FITNESS & HEALTH

Cukup dengan Terapi, Berikut Alternatif Cedera Lutut tanpa Harus Operasi!

Medcom
Sabtu 27 Mei 2023 / 17:09
Jakarta: Nyeri lutut merupakan masalah umum yang kerap dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Hal ini tentu saja dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, cedera ini juga dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja.

“Cedera dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Pada saat kita olahraga, bekerja, saat melakukan hobi, misalnya menari, bahkan pada aktivitas sehari-hari seperti berjalan juga tetap ada risiko," tutur Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, Klinik Flex Free, dr. Ferius Soewito, Sp.KFR, AIFO-K,

Lutut merupakan bagian tubuh cukup berisiko terutama untuk kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan berdiri, berjalan, berlari dan melompat. Olahraga lari misalnya, atau basket, badminton, tennis, merupakan olahraga yang sering dilakukan dan memiliki risiko yang cukup tinggi untuk terjadi cedera.

"Hobi yang berisiko cedera misalnya menari. Tari tradisional yang banyak melibatkan aktivitas setengah jongkok juga berisiko cedera. Banyak penari yang mengira bahwa aktivitas tersebut aman-aman saja, tapi sebenarnya berisiko tinggi untuk mengalami cedera," tambah dr. Ferius.

Selain itu, hobi bercocok tanam dengan posisi jongkok dalam waktu lama juga memiliki risiko. Tidak jarang, cedera terjadi pada aktivitas berjalan, khususnya bila permukaan tanahnya tidak rata atau pada aktivitas naik turun tangga, katanya.

Lalu bagaimana penyembuhannya? Umumnya penyembuhan nyeri lutut ini dilakukan dengan operasi. Namun, saat ini ada harapan bagi kalian yang menderita nyeri lutut tanpa harus melalui tindakan operasi. Terapi non-bedah yang inovatif telah menjadi alternatif yang efektif dalam mengatasi masalah ini.

Seiring dengan kemajuan teknologi medis, klinik rehabilitasi medik spesialis muskuskeletal (otot, tulang dan sendi) dan saraf kejepit seperti Klinik Flex Free telah mengembangkan teknik-teknik penyembuhan nyeri lutut tanpa operasi yang efektif. Menghindari prosedur operasi yang memerlukan pemulihan yang panjang, terapi non-bedah ini menawarkan solusi yang lebih aman dan praktis bagi pasien.

“Misi Klinik Flex Free yaitu ingin membantu penderita gangguan nyeri dan kelainan otot, tulang, sendi, tulang belakang dan saraf kejepit dapat bergerak kembali dengan bebas dan leluasa tanpa nyeri, mengembalikan kualitas hidup yang baik tanpa harus melakukan tindakan operasi dalam proses penyembuhannya. Untuk itu kami akan terus berkembang dengan membuka klinik baru," kata Ketua Komite Medis, CEO Klinik Flex Free, dr. Arief Soemarjono, Sp.KFR, FACSM.

Ada empat terapi unggulan untuk gangguan otot, tulang, sendir, syaraf dan lainnya. Seperti, Prolotherapy, Perineural Injection Treatment, dan Terapi Regenerative Medicine atau Platelet Rich Plasma (PRP).

"Penanganan rehabilitasi medis bersifat holistik dan meliputi rehabilitasi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Kami terus mengembangkan layanan yang terbaik untuk masalah lutut seperti injeksi pelumas sendi dengan bantuan USG Muskuloskeletal, dan terapi regeneratif seperti Prolotherapy, Platelet Rich Plasma (PRP) muskuloskeletal, ataupun secretom," pungkas dr. Arief.

Klinik Utama Flex Free merupakan klinik terbaru yang berlokasi di The Bellezza Shopping Arcade, lantai dasar unit SA58-60, Permata Hijau, Kebayoran lama, Jakarta Selatan. Hingga kini klinik Flex Free telah memiliki tiga cabang diantaranya, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Bandung.

Fauzi Pratama Ramadhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH