FITNESS & HEALTH

Yuk Kenali Bronkitis Anak dan Penyebabnya

Yatin Suleha
Minggu 19 Oktober 2025 / 14:41
Jakarta: Bronkitis sering disebut sebagai "pilek dada" adalah kondisi di mana saluran udara besar yang menghubungkan ke paru-paru mengalami infeksi atau peradangan. Saluran ini disebut tabung bronkial.

Ketika anak mengalami penyakit seperti pilek, sakit tenggorokan, flu, atau infeksi sinus, maka kuman virus yang sama bisa menyebar ke tabung bronkial.

Hal ini membuat saluran udara menjadi bengkak, meradang, dan sebagian tersumbat oleh lendir yang akhirnya menyebabkan batuk basah.

Jenis bronkitis yang paling sering terjadi pada anak adalah akibat infeksi virus, tetapi iritan lain seperti asap rokok, uap kimia, atau debu juga bisa memicunya.
 
Kondisi ini membuat anak merasa tidak nyaman karena lendir yang menumpuk bisa menyulitkan napas dan menimbulkan batuk yang berkepanjangan.
 

Apa bedanya dengan bronkiolitis?   


Dilansir dari BabyCenter, bronkiolitis adalah jenis infeksi yang menyerang saluran udara kecil di dalam paru-paru yang disebut bronkiolus. Saluran ini bisa terisi lendir dan mengalami pembengkakan, sehingga aliran udara menjadi terhambat.

Penyebab utamanya adalah infeksi virus, terutama Respiratory Syncytial Virus (RSV). 

Bayi dan balita lebih rentan terhadap bronkiolitis daripada bronkitis karena saluran udara mereka lebih kecil dan mudah tersumbat, berbeda dengan saluran yang lebih besar pada anak yang lebih tua.


(Gejala bronkitis pada anak meliputi batuk kering atau berdahak, hidung meler, demam ringan, sesak atau nyeri dada, serta rasa lemas dan tidak nyaman di tubuh. Jika gejala memburuk, seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, batuk berdarah, atau batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu, segera bawa anak ke dokter. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Faktanya, bronkiolitis menjadi alasan utama mengapa bayi perlu dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.

Gejala awalnya mungkin ringan, seperti hidung berair atau tersumbat dan batuk ringan, tetapi jika kondisi memburuk, batuk bisa menjadi lebih parah dan menyebabkan kesulitan bernapas.

Bronkiolitis yang ringan bisa ditangani di rumah dengan istirahat dan cairan, tapi kasus berat mungkin memerlukan pengawasan medis di rumah sakit untuk membantu napas.
 

Apa saja gejala bronkitis?   


Bronkitis biasanya muncul setelah atau bersamaan dengan penyakit seperti pilek, sehingga gejala awalnya mirip dengan pilek, seperti sakit tenggorokan, kelelahan, hidung berair, menggigil, nyeri tubuh, dan demam ringan.

Selain itu, gejala khusus bronkitis meliputi batuk yang dimulai sebagai batuk kering dan kemudian berubah menjadi batuk basah yang mengeluarkan lendir berwarna hijau atau kuning, muntah saat batuk, nyeri atau rasa ketegangan di dada, sesak napas, sakit kepala, dan nyeri tubuh ringan.
 
Jika bronkitis menjadi parah, demam bisa meningkat selama beberapa hari dan batuk mungkin berlanjut selama beberapa minggu saat saluran bronkial pulih.

Pada kasus kronis, seperti yang terjadi pada anak yang sering terpapar asap rokok gejalanya bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang berbeda dengan bronkitis akut yang biasanya sembuh lebih cepat. Hal ini menunjukkan pentingnya menghindari iritan seperti asap untuk mencegah kondisi yang berkepanjangan.


Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH