FITNESS & HEALTH
Bangun dengan Leher Kaku? Selain Salah Tidur, Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Mia Vale
Senin 15 Juli 2024 / 11:51
Jakarta: Bangun tidur dengan leher kaku bisa menjadi hal paling menjengkelkan. Tidur terlalu lama dengan posisi yang salah sering kali menjadi penyebab leher kaku, dan biasanya bukan sesuatu yang harus segera dibawa ke dokter. Hal ini biasanya disebabkan oleh kejang otot atau latihan otot yang hilang dengan sendirinya di siang hari.
Namun, jika rasa sakit terus berlanjut selama lebih dari seminggu meskipun sudah menggunakan pengobatan rumahan dan obat-obatan yang dijual bebas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika kamu sulit menggerakkan leher, dan disertai rasa nyeri saat menggerakkan leher meski hanya sedikit, itu mungkin menandakan leher kaku, jelas ahli bedah saraf Dr Umesh Srikantha.
Journal of Chiropractic Medicine menyatakan Jika kamu sulit menggerakkan leher, dan disertai rasa nyeri saat menggerakkan leher meski hanya sedikit, itu mungkin menandakan leher kaku. Kondisi ini mengacu pada keadaan di mana leher tampak tersangkut, dan rentang gerak berkurang.
Kekakuan pada otot penyangga leher mungkin disebabkan oleh ketegangan otot dan keseleo akibat aktivitas berlebihan. “Hal ini dicontohkan dengan posisi yang buruk seperti merosot atau membungkuk di depan komputer dalam waktu lama yang membuat otot menjadi tegang sehingga menyebabkan kekakuan."
"Kondisi tersebut diakibatkan oleh posisi berbaring yang tidak nyaman sehingga meregangkan otot leher hingga sulit digerakkan saat bangun tidur,” jelas Dr Srikantha kepada Health Shots. Selain itu, orang yang stres sering kali mengalami simpul. Selain postur tubuh dan tidur miring, leher kaku juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lain yang mendasarinya.

(Stres dan tekanan emosional nyatanya dapat menyebabkan otot-otot di leher mengencang, yang kemudian menghasilkan rasa kaku dan nyeri. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Merupakan cedera leher parah yang sering disebabkan oleh kecelakaan mobil. Itu terjadi ketika kepala kamu tersentak ke depan dan ke belakang secara tiba-tiba. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Emergency Medicine Journal menyatakan bahwa nyeri leher yang terus-menerus dapat terlihat setelah peserta melaporkan nyeri leher pasca tabrakan.
Artritis leher atau spondylosis serviks juga dapat menyebabkan leher kaku, nyeri, dan komplikasi neurologis lainnya, menurut penelitian yang dipublikasikan di BMJ. Studi tersebut menambahkan bahwa perubahan degeneratif yang parah, yang sering kali tidak menunjukkan gejala, dapat menyebabkan nyeri leher, kekakuan, atau komplikasi neurologis.
Juga bisa menjadi penyebab leher kaku, kata sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Textbook of Clinical Neurology. Meninges menutupi otak dan sumsum tulang belakang, dan kondisi ini membuat mereka meradang. Bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Gejalanya antara lain demam mendadak, leher kaku, sakit kepala, kebingungan, serta mual dan muntah.
Bisa! Leher kaku kadang tidak memerlukan pengobatan apa pun atau bahkan pengobatan rumahan. Namun, jika leher kaku muncul dengan gejala tertentu seperti sakit kepala parah, demam, mual atau muntah, mati rasa atau kesemutan di lengan atau tangan, dan kesulitan menelan atau bernapas, sebaiknya segera periksakan.
Kelainan tulang belakang leher, seperti herniated disc atau spondylosis serviks, juga dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan yang signifikan. Infeksi pada otot tulang belakang atau leher serta tumor di area tulang belakang atau otak dapat menyebabkan kekakuan yang parah dan memerlukan perhatian medis.
Untuk mencegah leher kaku, pertahankan postur tubuh yang baik dengan menjaga kepala tetap sejajar dengan tulang belakang dan menghindari membungkuk. Pastikan tempat kerja kamu ergonomis untuk mendukung postur tubuh yang sehat dan sering-seringlah beristirahat dari duduk untuk bergerak dan melakukan peregangan.
