FITNESS & HEALTH
Mengenal Gejala Demensia, Penanganan, Serta Sarana Ramah Lansia
Yatin Suleha
Sabtu 04 September 2021 / 13:20
Jakarta: Pertambahan usia dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, merupakan faktor utama penyebab penurunan fungsi kognitif yang kelak akan meningkatkan penyakit Alzheimer dan demensia lainnya pada kelompok lansia.
Penurunan fungsi kognitif pada lansia berdampak pada menurunnya aktivitas sosial sehari-hari, menjadi tidak produktif sehingga memunculkan problem dalam kesehatan masyarakat dan tentunya berdampak pada bertambahnya pembiayaan keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Dilansir dari Alzheimer Indonesia, di Indonesia sendiri diperkirakan ada sekitar 1,2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016, yang akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050.
Demensia Alzheimer adalah gangguan penurunan fisik otak yang memengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun.
Kepikunan sering kali dianggap biasa dialami oleh lansia sehingga Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia) dan deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.
Dalam laman yang sama disebutkan bahwa gejala demensia antara lain:
1. Gangguan daya ingat
2. Sulit fokus
3. Sulit melakukan kegiatan yang familier
4. Disorientasi
5. Kesulitan memahami visuospasial
6. Gangguan komunikasi
7. Menaruh barang tidak pada tempatnya
8. Salah membuat keputusan
9. Menarik diri dari pergaulan
10. Perubahan perilaku dan kepribadian
.jpg)
(Demensia bukan penyakit spesifik, tetapi merupakan sekelompok kondisi yang ditandai dengan penurunan setidaknya dua fungsi otak, seperti hilangnya memori dan kemampuan menilai. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Ada beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk menangani gejala dan perilaku yang muncul akibat demensia, yaitu:
Terapi ini bertujuan untuk merangsang daya ingat, kemampuan memecahkan masalah, serta kemampuan berbahasa, dengan melakukan kegiatan kelompok atau olahraga.
Terapi ini bertujuan untuk mengajarkan penderita cara melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman sesuai kondisinya, serta mengajarkan cara mengontrol emosi dalam menghadapi perkembangan gejala.
Terapi ini berguna untuk membantu penderita mengingat riwayat hidupnya, seperti kampung halaman, masa sekolah, pekerjaan, hingga hobi.
Terapi ini bertujuan untuk melatih bagian otak yang tidak berfungsi, menggunakan bagian otak yang masih sehat.
Hero Supermarket dan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) beri peran edukasi pada masyarakat
Dan berkaitan dengan demensia, sebagai bagian dari perayaan hari ulang tahun Hero Supermarket ke-50 tahun, Hero Supermarket dan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) kembali berkolaborasi mengedukasi masyarakat melalui peluncuran infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer.”
Diky Risbianto, Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk menyebutkan, “Hero Supermarket tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia. Banyak pelanggan setia kami yang saat ini menjadi lansia dan tetap nyaman berbelanja di Hero Supermarket. Untuk itulah kami berkomitmen memberikan ruang belanja dengan fasilitas yang memberikan kenyamanan dan keamanan serta karyawan yang sigap melayani pelanggan yang membutuhkan."
"Semuanya ini untuk memberikan pengalaman berbelanja terbaik terutama untuk lansia di masa pandemi ini,” tambah Diky lagi.
“Dengan adanya peluncuran video infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer” ini, kami berharap masyarakat Indonesia bisa lebih familiar dengan gejala yang mungkin dialami oleh orang di sekitar kita sehingga dengan mudah kita dapat mengambil langkah bijak lain dan dengan tepat memberikan bantuannya,” ujar Diky.
QR Code infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer” dapat diunduh secara gratis dan mudah melalui website Hero Supermarket dimana pelanggan hanya perlu memindai QR Code yang sudah tersedia di setiap pintu masuk gerai Hero Supermarket.
Selain itu, dalam peluncuran tersebut juga diadakan talkshow yang bertajuk "Sarana Ramah Lansia dan Demensia: Peran Kita Semua" dengan narasumber dari Hero Supermarket dan ALZI, yang membahas mengenai gejala demensia dan penanganannya.
