FITNESS & HEALTH

Meski Jarang Terjadi, Ketahui Gejala dan Pengobatan Glaukoma pada Anak

Mia Vale
Selasa 12 November 2024 / 12:20
Jakarta: Mungkin kita hanya mengetahui kalau glaukoma umum dialami oleh penderita diabetes. Padahal ternyata, glaukoma bisa juga diderita oleh anak. Glaukoma diklasifikasikan menurut usia timbulnya. 

Glaukoma yang dimulai sebelum anak berusia tiga tahun disebut glaukoma infantil atau kongenital (hadir sejak lahir). Glaukoma yang terjadi pada anak-anak disebut glaukoma kanak-kanak. 

"Glukoma bisa terjadi pada segala usia. Bayi sampai lanjut usia bisa, remaja pun bisa. Pada bayi, biasanya ada seperti bercak putih di matanya, ada bagian hitam matanya biasanya agak lebih lebar, dan sering berair," papar Dr. Zeiras Eka Djamal, SpM(K), Dokter Subspesialis Glaukoma JEC Eye Hospitals and Clinics. 

Baca juga: Tak Cuma Glaukoma, Ini 5 Penyebab Mata Buram

Masih dituturkan oleh Dr. Zeiras, hal yang disebutkan tadi harus menjadi perhatian Moms saat melihat mata anaknya. Seperti kita tahu, pada usia dua bulan, umumnya bayi mulai mulai melihat benda dan cahaya. 

Bila kita menggerakkan benda, mata si kecil akan mengikuti. Tapi bila dia menderita glaukoma, fokus matanya tidak begitu tajam, utamanya bila ada putih pada mata bayi. So, yuk ketahui lebih dalam soal glaukoma pada anak!
 

Penyebab glaukoma si kecil 



(Glaukoma pada anak-anak terjadi ketika tekanan cairan di dalam mata (tekanan intraokular, atau TIO) meningkat, sehingga merusak saraf optik dan menyebabkan hilangnya penglihatan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Ada banyak penyebab glaukoma pada anak-anak. Glaukoma dapat bersifat turun-temurun atau dapat dikaitkan dengan gangguan mata lainnya. Jika glaukoma tidak dapat dikaitkan dengan penyebab lain, glaukoma diklasifikasikan sebagai glaukoma primer.

Jika glaukoma disebabkan oleh gangguan mata lain, cedera mata, atau penyakit lain, glaukoma diklasifikasikan sebagai glaukoma sekunder.
 

Gejala glaukoma pada anak


Glaukoma jarang terjadi pada anak-anak, dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, jika terjadi, gejalanya mungkin tidak begitu jelas pada anak-anak. Banyak anak yang didiagnosis sebelum berusia enam bulan. 

Glaukoma dapat memengaruhi satu mata atau keduanya. Setiap anak mungkin mengalami gejala yang berbeda. Dan menukil laman Children's Hospital of Philadelphia, berikut adalah gejala glaukoma pada anak yang paling umum, yakni: 

- Robekan berlebihan
- Sensitivitas cahaya (fotofobia)
- Penutupan satu atau kedua mata saat terkena cahaya
- Kornea keruh dan membesar (mata besar)
- Satu mata mungkin lebih besar dari yang lain
- Kehilangan penglihatan

Jika tekanan mata meningkat dengan cepat, mungkin akan timbul rasa nyeri dan tidak nyaman. Orang tua mungkin memerhatikan bahwa anak menjadi mudah tersinggung, rewel, dan nafsu makannya menurun. 

Deteksi dan diagnosis dini sangat penting untuk mencegah hilangnya penglihatan. Gejala glaukoma mungkin menyerupai masalah mata atau kondisi medis lainnya. Selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis.
 

Pengobatan yang dilakukan


Penting bagi pengobatan glaukoma pada anak untuk dimulai sedini mungkin. Pengobatan dapat meliputi:

- Obat-obatan, di mana bisa menyebabkan mata memproduksi lebih sedikit cairan, sementara obat lainnya menurunkan tekanan dengan membantu cairan mengalir dari mata

- Bedah konvensional, untuk membuat lubang baru agar cairan dapat keluar dari mata

- Pembedahan menggunakan bedah mikro atau laser untuk membuat lubang agar cairan dapat keluar dari mata

Baik pengobatan maupun pembedahan telah berhasil digunakan untuk mengobati glaukoma anak. Dan untuk melakukan operasi pun sudah biaa dilakukan sejak sedini mungkin. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH