FITNESS & HEALTH
4 Fakta Mengenai Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia
Patrick Pinaria
Minggu 21 Agustus 2022 / 18:00
Jakarta: Cacar monyet sudah masuk ke Indonesia. Penyakit ini sudah melanda seorang pria WNI yang tinggal di DKI Jakarta.
Menurut laporan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syaril, pasien tersebut terinfeksi virus cacar monyet setelah berpergian ke luar negeri. Negara yang dikunjungi merupakan salah satu dari 89 negara yang diwabah virus tersebut.
"Tapi kami tidak akan sebutkan negaranya," ujar Syahril dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Berikut ini fakta-fakta mengenai cacar monyet yang sudah menginfeksi salah satu pria di Indonesia:
Syaril mengungkapkan penularan cacar monyet yang dialami pasien WNI ini. Menurutnya, pria tersebut melakukan kontak langsung dari orang-orang di negara yang dikunjunginya. Namun, ia enggan menyebut negaranya.
"Jadi pasien ini terkonfirmasi positif setelah melakukan kontak langsung dari negara tempat dia bepergian kemarin. Pasien ini baru pulang dari salah satu negara dari 89 negara yang sudah memiliki kasus cacar monyet," kata Syaril.
Syahril membeberkan, pada 8 Agustus 2022, pasien sampai di Jakarta dari luar negeri. Setelah itu, pada 16 Agustus 2022 pasien merasakan gejala awal, yakni demam. Kemudian pada 18 Agustus 2022 mulai muncul ruam-ruam di wajah, telapak tangan, kaki, dan pada alat genital.
Dengan adanya gejala itu, pasien kemudian berinisiatif untuk melakukan tes PCR di rumah sakit. Dan pada Jumat, 19 Agustus malam, hasil tes menyatakan bahwa pasien terkonfirmasi positif cacar monyet.
Saat ini, pasien tersebut tidak dirawat di rumah sakit. Syaril menilai pasien ini cukup menjalani isolasi mandiri karena hanya mengalami gejala ringan.
"Saat ini pasien dalam keadaan baik-baik saja. Kalau dalam covid-19 itu gejalanya ringan dan pasiennya tidak perlu harus di ruang isolasi di fasilitas kesehatan, tapi isoman saja di rumah," ucap Syahril.
Adanya kasus konfirmasi positif cacar monyet itu, kata Syahril, telah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Tujuannya agar kemudian dilakukan pemeriksaan pada kontak erat pasien.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyawati mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan kontak erat dari pasien cacar monyet untuk dilakukan pemantauan.
"Jadi surveilans cacar monyet ini beda dengan covid-19 yang ada standarnya, yaitu satu banding 12. Cacar monyet ini tidak ada. Tapi perlu pendalaman tanya jawab dengan pasien kontak eratnya berapa dan tidak ada rasio tertentu," ungkap Widyawati.
"Cacar monyet ini tidak begitu mudah menular, tapi kuncinya adalah bagaimana kita mampu mengawal memonitor kasus pada saat pasien melakukan isoman," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(PAT)
Menurut laporan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syaril, pasien tersebut terinfeksi virus cacar monyet setelah berpergian ke luar negeri. Negara yang dikunjungi merupakan salah satu dari 89 negara yang diwabah virus tersebut.
"Tapi kami tidak akan sebutkan negaranya," ujar Syahril dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Berikut ini fakta-fakta mengenai cacar monyet yang sudah menginfeksi salah satu pria di Indonesia:
1. Tertular karena kontak langsung
Syaril mengungkapkan penularan cacar monyet yang dialami pasien WNI ini. Menurutnya, pria tersebut melakukan kontak langsung dari orang-orang di negara yang dikunjunginya. Namun, ia enggan menyebut negaranya.
"Jadi pasien ini terkonfirmasi positif setelah melakukan kontak langsung dari negara tempat dia bepergian kemarin. Pasien ini baru pulang dari salah satu negara dari 89 negara yang sudah memiliki kasus cacar monyet," kata Syaril.
2. Pasien muncul gejala ruam-ruam setelah berpergian dari luar negeri
Syahril membeberkan, pada 8 Agustus 2022, pasien sampai di Jakarta dari luar negeri. Setelah itu, pada 16 Agustus 2022 pasien merasakan gejala awal, yakni demam. Kemudian pada 18 Agustus 2022 mulai muncul ruam-ruam di wajah, telapak tangan, kaki, dan pada alat genital.
Baca: Cacar Monyet, Ini 6 Hal yang Harus Diketahui Termasuk Gejalanya |
Dengan adanya gejala itu, pasien kemudian berinisiatif untuk melakukan tes PCR di rumah sakit. Dan pada Jumat, 19 Agustus malam, hasil tes menyatakan bahwa pasien terkonfirmasi positif cacar monyet.
3. Pasien dalam kondisi baik dan hanya menjalani isoman
Saat ini, pasien tersebut tidak dirawat di rumah sakit. Syaril menilai pasien ini cukup menjalani isolasi mandiri karena hanya mengalami gejala ringan.
"Saat ini pasien dalam keadaan baik-baik saja. Kalau dalam covid-19 itu gejalanya ringan dan pasiennya tidak perlu harus di ruang isolasi di fasilitas kesehatan, tapi isoman saja di rumah," ucap Syahril.
4. Ditindaklanjuti Dinkes DKI
Adanya kasus konfirmasi positif cacar monyet itu, kata Syahril, telah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Tujuannya agar kemudian dilakukan pemeriksaan pada kontak erat pasien.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyawati mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan kontak erat dari pasien cacar monyet untuk dilakukan pemantauan.
"Jadi surveilans cacar monyet ini beda dengan covid-19 yang ada standarnya, yaitu satu banding 12. Cacar monyet ini tidak ada. Tapi perlu pendalaman tanya jawab dengan pasien kontak eratnya berapa dan tidak ada rasio tertentu," ungkap Widyawati.
"Cacar monyet ini tidak begitu mudah menular, tapi kuncinya adalah bagaimana kita mampu mengawal memonitor kasus pada saat pasien melakukan isoman," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PAT)