkan retina bermasalah, di ginjal menyebabkan gangguan ginjal, dan yang di kaki di saraf-saraf tepinya kadang pasien diabetes suka kesemutan dan sebagainya," paparnya dalam wawancara media eksklusif.
Retina sendiri merupakan layar penangkap ketika kita melihat. Ternyata, pada retina sendiri terdapat banyak sekali pembuluh darah. Hal ini masih belum banyak diketahui, termasuk pengidap diabetes.
Jika perubahan pembuluh darah ini mencapai pada tempat jatuhnya bayangan di retina, maka dapat terjadi hilangnya penglihatan. Namun, masih banyak yang abai terkait hubungannya antara diabetes dengan penglihatan.
"Demikian pula di mata, banyak pasien yang tak menyadari bahwa gangguan matanya adalah akibat dari diabetes,” ungkapnya.
Bagaimana cara untuk menghindari kebutaan akibat diabetes?
Menurut dr. Ikhsan, sebenarnya kuncinya adalah seperti penanganan komplikasi diabetes pada umumnya. Seseorang harus menyadari bahwa komplikasi diabetes itu bisa ke bagian mana saja dan tentu penanganannya tidak mudah.
Maka dari itu, skrining menjadi cara yang perlu dilakukan bagi orang-orang banyak. Bahkan, sekadar skrining mengenai apakah kita mengalami diabetes atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan, mengingat masyarakat Indonesia yang gemar mengonsumsi makanan yang membuat diabetes.
"Menangani diabetes retinopati ini kata kuncinya skrining sejak awal, jadi mengetahui sejak awal apakah seorang penyandang diabetes tipe 2 sudah memiliki komplikasi yang ada di mata? Tidak menunggu sampai ada gejala," jelasnya.
Ketika diketahui mengalami diabetes, segeralah untuk mengecek mata kepada dokter mata. Hal ini untuk berjaga-jaga agar komplikasi mengalami diabetes retinopati ini tidak muncul. Selain itu, pentingnya untuk tetap mengendalikan diabetes dengan kontrol rutin.
"Di samping tentunya tetap mengendalikan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kadar hipertensi secara bersamaan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)