FITNESS & HEALTH
Ladies, Catat! Ginekolog bagi Tips Makanan Terbaik di Setiap Fase Siklus Menstruasi
A. Firdaus
Sabtu 12 Juli 2025 / 10:20
Jakarta: Ladies, setiap bulan tubuhmu akan melewati empat fase berbeda yakni menstruasi, folikel, ovulasi, dan luteal, yang masing-masing ditandai oleh perubahan hormon yang unik. Ternyata, ada saran untuk mengonsumsi makanan tertentu di setiap fase siklus menstruasi.
Selama setiap fase, hormon kamu akan berfluktuasi secara drastis, memengaruhi suasana hati, tingkat energi, nafsu makan, pencernaan, dan bahkan cara tubuh untuk memproses nutrisi. Kamu pun dapat menyesuaikan nutrisi dan makanan untuk siklus menstruasi agar mendukung hormon, energi, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meskipun siklus setiap wanita unik, siklus menstruasi yang normal berlangsung antara 21 hingga 35 hari, dengan rata-rata sekitar 29 hari. Setiap fase siklus memiliki perubahan fisiologisnya sendiri, dan fluktuasi ini dapat terasa mengganggu.
Baca juga: Mengenal 'Flu Haid' Sebelum Menstruasi
Kamu dapat mengatasi fluktuasi hormonal ini dengan menyelaraskan siklus. Mulai dari meredakan kram hingga meningkatkan energi dan memperbaiki keseimbangan hormon secara keseluruhan, menyelaraskan makanan dengan siklus menstruasi dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Berikut adalah beberapa rekomendasi asupan sesuai dengan fase siklus menstruasi menurut Dr. SOnu Taxax selaku ahli ginekologi dalam Healthshots, antara lain:
Fase menstruasi dimulai pada hari pertama dan biasanya berlangsung rata-rata sekitar lima hari. Pelepasan lapisan rahim menyebabkan perdarahan. Estrogen dan progesteron berada pada titik terendah, yang dapat membuat merasa lelah dan terkuras.
Kehilangan darah juga berarti simpanan zat besi mungkin menurun, sehingga kelelahan semakin terasa. Kamu bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti bayam, daging merah, dan kurma untuk mengisi kembali kadar zat besi dalam tubuh.
Tak hanya itu, kamu juga disarankan mengonsumsi asupan antiperadangan seperti jahe dan kunyit, yang dapat membantu meredakan kram dan mengurangi peradangan. Jangan lupa untuk menghidrasi tubuh dengan meminum air mineral, teh herbal, atau air kelapa untuk mengurangi dehidrasi dan juga kembung.
Fase folikular dimulai pada hari keenam siklus menstruasi dan berakhir saat mulai berovulasi. Selama fase ini, lapisan rahim menebal, dan folikel di ovarium tumbuh dan berkembang. Saat menstruasi berakhir, estrogen mulai meningkat, merangsang pertumbuhan folikel di ovarium.
Kamu bisa mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti oat, ubi jalar, dan biji-bijian utuh untuk menjadi sumber energi. Kemudian, dapat mengonsumsi protein rendah lemak seperti ayam, tahu, telur, dan juga kacang-kacangan untuk mendukung keseimbangan hormon. Jangan lupa untuk mengonsumsi asupan omega-3 seperti biji rami, bij chia, dan kenari untuk mendukung perkembangan folikel,
Fase ini dimulai sekitar hari ke-14 siklus menstruasi dan berlangsung selama 1 hingga 2 hari. Ovulasi terjadi saat sel telur dilepaskan dan estrogen mencapai puncaknya. Masa ini singkat namun kuat, seringkali saat merasa paling baik. Fase ini diuntungkan oleh nutrisi yang mendukung kesehatan sel telur dan keseimbangan hormon.
Kamu dapat mengonsumsi makanan yang mengandung seng dan selenium seperti biji labu, tiram, dan kacang Brasil untuk mendukung kesehatan reproduksi. Kemudian, mengonsumsi almond dan alpukat untuk mendapatkan vitamin E demi mendukung fungsi hormon. Lalu mengonsumsi antioksidan seperti buah beri dan sayuran berwarna hijau untuk mengurangi stres oksidatif yang mendukung kesuburan.
Fase ini dimulai tepat setelah ovulasi. Selama fase ini, progesteron meningkat untuk mempersiapkan kemungkinan kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi, kadar hormon akhirnya turun, yang seringkali memicu gejala sindrom pramenstruasi (PMS) seperti perut kembung, perubahan suasana hati, dan keinginan untuk makan.
Kamu dapat mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium seperti coklat hitam, pisang, dan sayuran berdaun hijau untuk meredakan kram dan meningkatkan kualitas tidur. Kemudian, dapat mengonsumsi buncis, salmon, dan kacang pistachio untuk mendukung pengaturan suasana hati dari nutrisi vitamin B6. Selain itu, serat begitu penting yang dapat dikonsumsi melalui biji-bijian utuh, apel, dan kacang-kacangan demi membantu mengatasi kembung dan mendukung pencernaan.