Gunakan bantal yang mendukung dan hindari tidur tengkurap untuk menjaga posisi tidur yang benar. Dengan mengelola stres melalui teknik seperti yoga, meditasi, atau latihan pernapasan dalam juga dapat membantu mencegah leher kaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Namun, jika rasa sakit terus berlanjut selama lebih dari seminggu meskipun sudah menggunakan pengobatan rumahan dan obat-obatan yang dijual bebas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika kamu sulit menggerakkan leher, dan disertai rasa nyeri saat menggerakkan leher meski hanya sedikit, itu mungkin menandakan leher kaku, jelas ahli bedah saraf Dr Umesh Srikantha.
Journal of Chiropractic Medicine menyatakan Jika kamu sulit menggerakkan leher, dan disertai rasa nyeri saat menggerakkan leher meski hanya sedikit, itu mungkin menandakan leher kaku. Kondisi ini mengacu pada keadaan di mana leher tampak tersangkut, dan rentang gerak berkurang.
Penyebab leher kaku
Kekakuan pada otot penyangga leher mungkin disebabkan oleh ketegangan otot dan keseleo akibat aktivitas berlebihan. “Hal ini dicontohkan dengan posisi yang buruk seperti merosot atau membungkuk di depan komputer dalam waktu lama yang membuat otot menjadi tegang sehingga menyebabkan kekakuan."
"Kondisi tersebut diakibatkan oleh posisi berbaring yang tidak nyaman sehingga meregangkan otot leher hingga sulit digerakkan saat bangun tidur,” jelas Dr Srikantha kepada Health Shots. Selain itu, orang yang stres sering kali mengalami simpul. Selain postur tubuh dan tidur miring, leher kaku juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lain yang mendasarinya.

(Stres dan tekanan emosional nyatanya dapat menyebabkan otot-otot di leher mengencang, yang kemudian menghasilkan rasa kaku dan nyeri. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Cedera
Merupakan cedera leher parah yang sering disebabkan oleh kecelakaan mobil. Itu terjadi ketika kepala kamu tersentak ke depan dan ke belakang secara tiba-tiba. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Emergency Medicine Journal menyatakan bahwa nyeri leher yang terus-menerus dapat terlihat setelah peserta melaporkan nyeri leher pasca tabrakan.
Radang sendi
Artritis leher atau spondylosis serviks juga dapat menyebabkan leher kaku, nyeri, dan komplikasi neurologis lainnya, menurut penelitian yang dipublikasikan di BMJ. Studi tersebut menambahkan bahwa perubahan degeneratif yang parah, yang sering kali tidak menunjukkan gejala, dapat menyebabkan nyeri leher, kekakuan, atau komplikasi neurologis.
Meningitis
Juga bisa menjadi penyebab leher kaku, kata sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Textbook of Clinical Neurology. Meninges menutupi otak dan sumsum tulang belakang, dan kondisi ini membuat mereka meradang. Bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Gejalanya antara lain demam mendadak, leher kaku, sakit kepala, kebingungan, serta mual dan muntah.
Bisakah sembuh sendiri?
Bisa! Leher kaku kadang tidak memerlukan pengobatan apa pun atau bahkan pengobatan rumahan. Namun, jika leher kaku muncul dengan gejala tertentu seperti sakit kepala parah, demam, mual atau muntah, mati rasa atau kesemutan di lengan atau tangan, dan kesulitan menelan atau bernapas, sebaiknya segera periksakan.
Kelainan tulang belakang leher, seperti herniated disc atau spondylosis serviks, juga dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan yang signifikan. Infeksi pada otot tulang belakang atau leher serta tumor di area tulang belakang atau otak dapat menyebabkan kekakuan yang parah dan memerlukan perhatian medis.
Mencegah agar tidak saku
Untuk mencegah leher kaku, pertahankan postur tubuh yang baik dengan menjaga kepala tetap sejajar dengan tulang belakang dan menghindari membungkuk. Pastikan tempat kerja kamu ergonomis untuk mendukung postur tubuh yang sehat dan sering-seringlah beristirahat dari duduk untuk bergerak dan melakukan peregangan.
Gunakan bantal yang mendukung dan hindari tidur tengkurap untuk menjaga posisi tidur yang benar. Dengan mengelola stres melalui teknik seperti yoga, meditasi, atau latihan pernapasan dalam juga dapat membantu mencegah leher kaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)