FITNESS & HEALTH
Ini Alternatif Terapi Suportif bagi Pasien Nefrolitiasis
A. Firdaus
Kamis 06 November 2025 / 19:20
Jakarta: Renapro merupakan produk suplemen herbal yang dikembangkan oleh tim formulator berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang fitoterapi (pengobatan berbasis tanaman obat). Formulasi ini telah melalui uji efikasi terbatas terhadap 50 responden dengan diagnosis nefrolitiasis (batu ginjal) dan kolelitiasis (batu empedu).
Hasil pengujian menunjukkan adanya perbaikan fungsi ekskresi ginjal serta peningkatan kelancaran diuresis (buang air kecil) tanpa menimbulkan efek samping bermakna secara klinis. Renapro juga telah memiliki izin edar resmi BPOM RI (TR223617551) dan sertifikasi halal MUI, memastikan keamanan konsumsi jangka panjang bagi pasien maupun individu yang ingin menjaga fungsi ginjal secara preventif.
Keunggulan Renapro terletak pada kandungan tiga fitokonstituen daun herbal yang telah terbukti secara empiris mendukung fungsi ginjal dan saluran kemih, yakni:
Sonchus arvensis (Daun Tempuyung): mengandung flavonoid dan kalium tinggi yang berperan dalam proses pelarutan batu kalsium oksalat di ginjal.
Sericocalyx crispus (Daun Keji Beling): memiliki efek antiinflamasi dan diuretik yang membantu mengurangi inflamasi pada traktus urinarius.
Elephantopus scaber (Daun Tapak Liman): berfungsi menjaga homeostasis cairan tubuh serta membantu proses detoksifikasi ginjal.
Kombinasi ketiga ekstrak ini bekerja secara sinergis untuk membantu mengeliminasi kristal mineral penyebab sumbatan pada saluran kemih, memperbaiki sirkulasi urin, serta mempertahankan fungsi nefron dalam jangka panjang.
Efektivitas dan keamanan Renapro mendapat dukungan dari sejumlah tenaga medis dan farmasi profesional, di antaranya dr. Novita Qurrota. Menurutnya Renapro dapat menjadi alternatif terapi suportif bagi pasien nefrolitiasis tanpa risiko ketergantungan terhadap obat kimia sintetis.
Sementara Apt. Ricanoviasari, menegaskan kombinasi bahan aktifnya memiliki efek diuretik, antioksidan, dan antiinflamasi yang telah banyak diteliti dalam farmakognosi modern.
Sedangkan, Apt. Angeliayus, menilai produk ini aman digunakan dalam jangka panjang karena tidak menyebabkan gangguan elektrolit maupun nefrotoksisitas.
Kemudian dr. Fandani Riskal, menjelaskan hasil uji efikasi menunjukkan adanya penurunan ukuran batu ginjal kategori ringan hingga sedang setelah konsumsi rutin Renapro.
Respon positif umumnya mulai terlihat setelah 7–14 hari penggunaan teratur, dengan tanda klinis seperti berkurangnya nyeri pinggang, frekuensi BAK lebih lancar, dan peningkatan kenyamanan pada area lumbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Hasil pengujian menunjukkan adanya perbaikan fungsi ekskresi ginjal serta peningkatan kelancaran diuresis (buang air kecil) tanpa menimbulkan efek samping bermakna secara klinis. Renapro juga telah memiliki izin edar resmi BPOM RI (TR223617551) dan sertifikasi halal MUI, memastikan keamanan konsumsi jangka panjang bagi pasien maupun individu yang ingin menjaga fungsi ginjal secara preventif.
Komposisi Utama: sinergi tiga daun herbal pilihan
Keunggulan Renapro terletak pada kandungan tiga fitokonstituen daun herbal yang telah terbukti secara empiris mendukung fungsi ginjal dan saluran kemih, yakni:
Sonchus arvensis (Daun Tempuyung): mengandung flavonoid dan kalium tinggi yang berperan dalam proses pelarutan batu kalsium oksalat di ginjal.
Sericocalyx crispus (Daun Keji Beling): memiliki efek antiinflamasi dan diuretik yang membantu mengurangi inflamasi pada traktus urinarius.
Elephantopus scaber (Daun Tapak Liman): berfungsi menjaga homeostasis cairan tubuh serta membantu proses detoksifikasi ginjal.
Kombinasi ketiga ekstrak ini bekerja secara sinergis untuk membantu mengeliminasi kristal mineral penyebab sumbatan pada saluran kemih, memperbaiki sirkulasi urin, serta mempertahankan fungsi nefron dalam jangka panjang.
Tinjauan Klinis oleh Dokter dan Apoteker
Efektivitas dan keamanan Renapro mendapat dukungan dari sejumlah tenaga medis dan farmasi profesional, di antaranya dr. Novita Qurrota. Menurutnya Renapro dapat menjadi alternatif terapi suportif bagi pasien nefrolitiasis tanpa risiko ketergantungan terhadap obat kimia sintetis.
Sementara Apt. Ricanoviasari, menegaskan kombinasi bahan aktifnya memiliki efek diuretik, antioksidan, dan antiinflamasi yang telah banyak diteliti dalam farmakognosi modern.
Sedangkan, Apt. Angeliayus, menilai produk ini aman digunakan dalam jangka panjang karena tidak menyebabkan gangguan elektrolit maupun nefrotoksisitas.
Kemudian dr. Fandani Riskal, menjelaskan hasil uji efikasi menunjukkan adanya penurunan ukuran batu ginjal kategori ringan hingga sedang setelah konsumsi rutin Renapro.
Respon positif umumnya mulai terlihat setelah 7–14 hari penggunaan teratur, dengan tanda klinis seperti berkurangnya nyeri pinggang, frekuensi BAK lebih lancar, dan peningkatan kenyamanan pada area lumbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)