Kebutuhan nutrisi tubuh berubah secara halus sepanjang bulan, merespons perubahan hormonal yang memengaruhi energi, suasana hati, dan metabolisme. Dengan menyelaraskan siklus menstruasi dan mengikuti bagan diet siklus menstruasi ini, kamu tidak hanya dapat mengurangi gejala yang tidak diinginkan, tetapi juga merasa lebih bertenaga dan lebih sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Selama setiap fase, hormon kamu akan berfluktuasi secara drastis, memengaruhi suasana hati, tingkat energi, nafsu makan, pencernaan, dan bahkan cara tubuh untuk memproses nutrisi. Kamu pun dapat menyesuaikan nutrisi dan makanan untuk siklus menstruasi agar mendukung hormon, energi, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meskipun siklus setiap wanita unik, siklus menstruasi yang normal berlangsung antara 21 hingga 35 hari, dengan rata-rata sekitar 29 hari. Setiap fase siklus memiliki perubahan fisiologisnya sendiri, dan fluktuasi ini dapat terasa mengganggu.
Baca juga: Mengenal 'Flu Haid' Sebelum Menstruasi
Kamu dapat mengatasi fluktuasi hormonal ini dengan menyelaraskan siklus. Mulai dari meredakan kram hingga meningkatkan energi dan memperbaiki keseimbangan hormon secara keseluruhan, menyelaraskan makanan dengan siklus menstruasi dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Empat fase tubuh perempuan
Berikut adalah beberapa rekomendasi asupan sesuai dengan fase siklus menstruasi menurut Dr. SOnu Taxax selaku ahli ginekologi dalam Healthshots, antara lain:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi dimulai pada hari pertama dan biasanya berlangsung rata-rata sekitar lima hari. Pelepasan lapisan rahim menyebabkan perdarahan. Estrogen dan progesteron berada pada titik terendah, yang dapat membuat merasa lelah dan terkuras.
Kehilangan darah juga berarti simpanan zat besi mungkin menurun, sehingga kelelahan semakin terasa. Kamu bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti bayam, daging merah, dan kurma untuk mengisi kembali kadar zat besi dalam tubuh.
Tak hanya itu, kamu juga disarankan mengonsumsi asupan antiperadangan seperti jahe dan kunyit, yang dapat membantu meredakan kram dan mengurangi peradangan. Jangan lupa untuk menghidrasi tubuh dengan meminum air mineral, teh herbal, atau air kelapa untuk mengurangi dehidrasi dan juga kembung.
2. Fase folikular
Fase folikular dimulai pada hari keenam siklus menstruasi dan berakhir saat mulai berovulasi. Selama fase ini, lapisan rahim menebal, dan folikel di ovarium tumbuh dan berkembang. Saat menstruasi berakhir, estrogen mulai meningkat, merangsang pertumbuhan folikel di ovarium.
Kamu bisa mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti oat, ubi jalar, dan biji-bijian utuh untuk menjadi sumber energi. Kemudian, dapat mengonsumsi protein rendah lemak seperti ayam, tahu, telur, dan juga kacang-kacangan untuk mendukung keseimbangan hormon. Jangan lupa untuk mengonsumsi asupan omega-3 seperti biji rami, bij chia, dan kenari untuk mendukung perkembangan folikel,
3. Fase ovulasi
Fase ini dimulai sekitar hari ke-14 siklus menstruasi dan berlangsung selama 1 hingga 2 hari. Ovulasi terjadi saat sel telur dilepaskan dan estrogen mencapai puncaknya. Masa ini singkat namun kuat, seringkali saat merasa paling baik. Fase ini diuntungkan oleh nutrisi yang mendukung kesehatan sel telur dan keseimbangan hormon.
Kamu dapat mengonsumsi makanan yang mengandung seng dan selenium seperti biji labu, tiram, dan kacang Brasil untuk mendukung kesehatan reproduksi. Kemudian, mengonsumsi almond dan alpukat untuk mendapatkan vitamin E demi mendukung fungsi hormon. Lalu mengonsumsi antioksidan seperti buah beri dan sayuran berwarna hijau untuk mengurangi stres oksidatif yang mendukung kesuburan.
4. Fase luteal
Fase ini dimulai tepat setelah ovulasi. Selama fase ini, progesteron meningkat untuk mempersiapkan kemungkinan kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi, kadar hormon akhirnya turun, yang seringkali memicu gejala sindrom pramenstruasi (PMS) seperti perut kembung, perubahan suasana hati, dan keinginan untuk makan.
Kamu dapat mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium seperti coklat hitam, pisang, dan sayuran berdaun hijau untuk meredakan kram dan meningkatkan kualitas tidur. Kemudian, dapat mengonsumsi buncis, salmon, dan kacang pistachio untuk mendukung pengaturan suasana hati dari nutrisi vitamin B6. Selain itu, serat begitu penting yang dapat dikonsumsi melalui biji-bijian utuh, apel, dan kacang-kacangan demi membantu mengatasi kembung dan mendukung pencernaan.
Kebutuhan nutrisi tubuh berubah secara halus sepanjang bulan, merespons perubahan hormonal yang memengaruhi energi, suasana hati, dan metabolisme. Dengan menyelaraskan siklus menstruasi dan mengikuti bagan diet siklus menstruasi ini, kamu tidak hanya dapat mengurangi gejala yang tidak diinginkan, tetapi juga merasa lebih bertenaga dan lebih sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)