FITNESS & HEALTH

Kenali Gejala Diabulimia, Gangguan Pola Makan pada Pengidap Diabetes

Medcom
Selasa 25 April 2023 / 12:05
Jakarta: Apakah kamu pernah mendengar penyakit diabulimia? Diabulimia terdiri dari dua kata, yakni diabetes dan bulimia. Diabetes merupakan penyakit yang berkaitan dengan gula darah dalam tubuh, sementara bulimia merupakan gangguan pola makan.

Bulimia sendiri merupakan gangguan makan yang terjadi ketika seseorang dengan saja memuntahkan kembali makanannya. Biasanya hal ini mereka lakukan untuk menjaga berat badannya setelah mengonsumsi makanan yang banyak.

Diabulimia adalah kelainan pola makan serius yang dialami oleh pengidap diabetes tipe 1. Gangguan ini terjadi ketika pengidap diabetes tipe 1 mengurangi hingga berhenti mengonsumsi obat insulin agar badannya tetap langsing.

Hal ini karena mengonsumsi obat insulin dapat membuat berat badan menjadi bertambah. Serupa dengan gangguan makan lainnya, diabulimia kerap menjadi topik sensitif yang harus dipahami secara luas karena bisa menyebabkan kematian.


(Jika kamu mengalami diabulimia seperti di bawah ini, sebaiknya lakukan perawatan profesional, seperti nutrisionis, medis, dan psikolog secara menyeluruh. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

Siapa saja yang bisa mengidap diabulimia?


Dilansir dari Diabetes UK, sebagian besar kondisi ini terjadi pada wanita dari segala usia yang mengidap diabetes tipe 1. Bahkan, 30 persen remaja juga telah mengidap diabulimia untuk mengurangi berat badan mereka. Meski tidak memiliki penyebab yang jelas, tingkat stres yang tinggi hingga trauma keluarga juga bisa memicu gangguan makan ini.

Tanpa adanya insulin, kadar gula darah akan meningkat dengan pesat. Inilah yang kemudian dinamakan hiperglikemia sehingga penderitanya akan lebih sering buang air kecil. Bahkan, setiap kalori yang kamu konsumsi akan langsung dikeluarkan melalui urin.

Alhasil, kamu tidak mendapatkan energi yang dibutuhkan dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini mengakibatkan pengidapnya mengalami penurunan berat badan yang drastis hingga anoreksia. Hal ini dapat menyebabkan ketoasidosis diabetikum yang bisa meningkatkan risiko kematian.
 

Lantas, apa saja gejala diabulimia?

 
  • - Lebih cepat merasa haus
  • - Lebih mudah merasa lelah
  • - Khawatir berlebihan terhadap citra ataupun bentuk tubuh
  • - Catatan gula darah tidak sesuai dengan pembacaan hemoglobin A1c
  • - Meningkatnya frekuensi makan atau banyak makan, terutama makanan dengan gula tinggi
  • - Banyaknya rambut yang rontok 
  • - Mengalami tanda ketoasidosis atau napas yang berbau manis
  • - Kulit terasa kering


Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya lakukan perawatan profesional, seperti nutrisionis, medis, dan psikolog. Adapun beberapa bantuan profesional kesehatan, seperti ahli endokrin, perawat, konselor diabetes, ahli gizi dengan spesialisasi dalam gangguan makan atau diabetes.

Itulah yang harus kamu ketahui dan waspadai mengenai diabulimia. Dibutuhkan pendekatan dan usaha keras untuk bisa mengubah pola perilaku buruk tersebut.



Jessica Gracia Siregar

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH