FITNESS & HEALTH
Pria Sering Tak Sadar Kena Kanker Prostat, Begini Gejala Awalnya!
Aulia Putriningtias
Kamis 21 Desember 2023 / 11:05
Jakarta: Pasien kanker prostat tak jarang datang dalam keadaan stadium sudah lanjut. Hal ini disebabkan oleh pasien yang tak mengenali gejala awal mereka terkena penyakit tersebut.
Menurut Dokter Spesialis Urologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Hilman Hadiansyah, Sp.U, persentase deteksi dini pada pria mengalami kanker prostat begitu rendah. Angkanya hanya mencapai 3,9 persen saja.
Menurutnya, semakin pria datang untuk melakukan deteksi dini, semakin mudah dalam melakukan pengobatan. Terlebih, sel kanker tidak akan dengan cepat menyebar ke organ tubuh lain ketika melakukan deteksi dini.
"Jika sel kankernya masih di daerah sana, bisa dilakukan pembedahan," papar dr. Hilman saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023.
.jpg)
(Dokter Spesialis Urologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Hilman Hadiansyah, Sp.U. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Sejatinya, gejala awal yang timbul tidak begitu berbeda dengan gangguan kesehatan pria lainnya. Namun, ada satu hal yang dapat mengidentifikasi bahwa itu adalah tanda-tanda terjadinya kanker prostat.
"Sangat sulit, berdasarkan gejala karena gejala mirip. Tapi ada satu gejala dapat memberikan lampu merah jangan-jangan kanker prostat, yaitu sakit pinggang," jelasnya.
Sayangnya, gejala sakit pinggang sendiri pun sudah masuk ke dalam tahap stadium lanjut, bukan lagi gejala awal. Sebagai solusi, dr. Hilman menyarankan pria untuk melakukan pemeriksaan jika terjadi Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS).
LUTS sendiri merupakan gejala saluran kencing yang menyebabkan overaktivitas kantung kencing (frekuensi, urgensi, dan nokturia). Hal ini diakibatkan oleh suatu keadaan atau penyakit yang jadi pemicu.
LUTS sendiri terbagi tiga bagian. Pertama, pada gejala penyimpanan. Pada bagian ini, biasanya ditandai dengan pasien lebih sering buang air kecil (BAK). Kontrol untuk melakukan BAK pun tidak terkendali, sebab rasa ingin BAK muncul terus menerus.
Kedua, gejala pengosongan. Ditandai dengan pancaran BAK lemah, buang air kecil harus seperti menhejan, saat buang air kecil terputus, berhenti, kemudian muncul lagi.
"Masih ada rasa tidak tuntas saat BAK, saat buang air kecil pasien menunggu beberapa detik baru air urin keluar. Tidak langsung mengeluarkan pipis tapi menunggu dulu," jelasnya.
Ketiga, masalah pada pasca BAK. Seringkali terasa urine masih menetes-netes selepas BAK. Jika mengalami tiga hal tersebut, sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan, meski bukan selalu dihubungkan dengan gejala kanker prostat.
"Ada gejala LUTS silakan datang ke dokter. Kalau baru gejala lust bisa deteksi lebih dini sebelum kanker menyebar," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Menurut Dokter Spesialis Urologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Hilman Hadiansyah, Sp.U, persentase deteksi dini pada pria mengalami kanker prostat begitu rendah. Angkanya hanya mencapai 3,9 persen saja.
Menurutnya, semakin pria datang untuk melakukan deteksi dini, semakin mudah dalam melakukan pengobatan. Terlebih, sel kanker tidak akan dengan cepat menyebar ke organ tubuh lain ketika melakukan deteksi dini.
"Jika sel kankernya masih di daerah sana, bisa dilakukan pembedahan," papar dr. Hilman saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023.
Apa saja gejala awal dari kanker prostat pada pria?
.jpg)
(Dokter Spesialis Urologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Hilman Hadiansyah, Sp.U. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Sejatinya, gejala awal yang timbul tidak begitu berbeda dengan gangguan kesehatan pria lainnya. Namun, ada satu hal yang dapat mengidentifikasi bahwa itu adalah tanda-tanda terjadinya kanker prostat.
"Sangat sulit, berdasarkan gejala karena gejala mirip. Tapi ada satu gejala dapat memberikan lampu merah jangan-jangan kanker prostat, yaitu sakit pinggang," jelasnya.
Sayangnya, gejala sakit pinggang sendiri pun sudah masuk ke dalam tahap stadium lanjut, bukan lagi gejala awal. Sebagai solusi, dr. Hilman menyarankan pria untuk melakukan pemeriksaan jika terjadi Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS).
Apa itu Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS)?
LUTS sendiri merupakan gejala saluran kencing yang menyebabkan overaktivitas kantung kencing (frekuensi, urgensi, dan nokturia). Hal ini diakibatkan oleh suatu keadaan atau penyakit yang jadi pemicu.
LUTS sendiri terbagi tiga bagian. Pertama, pada gejala penyimpanan. Pada bagian ini, biasanya ditandai dengan pasien lebih sering buang air kecil (BAK). Kontrol untuk melakukan BAK pun tidak terkendali, sebab rasa ingin BAK muncul terus menerus.
Kedua, gejala pengosongan. Ditandai dengan pancaran BAK lemah, buang air kecil harus seperti menhejan, saat buang air kecil terputus, berhenti, kemudian muncul lagi.
"Masih ada rasa tidak tuntas saat BAK, saat buang air kecil pasien menunggu beberapa detik baru air urin keluar. Tidak langsung mengeluarkan pipis tapi menunggu dulu," jelasnya.
Ketiga, masalah pada pasca BAK. Seringkali terasa urine masih menetes-netes selepas BAK. Jika mengalami tiga hal tersebut, sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan, meski bukan selalu dihubungkan dengan gejala kanker prostat.
"Ada gejala LUTS silakan datang ke dokter. Kalau baru gejala lust bisa deteksi lebih dini sebelum kanker menyebar," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)