Edukasi tersbeut diharap mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya mengetahui gejala awal dari demensia dan alzheimer.
Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkedan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Penurunan fungsi kognitif pada lansia berdampak pada menurunnya aktivitas sosial sehari-hari, menjadi tidak produktif sehingga memunculkan problem dalam kesehatan masyarakat dan tentunya berdampak pada bertambahnya pembiayaan keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Dilansir dari Alzheimer Indonesia, di Indonesia sendiri diperkirakan ada sekitar 1,2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016, yang akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050.
Demensia Alzheimer adalah gangguan penurunan fisik otak yang memengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun.
Kepikunan sering kali dianggap biasa dialami oleh lansia sehingga Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia) dan deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.
Gejala demensia
Dalam laman yang sama disebutkan bahwa gejala demensia antara lain:
1. Gangguan daya ingat
2. Sulit fokus
3. Sulit melakukan kegiatan yang familier
4. Disorientasi
5. Kesulitan memahami visuospasial
6. Gangguan komunikasi
7. Menaruh barang tidak pada tempatnya
8. Salah membuat keputusan
9. Menarik diri dari pergaulan
10. Perubahan perilaku dan kepribadian
.jpg)
(Demensia bukan penyakit spesifik, tetapi merupakan sekelompok kondisi yang ditandai dengan penurunan setidaknya dua fungsi otak, seperti hilangnya memori dan kemampuan menilai. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Penanganan demensia
Ada beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk menangani gejala dan perilaku yang muncul akibat demensia, yaitu:
1. Terapi stimulasi kognitif
Terapi ini bertujuan untuk merangsang daya ingat, kemampuan memecahkan masalah, serta kemampuan berbahasa, dengan melakukan kegiatan kelompok atau olahraga.
2. Terapi okupasi
Terapi ini bertujuan untuk mengajarkan penderita cara melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman sesuai kondisinya, serta mengajarkan cara mengontrol emosi dalam menghadapi perkembangan gejala.
3. Terapi ingatan
Terapi ini berguna untuk membantu penderita mengingat riwayat hidupnya, seperti kampung halaman, masa sekolah, pekerjaan, hingga hobi.
4. Rehabilitasi kognitif
Terapi ini bertujuan untuk melatih bagian otak yang tidak berfungsi, menggunakan bagian otak yang masih sehat.
Kolaborasi edukasi demensia
Hero Supermarket dan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) beri peran edukasi pada masyarakat
Dan berkaitan dengan demensia, sebagai bagian dari perayaan hari ulang tahun Hero Supermarket ke-50 tahun, Hero Supermarket dan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) kembali berkolaborasi mengedukasi masyarakat melalui peluncuran infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer.”
Diky Risbianto, Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk menyebutkan, “Hero Supermarket tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia. Banyak pelanggan setia kami yang saat ini menjadi lansia dan tetap nyaman berbelanja di Hero Supermarket. Untuk itulah kami berkomitmen memberikan ruang belanja dengan fasilitas yang memberikan kenyamanan dan keamanan serta karyawan yang sigap melayani pelanggan yang membutuhkan."
"Semuanya ini untuk memberikan pengalaman berbelanja terbaik terutama untuk lansia di masa pandemi ini,” tambah Diky lagi.
“Dengan adanya peluncuran video infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer” ini, kami berharap masyarakat Indonesia bisa lebih familiar dengan gejala yang mungkin dialami oleh orang di sekitar kita sehingga dengan mudah kita dapat mengambil langkah bijak lain dan dengan tepat memberikan bantuannya,” ujar Diky.
QR Code infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer” dapat diunduh secara gratis dan mudah melalui website Hero Supermarket dimana pelanggan hanya perlu memindai QR Code yang sudah tersedia di setiap pintu masuk gerai Hero Supermarket.
Selain itu, dalam peluncuran tersebut juga diadakan talkshow yang bertajuk "Sarana Ramah Lansia dan Demensia: Peran Kita Semua" dengan narasumber dari Hero Supermarket dan ALZI, yang membahas mengenai gejala demensia dan penanganannya.
Edukasi tersbeut diharap mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya mengetahui gejala awal dari demensia dan alzheimer.
Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkedan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)