Jakarta: Semakin sering bayi Moms menyusu, semakin banyak ASI yang diproduksi tubuh. Jangan ikuti jadwal yang ketat. Susui bayi Moms kapan pun ia lapar, selama yang ia inginkan, terutama dalam beberapa minggu pertama produksi ASI. Satu lagi, tawarkan payudara yang satunya saat payudara yang pertama kosong.
Kita tentu tahu, banyak ibu baru yang mengira produksi ASI mereka rendah, padahal sebenarnya tidak ada yang salah. Selama bayi Moms aktif, secara teratur menyusu, dan mengompol di popok, produksi ASI Moms kemungkinan besar baik-baik saja.
Ingat, perlu waktu beberapa hari setelah melahirkan agar ASI keluar. Sementara itu, bayi akan mendapat kolostrum, di mana merupakan tahap pertama ASI yang kental dan kaya nutrisi. Tapi kalau khawatir, Moms bisa melakukan beberapa cara untuk meningkatkan produksi ASI.
Kurang tidur sangat memengaruhi produksi ASI. Jika memungkinkan, ambillah "liburan menyusui". Kurangi kegiatan di luar rumah, dan luangkan beberapa hari untuk melakukan sedikit mungkin hal selain bersantai dengan bayi Moms, beristirahat, makan, dan menyusui.

(Stres bisa menyebabkan ASI tidak keluar karena memengaruhi hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Stres bisa berupa stres emosional atau fisik. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Meskipun stres mungkin tidak menghambat produksi ASI, WebMD mengatakan kalau stres dapat menghambat refleks pengeluaran ASI (yang melepaskan ASI ke saluran ASI) dan mempersulit bayi mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
Jaga diri Moms agar dapat memberikan yang terbaik untuk bayi. Mintalah pasangan, keluarga, atau teman untuk membantu hal-hal lainnya.
Beri tahu tamu yang ingin menjenguk untuk menunggu beberapa minggu sebelum mereka berkunjung. Dengan begitu, Moms bisa menyusui dengan tenang dan memastikan pasokan ASI lancar.
Baca juga: Bunda Wajib Tahu! Ini Cara Mencairkan ASI Beku agar Kualitasnya Tetap Terjaga
Jika Moms mengalami dehidrasi, produksi ASI akan berkurang. Moms akan mudah teralihkan saat mengurus bayi. Jadi bawalah sebotol air, dan simpan botol di tempat Moms biasa menyusui. Selain itu, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang secara alami kaya akan air, seperti buah-buahan dan sayuran.
Untuk menjaga suplai ASI dan kesehatan busui, jika menyusui secara eksklusif, Moms perlu mengonsumsi berkisar 300 hingga 500 kalori per hari lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk menjaga berat badan sebelum hamil.
Pola makan terbaik untuk busui adalah pola makan normal, sehat, dan seimbang yang mencakup berbagai sayuran, buah, biji-bijian, protein, dan sedikit lemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih, bawang bombai, dan daun mint membuat ASI terasa berbeda, sehingga bayi mungkin lebih banyak menyusu, dan pada gilirannya, Moms menghasilkan lebih banyak ASI.
Kegiatan ini dapat membantu meningkatkan volume dan kandungan lemak ASI Moms. Saat bayi "menyusui dengan nyaman", pijat payudara Moms di dekat dada lalu sedikit lebih jauh ke arah puting susu, dan tunggu hingga bayi menelan beberapa kali. Kemudian pijat area lain di payudara yang sama, dan tunggu hingga bayi menelan lebih banyak lagi. Ulangi!
Bila Moms merasa rentan saat sedang berusaha mendapatkan ASI, hindari orang-orang yang kritis atau tidak mendukung dalam hal menyusui atau yang membuat Moms sulit untuk menyusui. Jika mengalami kesulitan untuk menyusui, seorang profesional yang berpengalaman dan tidak menghakimi dapat menjadi penyelamat.
Pertimbangkan untuk beekonsultasi dengan konsultan laktasi untuk memberi Moms saran tentang hal-hal seperti cara menempel dan posisi menyusui yang terbaik untuk bayi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Kita tentu tahu, banyak ibu baru yang mengira produksi ASI mereka rendah, padahal sebenarnya tidak ada yang salah. Selama bayi Moms aktif, secara teratur menyusu, dan mengompol di popok, produksi ASI Moms kemungkinan besar baik-baik saja.
Ingat, perlu waktu beberapa hari setelah melahirkan agar ASI keluar. Sementara itu, bayi akan mendapat kolostrum, di mana merupakan tahap pertama ASI yang kental dan kaya nutrisi. Tapi kalau khawatir, Moms bisa melakukan beberapa cara untuk meningkatkan produksi ASI.
Cobalah untuk beristirahat
Kurang tidur sangat memengaruhi produksi ASI. Jika memungkinkan, ambillah "liburan menyusui". Kurangi kegiatan di luar rumah, dan luangkan beberapa hari untuk melakukan sedikit mungkin hal selain bersantai dengan bayi Moms, beristirahat, makan, dan menyusui.
Atasi stres

(Stres bisa menyebabkan ASI tidak keluar karena memengaruhi hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Stres bisa berupa stres emosional atau fisik. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Meskipun stres mungkin tidak menghambat produksi ASI, WebMD mengatakan kalau stres dapat menghambat refleks pengeluaran ASI (yang melepaskan ASI ke saluran ASI) dan mempersulit bayi mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
Jaga diri Moms agar dapat memberikan yang terbaik untuk bayi. Mintalah pasangan, keluarga, atau teman untuk membantu hal-hal lainnya.
Beri tahu tamu yang ingin menjenguk untuk menunggu beberapa minggu sebelum mereka berkunjung. Dengan begitu, Moms bisa menyusui dengan tenang dan memastikan pasokan ASI lancar.
Baca juga: Bunda Wajib Tahu! Ini Cara Mencairkan ASI Beku agar Kualitasnya Tetap Terjaga
Minum banyak air
Jika Moms mengalami dehidrasi, produksi ASI akan berkurang. Moms akan mudah teralihkan saat mengurus bayi. Jadi bawalah sebotol air, dan simpan botol di tempat Moms biasa menyusui. Selain itu, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang secara alami kaya akan air, seperti buah-buahan dan sayuran.
Moms makan, bayi pun makan
Untuk menjaga suplai ASI dan kesehatan busui, jika menyusui secara eksklusif, Moms perlu mengonsumsi berkisar 300 hingga 500 kalori per hari lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk menjaga berat badan sebelum hamil.
Pola makan terbaik untuk busui adalah pola makan normal, sehat, dan seimbang yang mencakup berbagai sayuran, buah, biji-bijian, protein, dan sedikit lemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih, bawang bombai, dan daun mint membuat ASI terasa berbeda, sehingga bayi mungkin lebih banyak menyusu, dan pada gilirannya, Moms menghasilkan lebih banyak ASI.
Pijat payudara
Kegiatan ini dapat membantu meningkatkan volume dan kandungan lemak ASI Moms. Saat bayi "menyusui dengan nyaman", pijat payudara Moms di dekat dada lalu sedikit lebih jauh ke arah puting susu, dan tunggu hingga bayi menelan beberapa kali. Kemudian pijat area lain di payudara yang sama, dan tunggu hingga bayi menelan lebih banyak lagi. Ulangi!
Carilah dukungan
Bila Moms merasa rentan saat sedang berusaha mendapatkan ASI, hindari orang-orang yang kritis atau tidak mendukung dalam hal menyusui atau yang membuat Moms sulit untuk menyusui. Jika mengalami kesulitan untuk menyusui, seorang profesional yang berpengalaman dan tidak menghakimi dapat menjadi penyelamat.
Pertimbangkan untuk beekonsultasi dengan konsultan laktasi untuk memberi Moms saran tentang hal-hal seperti cara menempel dan posisi menyusui yang terbaik untuk bayi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)