FITNESS & HEALTH
Jika Terkena HIV, Apakah Bisa Sembuh? Cek Faktanya!
Medcom
Kamis 11 Mei 2023 / 16:15
Jakarta: Kasus HIV meningkat di Indonesia pada tahun ini. Data yang diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka positif bertambah 5.100 setiap tahunnya. Sebenarnya, apa itu HIV?
HIV sendiri merupakan virus yang bisa merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi serta menghancurkan sel CD4. Menurut dr. Pittara dalam Alodokter, semakin banyak sel CD4 yang hancur, imunitas tubuh akan melemah dan menyebabkan rentan terkena penyakit.
Banyak orang bertanya pada satu pertanyaan, apakah HIV bisa sembuh? Jawabannya adalah tidak, HIV merupakan penyakit seumur hidup. Namun, angka harapan hidup bisa tinggi jika melaksanakan tata laksana yang benar.
Menurut dr. Arrum Putri Amalia dalam Alodokter, sejauh ini, HIV belum dapat disembuhkan total baik dengan pengobatan medis ataupun herbal. Satu-satunya memperlambat perkembangan penyakit ini hanya obat ARV (antriretro viral).
"Obat ARV atau antiretro viral hanya menekan jumlah virus di dalam tubuh agar tidak menyebabkan kerusakan tubuh berlebih, namun virus tidak bisa hilang sepenuhnya di dalam tubuh," kata dr. Arrum.
Penyakit ini disebut sebagai penyakit menular seksual. HIV bisa menular melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, cairan anus, cairan vagina, sperma, dan juga ASI. Kontak-kontak ini yang harus kamu perhatikan jika tidak ingin terkena HIV.
Dokter Arrum menambahkan, gejala HIV terbagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama, akan muncul beberapa gejala akut, seperti demam, nyeri sendiri, ruam, sakit tenggorokan, sariawan, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit perut. Kondisi ini akan berlangsung dalam beberapa minggu.
Fase kedua disebut dengan fase laten. Gejalanya sering tidak disadari oleh pengidapnya. Gejala yang muncul seperti penurunan berat badan, sering lelah, diare, pembengkakan kelenjar getah bening, dan juga herpes.
Nah, pada fase ini memang diharuskan untuk segera diobati. Karena jika dibiarkan begitu saja, bisa menyebabkan imunitas tubuh rusak parah. Sehingga, bisa rentan terkena penyakit hingga meninggal dunia.
Pengidap HIV diharuskan untuk mengonsumsi obat ARV seumur hidup. Ini akan membantu untuk tetap memperlambat perkembangan penyakit di dalam tubuh. Sehingga, angka harapan hidup bisa lebih tinggi.
Selain itu, dr. Pittara dalam Alodokter juga menambahkan cara agar penyakit HIV tidak menular kepada orang lain, antara lain:
- Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik.
- Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, terutama bagi anak remaja.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
HIV sendiri merupakan virus yang bisa merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi serta menghancurkan sel CD4. Menurut dr. Pittara dalam Alodokter, semakin banyak sel CD4 yang hancur, imunitas tubuh akan melemah dan menyebabkan rentan terkena penyakit.
Banyak orang bertanya pada satu pertanyaan, apakah HIV bisa sembuh? Jawabannya adalah tidak, HIV merupakan penyakit seumur hidup. Namun, angka harapan hidup bisa tinggi jika melaksanakan tata laksana yang benar.
Menurut dr. Arrum Putri Amalia dalam Alodokter, sejauh ini, HIV belum dapat disembuhkan total baik dengan pengobatan medis ataupun herbal. Satu-satunya memperlambat perkembangan penyakit ini hanya obat ARV (antriretro viral).
"Obat ARV atau antiretro viral hanya menekan jumlah virus di dalam tubuh agar tidak menyebabkan kerusakan tubuh berlebih, namun virus tidak bisa hilang sepenuhnya di dalam tubuh," kata dr. Arrum.
Penyakit ini disebut sebagai penyakit menular seksual. HIV bisa menular melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, cairan anus, cairan vagina, sperma, dan juga ASI. Kontak-kontak ini yang harus kamu perhatikan jika tidak ingin terkena HIV.
Dokter Arrum menambahkan, gejala HIV terbagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama, akan muncul beberapa gejala akut, seperti demam, nyeri sendiri, ruam, sakit tenggorokan, sariawan, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit perut. Kondisi ini akan berlangsung dalam beberapa minggu.
Fase kedua disebut dengan fase laten. Gejalanya sering tidak disadari oleh pengidapnya. Gejala yang muncul seperti penurunan berat badan, sering lelah, diare, pembengkakan kelenjar getah bening, dan juga herpes.
Nah, pada fase ini memang diharuskan untuk segera diobati. Karena jika dibiarkan begitu saja, bisa menyebabkan imunitas tubuh rusak parah. Sehingga, bisa rentan terkena penyakit hingga meninggal dunia.
Pengidap HIV diharuskan untuk mengonsumsi obat ARV seumur hidup. Ini akan membantu untuk tetap memperlambat perkembangan penyakit di dalam tubuh. Sehingga, angka harapan hidup bisa lebih tinggi.
Selain itu, dr. Pittara dalam Alodokter juga menambahkan cara agar penyakit HIV tidak menular kepada orang lain, antara lain:
- Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik.
- Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, terutama bagi anak remaja.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)