FITNESS & HEALTH
Penularan Covid-19 pada Anak Cenderung Terjadi di Rumah
Raka Lestari
Rabu 16 Februari 2022 / 14:12
Jakarta: Sejak awal tahun, kasus positif covid-19 memang mengalami peningkatan. Termasuk juga kasus positif covid-19 yang ada di Indonesia. Dan dengan adanya peningkatan kasus covid-19, anak-anak juga menjadi salah satu kelompok yang terkena dampak dari kenaikan kasus covid-19.
“Terkait kasus anak apakah meningkat, secara absolut memang terjadi peningkatan karena memang kasus jumlahnya meningkat,” jelas Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam Keterangan Pers mengenai Perkembangan COVID-19 di Indonesia, pada Rabu, 16 Februari 2022.
Lebih lanjut, dr. Nadia mengatakan penyebab anak yang banyak terpapar karena lebih kepada penularan yang terjadi di dalam keluarga. Banyak kasus positif dari orang tua, yang kemudian karena tidak bergejala dan seringkali gejalanya sangat ringan seperti flu biasa sehingga tidak dirasakan sebagai gejala covid-19.
“Selanjutnya kita tahu keluarga, kalau di rumah kan jarang menggunakan masker. Sehingga penularan pada anak menjadi lebih besar. Tapi kalau kita lihat jumlah anak yang dirawat di rumah sakit angkanya sangat kecil. Kurang dari 2 persen dari kasus anak yang sebanyak 14 persen,” ungkap dr. Nadia.
Untuk itu, dr. Nadia menekankan bahwa salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan selain melakukan protokol kesehatan adalah dengan melakukan vaksinasi.
“Sesuai rekomendasi ITAGI pada tanggal 11 Februari, masyarakat yang belum mendapatkan dosis kedua dalam waktu kurang dari 6 bulan boleh diberikan vaksin dengan platform atau jenis yang berbeda dengan dosis sebelumnya atau dosis pertama. Sesuai dengan ketersediaan vaksin di daerah masing-masing,” tutur dr. Nadia.
Sedangkan bagi masyarakat yang belum mendapatkan dosis kedua dalam waktu lebih dari 6 bulan, dr. Nadia juga menyebutkan bahwa vaksinasi primernya akan dihitung untuk diulang kembali. Dan vaksinnya bisa menggunakan platform atau jenis vaksin yang berbeda dari jenis vaksin sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
“Terkait kasus anak apakah meningkat, secara absolut memang terjadi peningkatan karena memang kasus jumlahnya meningkat,” jelas Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam Keterangan Pers mengenai Perkembangan COVID-19 di Indonesia, pada Rabu, 16 Februari 2022.
Lebih lanjut, dr. Nadia mengatakan penyebab anak yang banyak terpapar karena lebih kepada penularan yang terjadi di dalam keluarga. Banyak kasus positif dari orang tua, yang kemudian karena tidak bergejala dan seringkali gejalanya sangat ringan seperti flu biasa sehingga tidak dirasakan sebagai gejala covid-19.
“Selanjutnya kita tahu keluarga, kalau di rumah kan jarang menggunakan masker. Sehingga penularan pada anak menjadi lebih besar. Tapi kalau kita lihat jumlah anak yang dirawat di rumah sakit angkanya sangat kecil. Kurang dari 2 persen dari kasus anak yang sebanyak 14 persen,” ungkap dr. Nadia.
Untuk itu, dr. Nadia menekankan bahwa salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan selain melakukan protokol kesehatan adalah dengan melakukan vaksinasi.
“Sesuai rekomendasi ITAGI pada tanggal 11 Februari, masyarakat yang belum mendapatkan dosis kedua dalam waktu kurang dari 6 bulan boleh diberikan vaksin dengan platform atau jenis yang berbeda dengan dosis sebelumnya atau dosis pertama. Sesuai dengan ketersediaan vaksin di daerah masing-masing,” tutur dr. Nadia.
Sedangkan bagi masyarakat yang belum mendapatkan dosis kedua dalam waktu lebih dari 6 bulan, dr. Nadia juga menyebutkan bahwa vaksinasi primernya akan dihitung untuk diulang kembali. Dan vaksinnya bisa menggunakan platform atau jenis vaksin yang berbeda dari jenis vaksin sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)