FITNESS & HEALTH
Apakah Wanita yang Mengalami Alergi Sperma Bisa Hamil?
A. Firdaus
Kamis 14 Juli 2022 / 20:12
Jakarta: Alergi sperma memang langka ditemukan. Tapi jika mengalaminya, maka memiliki dampak yang merepotkan.
Melansir Bocah Indonesia, alergi sperma ini memang bisa menyebabkan kekhawatiran bagi pasangan, terutama bagi pasangan yang tengah menanti keturunan. Pasalnya, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas seksual suami istri.
Wanita yang mengalami alergi sperma tetap memiliki peluang kehamilan, karena kondisi ini tidak mengganggu kesuburan keduanya. Wanita yang mengalami kondisi ini tetap bisa hamil dengan teknologi reproduksi berbantu, seperti inseminasi buatan atau bayi tabung. Melalui program hamil berbantu, nantinya sperma akan melewati proses pencucian terlebih dahulu.
Namun, jika kamu tetap ingin melakukan program hamil alami, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter mengenai pengobatan alergi sperma tersebut.
Meski tidak mengganggu kondisi kesuburan namun kondisi ini dapat mengganggu aktivitas pasangan suami istri terutama bagi mereka yang menantikan kehadiran buah hati. Salah satu cara terbaik mengatasinya adalah melakukan pengobatan.
Ada dua pengobatan yang dapat dilakukan yaitu terapi desensitisasi dan konsumsi obat.
Desensitisasi
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi alergi sperma adalah desensitisasi. Terapi desensitisasi adalah proses terapi yang dilakukan untuk mengurangi reaksi sistem imun terhadap alergen.
Cara kerja terapi ini, dokter akan mengoleskan air mani pada vagina setiap 20 menit. Kemudian secara bertahap jumlahnya akan ditambahkan hingga air mani dapat ditoleransi.
Tahap selanjutnya, setelah melakukan desensitisasi, pasangan suami istri akan diminta melakukan hubungan seksual setiap 48 jam.
Cara pengobatan lainnya yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi obat-obatan. Mengonsumsi obat alergi dapat mengatasi gejala dan mencegah kekambuhan alergi tersebut.
Dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat antihistamin 30 – 60 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Namun, kamu harus melakukan konsultasi terlebih dahulu mengenai konsumsi obat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Melansir Bocah Indonesia, alergi sperma ini memang bisa menyebabkan kekhawatiran bagi pasangan, terutama bagi pasangan yang tengah menanti keturunan. Pasalnya, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas seksual suami istri.
Wanita yang mengalami alergi sperma tetap memiliki peluang kehamilan, karena kondisi ini tidak mengganggu kesuburan keduanya. Wanita yang mengalami kondisi ini tetap bisa hamil dengan teknologi reproduksi berbantu, seperti inseminasi buatan atau bayi tabung. Melalui program hamil berbantu, nantinya sperma akan melewati proses pencucian terlebih dahulu.
Namun, jika kamu tetap ingin melakukan program hamil alami, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter mengenai pengobatan alergi sperma tersebut.
Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Sperma?
Meski tidak mengganggu kondisi kesuburan namun kondisi ini dapat mengganggu aktivitas pasangan suami istri terutama bagi mereka yang menantikan kehadiran buah hati. Salah satu cara terbaik mengatasinya adalah melakukan pengobatan.
Ada dua pengobatan yang dapat dilakukan yaitu terapi desensitisasi dan konsumsi obat.
Desensitisasi
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi alergi sperma adalah desensitisasi. Terapi desensitisasi adalah proses terapi yang dilakukan untuk mengurangi reaksi sistem imun terhadap alergen.
Cara kerja terapi ini, dokter akan mengoleskan air mani pada vagina setiap 20 menit. Kemudian secara bertahap jumlahnya akan ditambahkan hingga air mani dapat ditoleransi.
Tahap selanjutnya, setelah melakukan desensitisasi, pasangan suami istri akan diminta melakukan hubungan seksual setiap 48 jam.
Penggunaan obat
Cara pengobatan lainnya yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi obat-obatan. Mengonsumsi obat alergi dapat mengatasi gejala dan mencegah kekambuhan alergi tersebut.
Dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat antihistamin 30 – 60 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Namun, kamu harus melakukan konsultasi terlebih dahulu mengenai konsumsi obat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)