FITNESS & HEALTH

Roche, FIK-UI, Dharmais dan HIMPONI Berkolaborasi untuk Perkuat Spesialis Keperawatan Onkologi

A. Firdaus
Sabtu 09 Desember 2023 / 10:15
Depok: Beban kanker terus meningkat. Publikasi terbaru WHO 'Setting Priorities, Investing Wisely & Providing Care for All' menyebutkan bahwa satu dari enam kematian di dunia diakibatkan oleh kanker. Kasus kanker pada 2018 mencapai 18.1 juta dan akan meningkat menjadi 29.4 juta di tahun 2040.

Sementera itu angka kematian di negara berpenghasilan menengah ke bawah diperkirakan akan tetap tinggi, jauh dari target SDG. Di sisi lain, survei HIMPONI (2020) tentang tingkat pendidikan perawat di unit pelayanan onkologi menunjukkan bahwa 67% perawat onkologi masih berpendidikan Diploma, 31% berpendidikan Ners (sarjana) dan sebanyak 2% berpendidikan Magister Keperawatan.

Dari survei tersebut, Indonesia belum memiliki spesialis perawat onkologi. Tanggung jawab seorang spesialis perawat onkologi adalah memberikan pelayanan keperawatan pada pasien kanker dan keluarganya yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat. Beberapa hal di atas menjadi dasar pentingnya keberadaan profesi Ners Spesialis Keperawatan Onkologi.

Roche, FIK-UI, Dharmais dan HIMPONI berkolaborasi untuk membahas upaya untuk meningkatkan kualitas keperawatan onkologi di Indonesia. Secara khusus, juga menyerukan pentingnya kolaborasi multi-pihak untuk mendukung pengembangan tenaga spesialis keperawatan onkologi serta peran mereka sebagai mitra kerja strategis bagi dokter ahli onkologi dalam penatalaksanaan kanker.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Didorong Ambil Sertifikasi Spesialis Neurologi hingga Bedah Saraf

Dijelaskan oleh Dr. Dewi Gayatri, S.Kp., M.Kes., Ketua Prodi Ners Spesialis Keperawatan Onkologi latar belakang dari kemitraan ini merupakan rasio perawat-pasien yang tidak memadai berkontribusi terhadap rendahnya kualitas pelayanan pasien, dan menyebabkan hasil akhir yang buruk.

"Harapannya, kemitraan ini dapat meningkatkan kualitas standar perawatan dan mengantarkan kepada hasil perawatan kanker yang lebih baik. Selain itu, ke depannya kami harap perawat onkologi profesional dapat diakui sebagai mitra strategis bagi onkologis dalam perawatan pasien," ungkap Dr. Dewi.

Hal ini, Dr. Dewi menambahkan, dapat dicapai dengan memperkuat proses onboarding Spesialis Keperawatan Onkologi saat lulus. Salah satunya adalah melalui program collaborative care yang disusun perawat beserta mitra di rumah sakit tempat mereka bekerja.

Sementara itu, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Hj. Oos Fatimah Rosyati, M.Kes menyambut baik perkembangan kemitraan. Menurutnya, percepatan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia memerlukan keterlibatan semua pihak.

"Oleh sebab itu, kami sangat menghargai dan mendukung upaya yang dilakukan Roche, FIK-UI, Dharmais dan HIMPONI untuk penguatan tenaga perawat onkologi, apalagi,saat ini kanker merupakan salah satu prioritas Pemerintah," kata Oos.

Menyambut perkembangan dari program ini, dr. Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur Roche Indonesia berujar, pihaknya senang kemitraan yang diinisiasi Roche bersama para mitra kerja mulai membuahkan hasil, ditandai kelulusan pertama para penerima beasiswa tenaga spesialis keperawatan onkologi.

"Capaian ini menunjukkan komitmen yang kuat dari seluruh mitra kerja untuk berkontribusi dalam mengurangi beban kanker dan meningkatkan hasil penatalaksanaan kanker," terangnya.

Sedangkan Dekan FIK-UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N mengatakan,spesialis keperawatan onkologi merupakan jenjang profesi baru di Indonesia. Oleh sebab itu, sangat penting dibangun ekosistem yang mendukung pengembangan para tenaga spesialis ini agar memberikan peluang untuk menerapkan keahlian mereka serta sangat penting adanya regulasi yang mendukung pengembangan profesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH