FITNESS & HEALTH

Prosedur Primary PCI, Bantu Selamatkan Pasien Serangan Jantung

Aulia Putriningtias
Sabtu 21 Oktober 2023 / 12:15
Jakarta: Serangan jantung terjadi akibat aliran darah di arteri koroner yang terganggu, sehingga otot jantung mengalami infark miokard. Artinya adalah kematian otot jantung yang menyebabkan jantung tidak dapat bekerja dan memompa darah sebagaimana mestinya.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah dari Heartology Cardiovascular Hospital Dr. dr. Jajang Sinardja, Sp.JP(K) mengatakan serangan jantung merupakan kasus emergensi yang harus segera ditangani oleh tim medis dan dokter spesialis jantung. Serangan jantung bersifat mendadak dan dapat berakibat fatal bila tidak didiagnosis dan ditangani dalam waktu singkat.

Gejala serangan jantung yang tidak khas sering membuat pasien mengira bahwa dia hanya memiliki gangguan asam lambung. Hal ini perlu diwaspadai, mengingat penanganan serangan jantung harus dilakukan sedini dan secepat mungkin untuk menyelamatkan nyawa pasien.

"Sebenarnya, serangan jantung itu tidak ada gejala pastinya. Jadi, ketika dalam sepuluh detik dirasa jantungnya berhenti, segeralah untuk pergi ke pelayanan kesehatan untuk ditangani," papar dr. Jajang dalam media briefing di Heartology Cardiovascular Hospital Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023.
 

Prosedur Primary PCI dalam menangani pasien serangan jantung


Menurut dr. Jajang, Heart Attack Center harusnya sudah mulai banyak di Indonesia, mengingat tak sedikit masyarakat memiliki risiko tinggi serangan jantung. Perlunya juga langsung terintegrasi dengan cath lab (ruang kateterisasi) dengan door to balloon time mengikuti standar internasional, yakni penanganan segera dalam kurun waktu maksimal 90 menit.

Door to balloon time merupakan istilah untuk mengukur waktu yang paling optimal dalam penanganan serangan jantung. Mulai dari pasien masuk IGD, hingga dilakukan pemasangan balloon untuk membuka arteri koroner yang tersumbat, dalam waktu 90 menit.

Tindakan kateterisasi emergensi pada kasus serangan jantung sering disebut Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI) dalam istilah kedokteran. Prosedur ini bertujuan untuk menyelamatkan pasien serangan jantung, dengan membuka kembali arteri koroner sehingga aliran darah ke otot jantung kembali normal.

“Primary PCI merupakan prosedur intervensi non-bedah, cukup dengan memasukkan selang kecil yang fleksibel (kateter) melalui pembuluh pergelangan tangan ataupun pangkal paha menuju arteri koroner yang tersumbat, dan membuka sumbatan tersebut dengan balon maupun stent,” jelas dr. Jajang

Lebih lanjut, alat berbentuk seperti jaring ini akan dimasukkan ke dalam sumbatan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung. Lalu alat tersebut akan tertanam di dalam tubuh hingga selamanya.

Tenang saja, tak ada masa kedaluwarsa yang mengharuskan pasien mengganti alat tersebut. Semakin cepat ditangani, tentu rate survivornya juga akan tinggi.
 

Apakah akan sembuh setelah melakukan prosedur Primary PCI?


Meskipun terbilang baik dalam menangani serangan jantung, tetapi tak dipungkiri bahwa jaring tersebut dapat kembali diselimuti lemak jahat (LDL). Hal ini bergantung pada kondii pasien menjaga atau tidak kesehatan mereka.

"Kalau udah dilakukan PCI terus tetap merokok, tetap yang memengaruhi hadirnya lemak jahat, ya sama saja. Jadi, perlu untuk menekankan lifestyle yang sehat," tegas dr. Jajang.

Selain itu, dr. Jajang juga tak sarankan memasukkan banyak selang jaring itu ke dalam tubuh. Jika memang pasien tersebut kondisinya parah, maka perlu untuk dilakukan operasi saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH