Guru Besar Neurologi Universitas Pelita Harapan (UPH), Yusak Mangara Tua Siahaan. DOK UPH
Guru Besar Neurologi Universitas Pelita Harapan (UPH), Yusak Mangara Tua Siahaan. DOK UPH

Mahasiswa Kedokteran Didorong Ambil Sertifikasi Spesialis Neurologi hingga Bedah Saraf

Ilham Pratama Putra • 14 November 2023 12:10
Jakarta: Jumlah dokter yang mengambil sertifikasi spesialis neurologi, anestesi, bedah saraf, maupun ortopedi masih minim. Bahkan, jumlahnya belum mencukupi untuk melakukan prosedur nyeri merata di seluruh rumah sakit (RS) di Indonesia.
 
Sertifikasi tersebut sangat dibutuhkan untuk penanganan pasien pada kondisi tertentu. Mahasiswa kedokteran diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil sertifikasi untuk mengatasi kekurangan dokter dengan spesialisasi tersebut.
 
“Ini juga menjadi tantangan bagi mahasiswa dan alumni muda untuk mempertimbangkan bidang ini sebagai area pelayanan kesehatan di masa depan,” tutur Guru Besar Neurologi Universitas Pelita Harapan (UPH), Yusak Mangara Tua Siahaan, dalam keterangannya, Selasa, 14 November 2023.

Yusak mengatakan spesialisasi pada bidang tersebut sangat dibutuhkan seiring semakin optimalnya pelayanan manajemen intervensi nyeri. Dokter diharapkan dapat mengurangi penggunaan opioid jangka panjang.
 
"Yang dampaknya salah satunya penderita kanker misalnya dapat terhindar dari efek samping, tetap memiliki kualitas hidup yang baik dan fokus pada pengobatan kankernya," sebut dia.
 
Guru Besar ke-7 di Fakultas Kedokteran (FK) UPH ini memaparkan jumlah penderita kanker di Indonesia mencapai sekitar 400 ribu orang. Sebanyak 120 ribu di antaranya mengalami nyeri.
 
Kegagalan pengobatan nyeri menggunakan farmakologi analgesia mencapai 20 sampai 30 persen. Sehingga penderita nyeri kanker yang memerlukan manajemen intervensi nyeri mencapai 36 ribu kasus.
 
"Meskipun nyeri kanker tidak langsung menyebabkan kematian, namun menjadi salah satu gejala kanker yang umum dan mengakibatkan disabilitas serta penurunan kualitas hidup,” ungkap Yusak.
 
Setelah meraih gelar Guru Besar Neurologi, Yusak diharapkan mampu berkontribusi pada bidang pendidikanya. Utamanya, untuk mengatasi penyakit kanker.
 
"Penyakit kanker adalah masalah kesehatan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat. Kami mengapresiasi pengabdian yang dilakukan Profesor Yusak dalam melayani penderita kanker. Semoga Profesor Yusak terus berkontribusi dalam menemukan cara terbaik dalam melayani mereka yang menderita kanker," kata Rektor UPH Jonathan L Parapak.
 
Baca juga: Fakultas Keperawatan UPH Raih Ranking Pertama Uji Kompetensi Ners 2023

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan