FITNESS & HEALTH
Studi: Ibu Hamil Memiliki Efek Samping Covid-19 yang Lebih Sedikit
Raka Lestari
Kamis 19 Agustus 2021 / 15:08
Jakarta: Peneliitan terbaru menyebut, seseorang yang sedang hamil memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan kelompok yang sedang tidak hamil. Makalah yang diterbitkan pada Selasa lalu di JAMA Network Open ini, menambah semakin banyak bukti bahwa vaksin pada wanita hamil itu aman, efektif, dan dapat ditoleransi dengan baik pada kehamilan.
Ini juga mendukung panduan terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang sudah merekomendasikan suntikan vaksin covid-19 pada semua wanita hamil. Laporan tersebut dilakukan oleh UW Medicine, di Seattle Amerika Serikat.
Dilakukan survei terhadap lebih dari 17.000 orang yang sudah divaksin. Sebanyak 7.700 adalah wanita hamil, 6.775 wanita menyusui dan sisanya adalah kelompok pembanding yang tidak hamil. Para peneliti ingin mengetahui bagaimana perbedaan gejala setelah vaksinasi pada kelompok hamil.
Hasilnya adalah hampir semua peserta atau sekitar 90 persen peserta dari seluruh kelompok mengalami nyeri di setiap suntikan dalam setiap dosis. Namun efek samping lainnya lebih sedikit pada kelompok hamil.
Sebagai contoh, 45 persen dari seluruh partisipan mengalami demam setelah mendapatkan dosis pertama. Akan tetapi, persentasenya akan turun menjadi hanya 30 persen ketika hanya melihat pada mereka yang sedang hamil.
Beberapa orang yang sedang hamil mengkhawatirkan demam terkait vaksin selama kehamilan, karena demam yang tinggi dan terus-menerus dapat berbahaya pada trimester pertama. Namun, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan untuk mengonsumsi Tylenol jika demam muncul.
Peserta penelitian yang hamil juga cenderung tidak mengalami kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, dan kedinginan setelah suntikan. Ibu menyusui umumnya melaporkan efek samping yang lebih sedikit daripada kelompok kontrol, tetapi lebih banyak daripada kelompok hamil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Ini juga mendukung panduan terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang sudah merekomendasikan suntikan vaksin covid-19 pada semua wanita hamil. Laporan tersebut dilakukan oleh UW Medicine, di Seattle Amerika Serikat.
Dilakukan survei terhadap lebih dari 17.000 orang yang sudah divaksin. Sebanyak 7.700 adalah wanita hamil, 6.775 wanita menyusui dan sisanya adalah kelompok pembanding yang tidak hamil. Para peneliti ingin mengetahui bagaimana perbedaan gejala setelah vaksinasi pada kelompok hamil.
Hasilnya adalah hampir semua peserta atau sekitar 90 persen peserta dari seluruh kelompok mengalami nyeri di setiap suntikan dalam setiap dosis. Namun efek samping lainnya lebih sedikit pada kelompok hamil.
Sebagai contoh, 45 persen dari seluruh partisipan mengalami demam setelah mendapatkan dosis pertama. Akan tetapi, persentasenya akan turun menjadi hanya 30 persen ketika hanya melihat pada mereka yang sedang hamil.
Beberapa orang yang sedang hamil mengkhawatirkan demam terkait vaksin selama kehamilan, karena demam yang tinggi dan terus-menerus dapat berbahaya pada trimester pertama. Namun, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan untuk mengonsumsi Tylenol jika demam muncul.
Peserta penelitian yang hamil juga cenderung tidak mengalami kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, dan kedinginan setelah suntikan. Ibu menyusui umumnya melaporkan efek samping yang lebih sedikit daripada kelompok kontrol, tetapi lebih banyak daripada kelompok hamil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)