FITNESS & HEALTH

Kapan Harus Menghubungi Dokter saat Anak Terinfeksi Bronkitis?

A. Firdaus
Selasa 21 Oktober 2025 / 18:37
Jakarta: Bronkitis merupakan peradangan pada saluran udara (bronkus) di paru-paru yang menyebabkan batuk, seringkali disertai lendir. Kondisi ini dapat bersifat akut (jangka pendek, biasanya disebabkan virus) atau kronis (jangka panjang, sering akibat merokok dan iritan lain). Gejalanya bisa berupa batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, dan mengi.

Bronkitis pada anak kebanyakan disebabkan oleh virus. Sehingga pengobatan khusus mungkin tidak diperlukan, tapi konsultasi dokter tetap penting untuk memantau kondisi.

Hubungi dokter jika batuk semakin parah setelah beberapa hari. Sejatinya, demam muncul setelah batuk berlangsung seminggu atau dua minggu, demam berlanjut lebih dari tiga hari atau mencapai di atas 40 derajat celsius pada balita atau anak yang lebih besar atau gejala berlangsung lebih dari tiga minggu.
Bawa anak ke dokter segera jika batuk mengeluarkan lendir berdarah atau terjadi serangan batuk basah yang berulang, karena hal ini bisa menandakan infeksi yang lebih serius.

Pemantauan dini membantu mencegah komplikasi, seperti penyebaran infeksi ke bagian lain tubuh, dan dokter bisa memberikan saran untuk meredakan gejala.
 

Kapan harus mencari pertolongan medis darurat?  


Penting bagi orang tua untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi. Berikut di antaranya:
 

1. Dehidrasi


Anak dengan tanda-tanda dehidrasi serius memerlukan bantuan medis darurat segera, seperti pergi ke unit gawat darurat. Tanda-tanda dehidrasi meliputi mulut kering, air seni sedikit dan gelap, kulit kusam, atau tangisan tanpa air mata yang sering muncul karena demam dan muntah membuat tubuh kehilangan cairan cepat.
 

2. Kesulitan bernapas


Sementara itu, kesulitan bernapas terlihat dari napas cepat, mendengus, lubang hidung melebar, kulit di sekitar tulang selangka tertarik ke dalam, napas cepat terus-menerus, bunyi siulan saat bernapas, atau bibir dan kuku kebiruan yang menunjukkan saluran udara tersumbat oleh lendir.

Kondisi ini berbahaya karena dehidrasi bisa menyebabkan tubuh lemah atau pingsan. Sementara kesulitan bernapas mengurangi oksigen dan mengancam nyawa.

Saluran udara tersumbat mungkin karena infeksi seperti bronkitis dan lendir menumpuk dan membuat paru-paru bekerja lebih keras. Dehidrasi sering terjadi saat anak tidak minum cukup, sehingga tubuh kehilangan energi.

Langkah awal melibatkan menjaga anak duduk tegak dan memberikan cairan kecil jika aman, sambil menunggu bantuan untuk hidrasi atau oksigen. Pemahaman gejala ini membantu mencegah masalah lebih besar seperti infeksi paru. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH