Jakarta: Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang sering diabaikan, padahal dampaknya bisa sangat serius. Kondisi ini terjadi akibat peningkatan tekanan pada bola mata yang merusak saraf optik.
Sering kali glaukoma berkembang perlahan tanpa gejala awal yang jelas, sehingga disebut sebagai "pencuri penglihatan diam-diam”.
Menurut Dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare mengatakan glaukoma sering tidak menunjukkan tanda-tanda awal, sehingga banyak penderita tidak menyadari bahwa penglihatannya sedang terancam. Saat penglihatan mulai terganggu, kerusakan yang terjadi biasanya sudah cukup parah.
Dr. Kevin menjabarkan, penyakit ini merusak saraf optik, yang bertanggung jawab mengirimkan sinyal visual dari mata ke otak. Jika tekanan pada bola mata terus meningkat tanpa penanganan, saraf optik akan mengalami kerusakan permanen, dan hasil akhirnya adalah kebutaan.
.jpg)
(Faktor genetik berperan dalam penurunan risiko penyakit glaukoma, sehingga sangat penting untuk rutin memeriksakan kesehatan mata. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Salah satu faktor yang membuat glaukoma sulit dideteksi adalah proses kerusakannya yang terjadi secara bertahap.
Pada glaukoma sudut terbuka, jenis glaukoma yang paling umum, penderita biasanya tidak merasakan gejala yang berarti, seperti rasa sakit atau penglihatan kabur di awal. Kerusakan sering kali dimulai dari bagian penglihatan tepi (peripheral vision), yang tidak disadari penderita hingga penglihatan sudah sangat terganggu.
Baca juga: Apakah Obat Tetes Mata Bisa Atasi Katarak?
Begitu kerusakan saraf optik terjadi, kondisinya tidak bisa diperbaiki, hanya dapat diperlambat.
Selain itu, glaukoma juga bisa menyebabkan episode akut, seperti pada glaukoma sudut tertutup, di mana peningkatan tekanan mata terjadi secara mendadak. Ini bisa menimbulkan gejala yang lebih jelas seperti sakit mata yang parah, penglihatan kabur, mual, dan muntah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Sering kali glaukoma berkembang perlahan tanpa gejala awal yang jelas, sehingga disebut sebagai "pencuri penglihatan diam-diam”.
Menurut Dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare mengatakan glaukoma sering tidak menunjukkan tanda-tanda awal, sehingga banyak penderita tidak menyadari bahwa penglihatannya sedang terancam. Saat penglihatan mulai terganggu, kerusakan yang terjadi biasanya sudah cukup parah.
Dr. Kevin menjabarkan, penyakit ini merusak saraf optik, yang bertanggung jawab mengirimkan sinyal visual dari mata ke otak. Jika tekanan pada bola mata terus meningkat tanpa penanganan, saraf optik akan mengalami kerusakan permanen, dan hasil akhirnya adalah kebutaan.
.jpg)
(Faktor genetik berperan dalam penurunan risiko penyakit glaukoma, sehingga sangat penting untuk rutin memeriksakan kesehatan mata. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Salah satu faktor yang membuat glaukoma sulit dideteksi adalah proses kerusakannya yang terjadi secara bertahap.
Pada glaukoma sudut terbuka, jenis glaukoma yang paling umum, penderita biasanya tidak merasakan gejala yang berarti, seperti rasa sakit atau penglihatan kabur di awal. Kerusakan sering kali dimulai dari bagian penglihatan tepi (peripheral vision), yang tidak disadari penderita hingga penglihatan sudah sangat terganggu.
Baca juga: Apakah Obat Tetes Mata Bisa Atasi Katarak?
Begitu kerusakan saraf optik terjadi, kondisinya tidak bisa diperbaiki, hanya dapat diperlambat.
Selain itu, glaukoma juga bisa menyebabkan episode akut, seperti pada glaukoma sudut tertutup, di mana peningkatan tekanan mata terjadi secara mendadak. Ini bisa menimbulkan gejala yang lebih jelas seperti sakit mata yang parah, penglihatan kabur, mual, dan muntah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)