FITNESS & HEALTH
3 Tanda Sakit Kepala yang Disebabkan Infeksi Omicron
Mia Vale
Kamis 17 Februari 2022 / 10:22
Jakarta: Hanya dalam waktu singkat, varian Omicron telah menjadi jenis virus korona yang mendominasi di seluruh dunia. Varian baru ini bertanggung jawab atas sebagian besar kasus infeksi covid-19, dan telah menjadi alasan kepanikan.
Namun untungnya, infeksi Omicron tidak menyebabkan gejala parah seperti Delta dan varian sebelumnya lainnya, sehingga risiko rawat inap dan kematian rendah.
Seperti kita ketahui, gejala Omicron mirip dengan flu biasa. Dan sebagian besar menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, nyeri pada tubuh, nyeri dada, kelelahan, dan sakit kepala.
Tapi yang harus diperhatikan, perlu mengidentifikasi gejala yang terbilang ringan ini, agar dapat mengambil perawatan pada waktu yang tepat sehingga mengurangi risiko infeksi. Utamanya sakit kepala. Sebagaimana dilansir dari keterangan Times of India, ada cara mendeteksi dari episode sakit kepala jika telah terinfeksi varian Omicron.
Sesuai studi aplikasi yang berbasis di Inggris, sakit kepala adalah salah satu dari lima gejala teratas Omicron. Sakit kepala memang bisa disebabkan oleh berbagai alasan setiap harinya, tapi yang disebabkan oleh varian Omicron terasa berbeda dari yang lain.
Sakit kepala persisten adalah tanda awal varian Omicron dan sering disertai dengan gejala lain seperti pilek, sakit tenggorokan dan kelelahan. Berikut adalah tiga cara untuk membedakan sakit kepala yang disebabkan oleh infeksi Omicron dan lainnya.
.jpg)
(Sakit kepala yang disebabkan oleh varian Omicron bisa berlangsung selama tiga hari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Intensitas sakit kepala bergantung pada pemicunya. Bisa ringan jika disebabkan oleh tekanan kerja dan bisa parah jika disebabkan karena migrain. Dalam kasus infeksi Omicron, sakit kepala sebagian besar sedang hingga parah.
Rasanya seperti berdenyut, menekan, atau menusuk, yang jarang terjadi pada kasus sakit kepala umum. Selain itu, sakit kepala yang disebabkan oleh varian Omicron juga berlangsung selama tiga hari, meskipun sudah meminum obat penghilang rasa sakit secara teratur.
Saat sakit kepala, terkadang kita hanya merasa sakit di satu sisi saja, kanan atau kiri atau di bagian seperti daerah tengah. Daerah nyeri pada sakit kepala bergantung pada pemicu dan penyebab sakit kepala. Namun ketika terkena infeksi Omicron, rasa sakit bisa dirasakan di kedua sisi kepala. Bahkan seluruh kepala mungkin terasa tegang dan sakit.
Menurut para ahli, sakit kepala dalam kasus Omicron bisa menjadi reaksi peradangan tubuh saat melawan virus. Saat virus berkembang biak pada sistem pernapasan, virus juga memengaruhi sinus, yang menyebabkan peradangan.
Hal yang sama terjadi pada varian Omicron. Jadi, sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus. Jika kamu menderita masalah infeksi sinus maka sakit kepala bisa lebih buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Namun untungnya, infeksi Omicron tidak menyebabkan gejala parah seperti Delta dan varian sebelumnya lainnya, sehingga risiko rawat inap dan kematian rendah.
Seperti kita ketahui, gejala Omicron mirip dengan flu biasa. Dan sebagian besar menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, nyeri pada tubuh, nyeri dada, kelelahan, dan sakit kepala.
Tapi yang harus diperhatikan, perlu mengidentifikasi gejala yang terbilang ringan ini, agar dapat mengambil perawatan pada waktu yang tepat sehingga mengurangi risiko infeksi. Utamanya sakit kepala. Sebagaimana dilansir dari keterangan Times of India, ada cara mendeteksi dari episode sakit kepala jika telah terinfeksi varian Omicron.
Sakit kepala persisten
Sesuai studi aplikasi yang berbasis di Inggris, sakit kepala adalah salah satu dari lima gejala teratas Omicron. Sakit kepala memang bisa disebabkan oleh berbagai alasan setiap harinya, tapi yang disebabkan oleh varian Omicron terasa berbeda dari yang lain.
Sakit kepala persisten adalah tanda awal varian Omicron dan sering disertai dengan gejala lain seperti pilek, sakit tenggorokan dan kelelahan. Berikut adalah tiga cara untuk membedakan sakit kepala yang disebabkan oleh infeksi Omicron dan lainnya.
.jpg)
(Sakit kepala yang disebabkan oleh varian Omicron bisa berlangsung selama tiga hari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Mulai dari sedang sampai parah
Intensitas sakit kepala bergantung pada pemicunya. Bisa ringan jika disebabkan oleh tekanan kerja dan bisa parah jika disebabkan karena migrain. Dalam kasus infeksi Omicron, sakit kepala sebagian besar sedang hingga parah.
Rasanya seperti berdenyut, menekan, atau menusuk, yang jarang terjadi pada kasus sakit kepala umum. Selain itu, sakit kepala yang disebabkan oleh varian Omicron juga berlangsung selama tiga hari, meskipun sudah meminum obat penghilang rasa sakit secara teratur.
Terjadi di kedua sisi kepala
Saat sakit kepala, terkadang kita hanya merasa sakit di satu sisi saja, kanan atau kiri atau di bagian seperti daerah tengah. Daerah nyeri pada sakit kepala bergantung pada pemicu dan penyebab sakit kepala. Namun ketika terkena infeksi Omicron, rasa sakit bisa dirasakan di kedua sisi kepala. Bahkan seluruh kepala mungkin terasa tegang dan sakit.
Bisa disertai dengan peradangan
Menurut para ahli, sakit kepala dalam kasus Omicron bisa menjadi reaksi peradangan tubuh saat melawan virus. Saat virus berkembang biak pada sistem pernapasan, virus juga memengaruhi sinus, yang menyebabkan peradangan.
Hal yang sama terjadi pada varian Omicron. Jadi, sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus. Jika kamu menderita masalah infeksi sinus maka sakit kepala bisa lebih buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)