FITNESS & HEALTH
Penderita GERD dan Asam Lambung, Sebaiknya Hindari 5 Makanan Ini
Mia Vale
Senin 19 Mei 2025 / 13:59
Jakarta: GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan penyakit yang terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Regurgitasi ini biasanya berlangsung lama dan dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman, termasuk nyeri ulu hati dan nyeri di perut bagian atas. Tingkat keparahan kondisi ini sering kali berkaitan dengan pola makan dan gaya hidup seseorang.
GERD memengaruhi sekitar 20 persen orang dewasa di budaya barat. Dan ternyata, ada beberapa makanan tertentu yang dapat memicu gejala GERD. Dengan mengingat hal ini, perubahan pola makan dan gaya hidup dapat sangat membantu dalam mengobati banyak kasus GERD.
Kali ini, kami akan membahas makanan yang mungkin ingin dihindari oleh penderita GERD dari diet mereka. Check this out!
Baca juga: Selepas Santap Sahur jangan Langsung Tidur, Ini Dampaknya
.jpg)
(Daging berlemak, seperti daging sapi berlemak atau daging kambing, dapat memperparah gejala GERD karena sulit dicerna dan dapat meningkatkan produksi asam lambung. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Produk hewani seperti daging berlemak cenderung mengandung banyak lemak jenuh, produk tersebut dapat memicu gejala GERD.
Pasalnya menurut lama The Surgical Clinic, daging tinggi lemak butuh waktu lama untuk dicerna, yang menyebabkan sistem pencernaan bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak asam. Contohnya, daging merah, domba, sosis, iga, ayam dengan kulit, atau daging sapi dengan banyak lemak.
Makanan yang digoreng membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Itu artinya lambung harus menggunakan banyak asam untuk memecahnya. Sehingga, untuk mengurangi refluks, hindari pilihan makanan yang digoreng seperti ayam goreng, kentang goreng, onion ring, dan steak mozzarella. Sebaiknya, olah masakan di atas panggangan atau di dalam oven di rumah.
Cabai rawit, saus pedas, dan kari pedas dapat merelaksasi LES dan mengiritasi esofagus, sehingga memperburuk gejala GERD. Menurut sebuah studi tahun 2020, yang dikutip dari Healthline, makanan pedas merupakan makanan pemicu yang paling umum dalam survei terhadap 100 pasien GERD, dengan 62 persen menyebutkannya sebagai pemicu utama. Pilih bumbu yang ringan seperti kemangi, jahe, atau peterseli untuk menambah rasa tanpa rasa terbakar.
Makanan ini baik untuk kesehatan. Namun, konsumsi cokelat secara berlebihan bisa menyebabkan gejala penyakit asam lambung kambuh kembali, bahkan memperburuk gejala yang muncul. Efek mengonsumsi cokelat dapat melemaskan otot di katup kerongkongan. Serta dapat memicu makanan dan isi lambung naik kembali sehingga bisa membuat penderita asam lambung merasakan sensasi perih atau panas di dada serta leher.
Baca juga: Kenapa Saat Stres, Asam Lambung Bisa Muncul?
Asam malat dan asam sitrat dalam tomat mendorong lambung untuk memroduksi lebih banyak asam, sehingga meningkatkan kemungkinan refluks. Selain tomat segar, makanan berbahan dasar tomat seperti saus tomat, tomat kalengan, dan saus spageti semuanya dapat merusak gejala GERD.
Yang harus diketahui, GERD tidak harus mengendalikan hidup atau makanan kamu. Namun, dengan mengidentifikasi pemicu spesifik dan membuat pilihan diet yang cerdas, kamu bisa mengelola gejala dengan lebih efektif dan mengurangi risiko kambuhnya penyakit.
Menghindari makanan berisiko tinggi, makan dalam porsi kecil, dan minum air di antara waktu makan dapat membantu mengendalikan nyeri ulu hati dan gangguan pencernaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Regurgitasi ini biasanya berlangsung lama dan dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman, termasuk nyeri ulu hati dan nyeri di perut bagian atas. Tingkat keparahan kondisi ini sering kali berkaitan dengan pola makan dan gaya hidup seseorang.
GERD memengaruhi sekitar 20 persen orang dewasa di budaya barat. Dan ternyata, ada beberapa makanan tertentu yang dapat memicu gejala GERD. Dengan mengingat hal ini, perubahan pola makan dan gaya hidup dapat sangat membantu dalam mengobati banyak kasus GERD.
Kali ini, kami akan membahas makanan yang mungkin ingin dihindari oleh penderita GERD dari diet mereka. Check this out!
Baca juga: Selepas Santap Sahur jangan Langsung Tidur, Ini Dampaknya
1. Daging berlemak
.jpg)
(Daging berlemak, seperti daging sapi berlemak atau daging kambing, dapat memperparah gejala GERD karena sulit dicerna dan dapat meningkatkan produksi asam lambung. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Produk hewani seperti daging berlemak cenderung mengandung banyak lemak jenuh, produk tersebut dapat memicu gejala GERD.
Pasalnya menurut lama The Surgical Clinic, daging tinggi lemak butuh waktu lama untuk dicerna, yang menyebabkan sistem pencernaan bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak asam. Contohnya, daging merah, domba, sosis, iga, ayam dengan kulit, atau daging sapi dengan banyak lemak.
2. Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Itu artinya lambung harus menggunakan banyak asam untuk memecahnya. Sehingga, untuk mengurangi refluks, hindari pilihan makanan yang digoreng seperti ayam goreng, kentang goreng, onion ring, dan steak mozzarella. Sebaiknya, olah masakan di atas panggangan atau di dalam oven di rumah.
3. Makanan Pedas
Cabai rawit, saus pedas, dan kari pedas dapat merelaksasi LES dan mengiritasi esofagus, sehingga memperburuk gejala GERD. Menurut sebuah studi tahun 2020, yang dikutip dari Healthline, makanan pedas merupakan makanan pemicu yang paling umum dalam survei terhadap 100 pasien GERD, dengan 62 persen menyebutkannya sebagai pemicu utama. Pilih bumbu yang ringan seperti kemangi, jahe, atau peterseli untuk menambah rasa tanpa rasa terbakar.
4. Cokelat
Makanan ini baik untuk kesehatan. Namun, konsumsi cokelat secara berlebihan bisa menyebabkan gejala penyakit asam lambung kambuh kembali, bahkan memperburuk gejala yang muncul. Efek mengonsumsi cokelat dapat melemaskan otot di katup kerongkongan. Serta dapat memicu makanan dan isi lambung naik kembali sehingga bisa membuat penderita asam lambung merasakan sensasi perih atau panas di dada serta leher.
Baca juga: Kenapa Saat Stres, Asam Lambung Bisa Muncul?
5. Tomat
Asam malat dan asam sitrat dalam tomat mendorong lambung untuk memroduksi lebih banyak asam, sehingga meningkatkan kemungkinan refluks. Selain tomat segar, makanan berbahan dasar tomat seperti saus tomat, tomat kalengan, dan saus spageti semuanya dapat merusak gejala GERD.
Yang harus diketahui, GERD tidak harus mengendalikan hidup atau makanan kamu. Namun, dengan mengidentifikasi pemicu spesifik dan membuat pilihan diet yang cerdas, kamu bisa mengelola gejala dengan lebih efektif dan mengurangi risiko kambuhnya penyakit.
Menghindari makanan berisiko tinggi, makan dalam porsi kecil, dan minum air di antara waktu makan dapat membantu mengendalikan nyeri ulu hati dan gangguan pencernaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)