FITNESS & HEALTH

Cara Mendeteksi Sendiri Kanker Kelenjar Getah Bening

Raka Lestari
Selasa 15 Februari 2022 / 18:04
Jakarta: Benjolan di tubuh pada umumnya merupakan hal yang normal terjadi. Dan biasanya benjolan tersebut akan menghilang dengan sendirinya.

Akan tetapi, benjolan di tubuh juga bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius. Salah satunya adalah kondisi limfoma hodgkin. Ini merupakan jenis kanker pada sistem kelenjar getah bening.

"Jadi kalau ada benjolan, kemudian kita menemukannya sejak dini misalnya baru beberapa hari maka yang perlu diperhatikan adalah konsistensi benjolan tersebut," jelas dr. Johan Kurnianda, Sp.PD KHOM – Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik, dalam Media Briefing Hari Kanker Sedunia, pada Selasa, 15 Februari 2022.

Kemudian selain konsistensi benjolan, perhatikan juga apakah ada nyeri atau tidak. Setelah itu dilakukan pemeriksaan konsistensi pada benjolan tersebut. Benjolannya diraba, kemudian digoyangkan apakah menempel atau tidak dari dasarnya.

"Benjolan akan menjadi sesuatu yang serius atau perlu ditindaklanjuti jika memang benjolan tersebut terikat dengan dasarnya. Jadi kalau benjolan itu digoyang, maka dia tidak bergeser atau goyang," kata dr. Johan.

"Kemudian juga perlu diraba konsistensinya, apakah lunak atau kenyal. Pada kondisi limfoma hodghkin ini benjolannya ada yang bisa nyeri dan ada yang tidak, serta pada saat dipegang benjolannya terasa kenyal," jelas dr. Johan.

Menurut dr. Johan, jika benjolan terasa kenyal serta terikat dengan dasar benjolan, maka sebaiknya langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jangan menunggu lebih lama lagi.

"Limfoma hodghkin ini kan merupakan kanker, dan sifat kanker itu mudah berkembang. Sehingga jangan langsung berpikir diobati dengan apa-apa terlebih dulu, langsung dicek dan dilakukan tindakan utama yaitu dengan biopsi," tuturnya.

Penegakan diagnosis limfoma hodgkin biasanya dilakukan melalui beberapa pengujian yaitu: pengecekan riwayat kesehatan, pemeriksaan lab darah, biopsi dan uji imunohistokimia (IHK) serta pemeriksaan radiologi (PET/CT scan).

Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan untuk mendeteksi adanya penanda (biomarker) spesifik yang dapat membantu diagnosis, terapi, dan prognosis kanker. Penanda yang diperiksa pada umumnya adalah CD30, CD15, CD20, CD3, CD45, CD79a, dan PAX5. Lebih dari 98 persen kasus Limfoma Hodgkin tipe klasik mengekspresikan CD30. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH