FITNESS & HEALTH

Obat Ini Tidak Boleh Dicampur dengan Vitamin D

Kumara Anggita
Rabu 05 Mei 2021 / 19:00
Jakarta: Kesadaran akan kebutuhan vitamin D sedang meningkat di masyarakat. Faktanya, angka mortalitas pada orang yang terinfeksi covid-19 lebih tinggi pada orang yang kekurangan vitamin D. 

Salah satu cara untuk mendapatkan tambahan vitamin D ini adalah dengan menggunakan suplemen. Namun bagaimana bila kamu sedang konsumsi obat tertentu? Apakah vitamin D dicampur dengan obat lain bisa berbahaya?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, CHt menjelaskan bahwa vitamin D memang bisa bereaksi bila dicampur dengan obat tertentu. Namun, obat yang bereaksi dengan vitamin D tersebut jumlahnya sedikit dan jarang digunakan oleh masyarakat.

“Obat yang membuat vitamin D kita jadi kurang itu adalah obat kejang, HIV,” paparnya dalam acara Peluncuran Holisticare D3 1000.

“Namun ini jarang dipakai obat ini. Jadi teman-teman tidak perlu khawatir dengan penggunaan obat. Asal bisa jelaskan dokter dosis vitamin yang dibutuhkan dan akan diaturkan oleh dokternya,” tambahnya.


vitamin d
(Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan berbagai penyakit salah satunya adalah kanker. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
 

Perlukah memberi jarak saat minum obat dengan suplemen vitamin D?


Orang yang konsumsi vitamin D mungkin juga sedang minum obat lainnya di waktu bersamaan. Menurut dr. Jeffri, kamu boleh memberikan jarak waktu saat mengonsumsi obat dan suplemen vitamin D bila tidak merasa kerepotan.

“Boleh saja sebenarnya untuk diberi jarak. Namun, belum ada studi terkait ini,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa hal paling aman yang bisa kamu lakukan saat konsumsi vitamin D adalah konsultasi dengan dokter. Ini akan membuat vitamin D bekerja secara efektif.

“Selain dapat mudah terinfeksi virus, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker, diabetes, serta depresi. Maka dari itu, untuk menjauhkan bahaya dari virus dan agar organ tubuh tidak mengalami masalah, diharapkan masyarakat dapat mencukupi kebutuhan vitamin D melalui suplemen pendamping," papar dr. Jeffri.

"Namun, untuk mengetahui lebih pasti berapa kebutuhan vitamin D yang wajib dikonsumsi, disarankan agar masyarakat mendiskusikan kepada dokter yang bersangkutan,” tutup dr. Jeffri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH